Liputan6.com, Jakarta Telepati adalah istilah yang mungkin sudah familier bagi kebanyakan orang. Pasalnya, kata ini memang cukup sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, masih banyak orang yang belum memahami maknanya.
Baca Juga
Advertisement
Telepati adalah istilah yang berkaitan dengan cara berkomunikasi. Istilah ini kerap digunakan saat seseorang mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh orang lain tanpa ada pembicaraan, tulisan, ataupun kode atau simbol.
Telepati mungkin sering kali kamu dengarkan digunakan pada film-film fiksi ilmiah. Hal ini merujuk pada kekuatan seseorang yang dapat memahami apa yang dipikirkan orang lain tanpa adanya interaksi yang berarti, terutama melalui indra.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023) tentang telepati.
Mengenal Apa itu Telepati
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), telepati adalah daya seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jauh jaraknya, atau dapat menangkap apa yang ada di benak orang lain tanpa mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat seperti wicara, tulisan, atau simbol. Sederhananya, telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indra.
Dalam film-film populer, telepati adalah suatu hal yang digambarkan begitu fantastis. Hal ini terjadi antara dua orang yang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Namun, telepati tidak spektakuler seperti yang digambarkan dalam film populer tersebut. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati adalah gambaran-gambaran singkat saja. Selain itu, ada juga telepati paksaan, yaitu kemampuan agar orang yang tidak dapat telepati agar bisa telepati.
Advertisement
Contoh Telepati
Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa menggunakan alat indra. Contoh telepati adalah sebagai berikut:
Saat sedang menonton pertandingan sepak bola bersama teman-temannya, Marpaung tiba-tiba merasa gelisah. Ia merasa harus segera pulang ke rumah. Ia khawatir dengan orang tuanya di rumah. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan rasa gelisah yang tiba-tiba menyergap itu. Lama kelamaan, ia semakin gelisah dan akhirnya memutuskan pulang. Ternyata, di rumah sang ibu dalam kondisi pingsan.
Kebanyakan kasus telepati yang dilaporkan orang terdiri dari dua hal mendasar, yakni telepati terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan dekat (misalnya antara suami dan istri atau ibu dan anak), serta dalam situasi berbahaya.
Seperti dalam contoh di atas, ibu Marpaung terpeleset di kamar mandi. Untuk sesaat dalam kondisi sangat kesakitan, ia sangat kuat memikirkan Marpaung. Ia mungkin berpikir tidak akan lagi bisa melihat Marpaung. Oleh karena itu, secara bersamaan Marpaung menerima telepati dari sang ibu. Marpaung menjadi gelisah memikirkan sang ibu dan terdorong untuk pulang ke rumah.
Penelitian Tentang Telepati
Telepati adalah kemampuan untuk saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan alat indra. Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Melansir Wikipedia, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim.
Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, di mana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.
Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indra keenam, di mana informasi dihubungkan melalui kemampuan psi. Hal ini sering dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan. Berbagai percobaan telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.
Dalam metode Gazfeld dilakukan percobaan di mana satu orang akan tak melihat atau terputus dari rangsangan visual selama beberapa menit. Sementara orang lainnya akan mencoba mengirimkan informasi melalui pikiran mereka. Hasilnya, tak bisa dinyatakan benar. Beberapa orang yang mencoba eksperimen Ganzfeld malah mengalami halusinasi. Sebenarnya, mengapa seseorang bisa seperti membaca pikiran kamu adalah karena orang tersebut kenal secara dekat dan emosional dengan kamu.
Paling sering, hal itu terjadi karena keduanya sudah menghabiskan waktu banyak bersama. Setelah berjam-jam mengobrol atau belajar bersama orang-orang akan merasa saling mengenal dengan baik. Jadi, tidak mengherankan bila kadang-kadang antara sahabat seakan bisa membaca pikiran satu sama lainnya. Dalam hal ini telepati tidaklah nyata.
Dalam dunia sains, telepati juga bisa dijelaskan dengan berbagai teknik/ trik yang di gunakan oleh cenayang/ dukun. Trik yang digunakan biasanya seputar bagaimana cara membaca pikiran orang. Trik-trik tersebut memanfaatkan berbagai macam teori psikologi dan ilusi.
Advertisement