Liputan6.com, Jakarta Ridho Allah adalah salah satu macam bentuk kerelaan dalam menerima semua kejadian yang dialaminya dengan penuh ikhlas, sabar, dan senang atas ketetapan yang telah diberikan. Sikap ridho kepada Allah adalah pintu yang paling agung dan pintu menuju surga. Ridho juga menjadikan hati seseorang hamba merasa tenang dibawah kebijakan hukum Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Islam, konsep Ridho Allah sangat penting karena menggambarkan hubungan manusia dengan penciptanya. Seorang Muslim berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dan menjalankan perbuatan baik agar mendapatkan ridho Allah.
Konsep ini juga berkaitan dengan keyakinan bahwa segala hal yang terjadi dalam kehidupan manusia, baik suka maupun duka, merupakan rencana Allah, dan sikap tawakal (pasrah dan berserah diri) kepada rencana-Nya merupakan bagian dari mencari ridho-Nya.
Ridho Allah adalah selalu berkaitan dengan perbuatan maupun niat. Perbuatan baik tanpa disertai dengan pengharapan ridho Allah semata, maka ia tidak akan memperoleh haknya selain hanya akan merintanginya dari memperoleh kebaikan, dan sikap riya yang nantinya akan menghancurkan pahala.
Berikut ini makna dan sifat untuk mendapatkan ridho Allah yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/8/2023)
Apa itu Ridho Allah?
Ridho Allah adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang secara harfiah berarti "keridhaan Allah." Dalam konteks agama Islam, "ridho Allah" mengacu pada keadaan di mana seseorang atau sesuatu diterima, disetujui, dan mendapatkan keridhaan dari Allah. Ini mengimplikasikan bahwa Allah senang dengan tindakan, niat, atau keadaan tersebut.
Ridho Allah adalah sikap untuk memenuhi perintah allah dan menjauhi larangan-Nya. Ridho Allah memiliki makna takwa kepada Allah. Dengan meningkatkan takwa kita kepada Allah adalah melakukan segala perbuatan yang kita lakukan sehari-hari dengan sikap ridho,ikhlas, agar mendapat ridho Allah.
Ridho Allah adalah sikap ikhlas dalam melaksanakan jihad di jalan Allah serta segala sikap, perilaku dan tindakan kita sehari-hari. Sikap ridho terhadap Allah Swt adalah sesuatu yang harus dimilki pada setiap seorang hamba, karena berkaitan dengan ketetapan dan ketentuan Allah Swt terhadap hamba-Nya baik menyangkut keimanan, ketakwaan maupun qodha dan qodhar-Nya.
Advertisement
Sifat untuk mendapatkan ridho Allah
Seseorang yang memiliki sifat ridho Allah seperti, seorang yang ingin berusaha mengikis rasa gelisah dari dalam hatinya, sehingga hatinya tetap stabil dan seimbang terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang diberikannya baik berupa baik pada hal-hal yang tidak diinginkan dan kesulitan maupun hal-hal yang menyenangkan atau tidak diberi apapun.
Kedua, orang yang tidak melihat ridhanya kepada Allah karena dia hanya melihat ridho Allah kepadanya. Oleh karena itu, ia tidak menetapkan bahwa dirinya lebih dahulu ridho kepada-Nya sekalipun kondisi spiritualnya tetap stabil dan menyikapi kesulitan dan bencana maupun hal-hal yang menyenangkan baik diberi atau tidak.
Ketiga, orang yang melewati batas itu dia tidak lagi melihat ridhoAllah kepadanya atau ridhonya kepada Allah, sebab Allah telah menetapkan lebih dahulu ridho-Nya kepada makhluk.
Keutamaan riḍho Allah
Ridho adalah seseorang tidak lagi membedakan antara yang disebut musibah dan apa yang disebut nikmat, semua itu diterimanya dengan rasa senang. Ia mencintai segala sesuatu yang diriḍhoi oleh Allah, sekalipun itu adalah musibah. Dia melihat semua itu sebagai kebaikan dan rahmat, dan dia akan menerimanya dengan rela, sebagai karunia dan berkah.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang yang memiliki sifat riḍho Allah adalah orang yang paling merasakan kebahagiaan dan ketenteraman, serta paling jauh dari kesedihan, kemarahan dan kegelisahan. riḍho adalah salah satu penyebab utama bagi kebahagiaan seorang mukmin di dunia dan akhirat, dan sebaliknya kemarahan adalah penyebab kesengsaaan di dunia dan akhirat.
Nikmat riḍha Allah adalah salah satu faktor ketenangan yang melingkupi hati dan penyebab utama dalam menghilangkan rasa putus asa yang kadang ditimbulkan oleh pikiran tentang tidakakan diperolehnya keberuntungan dan kenikmatan di dunia, yang menyebabkan kekhawatiran, keraguan dan goncangan dalam diri seseorang.
Advertisement
Makna hidup dalam alquran
1. Hidup adalah ibadah
Keberadaan ini tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud adalah pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya ṣalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Jika hidup adalah ibadah, maka pastikan semua aktifitas kita adalah ibadah. Caranya ialah selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta pastikan apa yang kita kerjakan sesuai dengan tuntunan agama dan tidak dilarang oleh syariat.
2. Hidup adalah ujian
Hidup adalah ujian, maka tidak ada cara lain untuk menyelaraskan hidup kita yaitu dengan cara menjalani hidup dengan penuh kesabaran. Allah menguji kita sesui dengan kemampuan yang kita miliki serta kesanggupan kita terhadap segala musibah yang telah terjadi.
Allah akan kami berikan cobaan, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Kemudian akan memberikan kebahagiaan kepada orang yang memiliki sifat sabar apabila mendapatkan musibah.
3. Kehidupan di akhirat lebih baik dibandingkan di dunia
Kehidupan akhirat lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Dengan berbagai cara salah satunya dengan mendapatkan ridha allah. Ridho hamba kepada Allah, dengan menerima dan tidak membenci apa yang menjadi ketetapan Allah. Allah akan menyaksikan dan menyukai seorang hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Bukan berarti kehidupan di dunia harus kita tinggalkan. Kehidupan di dunia mendi bekal utama kita menuju akhirat. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan dalam beramal. Kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan agar mendapat tempat terbaik saat kita di akhirat nanti.
Advertisement
Hubungan ridho Allah dan makna hidup
Riḍho adalah kondisi kejiwaan atau sikap mental yang senantiasa menerima dengan lapang dada atas segala karunia yang diberikan atau bala yang ditimpakan kepadanya. Sedangkan makna hidup adalah hal-hal yang dianggap penting, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan. Kekuatan utama dalam hidup untuk memperoleh sesuatu yang penting yang akan memuaskan keinginannya untuk memaknai hidupnya.
Hubungan antara riḍho dengan makna hidup, dengan penerimaan dirinya terhadap kondisi yang menimpanya sehingga hilang perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, tidak merasa rendah diri, dan tidak membenci dirinya sendiri.
Semakin seseorang mampu riḍho terhadap takdir yang menimpanya, maka semakin tinggi motivasi seseorang untuk menemukan makna hidupnya. Sebaliknya, jika seseorang tidak riḍho terhadap penderitaan atau peristiwa tragis yang menimpa dirinya, maka ia akan hidup dalam kepasifan dan tidak memiliki motivasi dalam hidupnya, dengan demikian orang tersebut tidak akan menemukan makna di dalam kehidupannya.
----------------------
Reporter Magang
Dinda Hafid Hafifah
Universitas Teknologi Yogyakarta