Liputan6.com, Jakarta Dalam keseharian, suhu memainkan peran yang tak tergantikan. Dari merasakan cuaca hingga mengendalikan perangkat elektronik, pemahaman tentang suhu memiliki dampak yang meluas.Â
Baca Juga
Advertisement
Di Indonesia, skala Celcius adalah satuan pengukuran suhu yang paling umum digunakan. Titik tetap atas termometer celcius adalah salah satu poin penting dalam skala ini, dimana titik tetap atas termometer celcius adalah titik yang menandakan suhu didih air.Â
Pemahaman tentang titik tetap atas termometer celcius adalah jendela yang membuka cakrawala dalam pengukuran suhu. Dengan memahami titik ini, kita memahami bukan hanya sejarah ilmiah, tetapi juga mengenai bagaimana sains dan aplikasinya mempengaruhi kehidupan kita.
Lantas berapa titik tetap atas termometer celcius? Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (22/8/2023). Pengertian dan sejarah termometer, serta penjelasan titik tetap atas termometer celcius.
Pengertian Termometer dan Sejarahnya
Pengukuran suhu adalah konsep penting dalam berbagai bidang ilmu dan kehidupan sehari-hari. Salah satu satuan pengukuran suhu yang paling umum dan luas digunakan di Indonesia adalah skala Celsius. Skala Celcius memiliki titik tetap atas yang mencerminkan suhu didih air, dan pemahaman tentang konsep ini mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang sifat termal materi dan perkembangan ilmiah di bidang termometri.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Alat ini telah menjadi bagian integral dari eksperimen ilmiah, pengamatan cuaca, pengaturan perangkat pendingin, hingga pengendalian proses industri. Menurut catatan sejarah dalam buku Seri Penemuan Termometer (2020:1) karya Teguh Prayitno, termometer pertama kali ditemukan pada abad XVI oleh seorang ahli fisika dan astronomi Italia bernama Galileo Galilei. Pada awalnya, termometer yang ia temukan adalah termometer udara.
Beberapa abad kemudian, pada abad XVIII, munculah perkembangan signifikan dalam pengembangan termometer. Daniel Gabriel Fahrenheit mengembangkan termometer raksa yang dikenal dengan skala Fahrenheit. Skala ini menggunakan titik tetap bawahnya pada suhu pembekuan air garam dan titik tetap atasnya pada suhu tubuh manusia yang sehat.
Namun, salah satu kontribusi paling terkenal dalam pengukuran suhu adalah dari seorang ilmuwan Swedia bernama Anders Celsius. Dia mengembangkan skala Celsius, yang sekarang merupakan skala suhu yang paling umum digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Advertisement
Titik Tetap Atas dan Bawah dalam Skala Celsius
Skala Celsius didasarkan pada konsep titik tetap atas dan bawah. Titik tetap atas dalam skala Celcius adalah titik didih air murni pada tekanan atmosfer standar (1 atmosfer), dan titik ini diberi nilai 100 derajat Celcius. Ini berarti pada tekanan atmosfer normal, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celcius.
Sementara itu, titik tetap bawah skala Celcius adalah titik beku air murni pada tekanan atmosfer standar, dan titik ini diberi nilai 0 derajat Celcius. Artinya, air akan membeku pada suhu 0 derajat Celcius pada tekanan atmosfer yang normal.
Anders Celsius tidak hanya menetapkan titik tetap atas dan bawah, tetapi juga membagi rentang antara titik ini menjadi 100 bagian yang setara. Dengan demikian, setiap derajat Celcius mewakili perbedaan suhu yang sama besar dalam skala ini. Konsep ini menjadikan pengukuran suhu lebih terstandarisasi dan mudah dimengerti.
Implikasi dan Kegunaan
Pemahaman tentang titik tetap atas skala Celcius memiliki implikasi yang luas dalam berbagai aplikasi. Misalnya, dalam dunia sains dan penelitian, pengetahuan tentang titik didih air pada suhu 100 derajat Celcius membantu dalam berbagai reaksi kimia dan pemahaman tentang perubahan fase materi.
Di kehidupan sehari-hari, pemahaman ini penting dalam mengatur berbagai perangkat seperti pemanas air, pendingin udara, dan sistem pengaturan suhu dalam industri. Selain itu, dalam bidang meteorologi, pengetahuan tentang titik tetap atas membantu dalam memahami perubahan cuaca dan iklim.
Pengertian titik tetap atas termometer Celcius merupakan dasar penting dalam pengukuran suhu dalam kehidupan sehari-hari dan dunia ilmiah. Skala Celsius, yang berfokus pada titik didih air murni pada tekanan atmosfer standar sebagai titik tetap atasnya, telah membawa standar yang mudah dipahami dan diadopsi secara luas di berbagai negara termasuk Indonesia.
Konsep ini mencerminkan pengembangan ilmiah dalam bidang termometri dari masa ke masa, dan penting dalam memahami sifat termal materi serta dalam berbagai aplikasi praktis.
Advertisement