Sukses

Tinggi Net pada Permainan Tenis Meja Adalah 5.25 cm, Sesuai Standar Internasional

Ukuran tinggi net pada permainan tenis meja adalah 5.25 cm, yang harus dipertahankan selama pertandingan.

Liputan6.com, Jakarta - Tinggi net dalam permainan tenis meja adalah 5.25 cm, sebuah ukuran yang diatur dengan ketat oleh standar ITTF (International Table Tennis Federation). Aturan ini mengharuskan tinggi net dipertahankan secara konsisten sepanjang pertandingan. Net yang tepat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan permainan yang adil dan merata bagi semua pemain.

Ini memastikan bola tidak melintasi net dengan mudah dan memungkinkan permainan berlangsung dengan ketegangan yang sesuai. Tidak hanya tinggi net pada permainan tenis meja yang diatur, tetapi juga ketinggian tiang penyangga net. Ketinggian tiang penyangga berkisar antara 15 cm hingga 22 cm dari garis pinggir meja. 

Pada pertandingan tenis meja, meja yang digunakan memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran yang telah ditetapkan secara ketat sesuai standar ITTF. Meja ini memiliki panjang sekitar 274 cm, lebar 152.5 cm, dan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 76 cm. Ketebalan meja mencapai 3 cm, dan luas total meja adalah sekitar 4.1785 meter persegi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tinggi net dalam permainan tenis meja sesuai standar internasional dan aturan-aturan lainnya, Selasa (22/8/2023).

2 dari 4 halaman

Tinggi Net

Ukuran tinggi net pada permainan tenis meja adalah sangat penting dan telah diatur sesuai standar oleh ITTF (International Table Tennis Federation). Menurut standar ITTF, tinggi net pada permainan tenis meja adalah 5.25 cm, yang harus dipertahankan selama pertandingan.

Selain tinggi net, jarak dari meja ke tiang net juga sangat penting diperhatikan. Ini harus setidaknya 15.25 cm sesuai dengan peraturan ITTF.

Panjang net yang digunakan dalam permainan tenis meja adalah 183 cm. Net ini merupakan salah satu komponen penting dalam permainan dan ukurannya harus sesuai utamanya dalam sebuah pertandingan. Net tersebut harus ditempatkan dengan presisi yang tepat di tengah meja dan tegak lurus.

Tinggi net pada permainan tenis meja adalah juga dapat bervariasi sesuai dengan preferensi pemain. Dikutip dari buku berjudul Referensi Modal Keterampilan dalam Permainan Olahraga Tenis Meja oleh F.W. Langitan, tinggi net pada permainan tenis meja adalah dapat berada dalam kisaran 15 cm hingga 22 cm dari permukaan meja. Ini memungkinkan pemain untuk menyesuaikan tinggi net sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, ukuran net juga dapat bervariasi berdasarkan standar kompetisi yang diikuti. Perbedaan kecil ukuran dalam tinggi net ada diantara kompetisi internasional dan nasional. Meski demikian, tinggi net pada permainan tenis meja adalah harus selalu mematuhi standar yang berlaku untuk kompetisi tertentu.

Tidak hanya tinggi net pada permainan tenis meja yang diatur, tetapi juga ketinggian tiang penyangga net. Tiang penyangga ini berfungsi sebagai pengikat tali penopang net. Ketinggian tiang penyangga berkisar antara 15 cm hingga 22 cm dari garis pinggir meja. Harus diposisikan secara presisi untuk memastikan net tetap tegak dan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam permainan tenis meja.

Dalam permainan tenis meja, digunakan alat pemukul yang dikenal sebagai bet. Bet ini terbuat dari kayu dan memiliki ukuran panjang 25.5 cm serta lebar 15 cm. Bet tenis meja terdiri dari daun bet yang terbuat dari kayu, yang dilapisi dengan bahan perekat seperti serat karbon atau serat kaca.

Salah satu sisi dari daun bet digunakan untuk memukul bola dan dapat memiliki permukaan karet licin atau halus, serta permukaan dengan bintik-bintik.

Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki bentuk bulat dan harus memiliki diameter 40 mm dengan berat 2.7 gram. Bola ini umumnya terbuat dari seluloid atau plastik serupa, dan ada persyaratan khusus mengenai warna bola. Bola tenis meja harus berwarna putih atau oranye sesuai dengan aturan yang berlaku dalam permainan.

3 dari 4 halaman

Ukuran Meja

Dalam pertandingan tenis meja, meja yang digunakan memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran yang telah ditetapkan secara ketat sesuai standar ITTF. Meja ini memiliki panjang sekitar 274 cm, lebar 152.5 cm, dan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 76 cm. Ketebalan meja mencapai 3 cm, dan luas total meja adalah sekitar 4.1785 meter persegi.

Salah satu aspek yang sangat penting untuk ukuran meja dalam tenis meja adalah permukaannya. Permukaan meja bisa terbuat dari berbagai jenis bahan, asalkan mampu menghasilkan pantulan yang seragam. Ini diukur dengan mengjatuhkan bola standar dari ketinggian 30 cm, yang seharusnya memiliki pantulan sekitar 23 cm dari permukaan meja.

Tidak hanya itu, permukaan meja harus memiliki warna yang gelap. Umumnya meja dalam tenis meja berwarna biru gelap atau hijau gelap, dan dilengkapi dengan garis sisi selebar 2 cm berwarna putih.

Di tengah meja, terdapat garis putih selebar 3 mm yang dikenal sebagai garis tengah. Garis ini memiliki peran penting dalam aturan permainan, terutama dalam hal servis. Garis tengah membantu pemain untuk menjaga jarak yang benar saat melakukan servis, sehingga berkontribusi pada kelancaran permainan tenis meja yang kompetitif.

4 dari 4 halaman

Peraturan

Peraturan dalam permainan tenis meja berperan penting dalam menjaga integritas, adilnya persaingan, dan kualitas permainan yang sesuai standar. Setiap aspek peraturan dirancang dengan teliti untuk memastikan bahwa setiap pertandingan berjalan lancar dan pemain memiliki peluang yang sama untuk meraih kemenangan.

Begini peraturan yang dimaksudkan Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

  1. Dalam servis, pemain diwajibkan untuk melambungkan bola dari atas telapak tangan yang terbuka secara vertikal. Bola harus dilambungkan tanpa adanya gerakan memutar agar dapat mencapai ketinggian 16 cm dari telapak tangan. Bola tersebut kemudian harus dipukul saat turun sebelum menyentuh permukaan meja atau benda lainnya.
  2. Ketika bola telah melintasi net dan berada di area lawan, pemain harus memukul bola tersebut agar menyentuh permukaan meja lawan. Ini memastikan setiap pertandingan berlangsung dengan interaksi yang dinamis antara pemain dan meminimalkan kemungkinan adanya manipulasi dalam permainan.
  3. Urutan permainan juga diatur secara tegas dalam aturan tenis meja. Dalam permainan tunggal, pemain yang memiliki hak servis harus melakukan servis pertama, yang selanjutnya akan diikuti oleh pengembalian bola dari lawan. Proses ini berulang secara bergantian antara pemain yang melakukan servis dan penerima hingga reli berakhir.
  4. Dalam permainan ganda, urutan tersebut tetap relevan, tetapi perlu diperhatikan bahwa pasangan yang melakukan servis harus mengakhiri dengan penerima dari pasangan lawan. Undian digunakan untuk menentukan urutan servis, menerima bola, dan tempat di awal pertandingan, menjamin adilnya peluang bagi setiap pemain atau pasangan.
  5. Sistem peraturan juga mengakomodasi situasi-situasi khusus, seperti kasus-kasus let yang mungkin terjadi. Reli dapat dinyatakan sebagai let jika servis dilakukan ketika penerima atau pasangannya belum siap atau jika ada gangguan yang terjadi di luar kendali pemain, yang menghambat servis atau pengembalian yang tepat.
  6. Selain itu, setiap kesalahan dalam servis atau pengembalian berpotensi memberikan poin kepada lawan. Misalnya, pemain bisa mendapatkan poin jika lawan memukul bola dua kali secara berurutan dengan sengaja. Keseluruhan pertandingan biasanya terdiri dari beberapa game atau set, yang jumlahnya ganjil seperti 5 atau 7 game/set, menciptakan struktur kompetisi yang adil.
  7. Saat pertandingan mencapai 10 menit dan belum selesai, sistem percepatan waktu (Expedite System) digunakan untuk mempertahankan momentum permainan. Semua peraturan ini bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan permainan yang adil, kompetitif, dan mendukung kemajuan dalam olahraga tenis meja.