Liputan6.com, Jakarta Dalam era yang semakin terdigitalisasi ini, dengan transaksi keuangan yang semakin canggih dan uang elektronik yang mendominasi, peran uang kartal adalah uang yang tampaknya semakin terpinggirkan.Â
Namun, penting untuk mengakui bahwa uang kartal adalah tipe uang yang tetap memiliki nilai dan fungsinya sendiri dalam masyarakat. Sebagai bentuk uang yang telah ada sejak zaman kuno, uang kartal adalah yang memiliki akar yang kuat dalam ekonomi manusia.Â
Untuk lebih memahami apa itu uang kartal, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian uang kartal, jenis uang kartal, kelebihan dan kekurangan uang kartal, serta perbedaannya dengan uang giral, Kamis (24/8/2023).
Advertisement
Apa Itu Uang Kartal?
Uang kartal adalah istilah yang merujuk pada jenis uang yang nilainya diakui oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi ekonomi. Uang kartal terdiri dari kertas dan logam yang memiliki nilai intrinsiknya sendiri. Ini berbeda dengan "uang giral," yang mengacu pada uang yang ada dalam bentuk simpanan di lembaga keuangan seperti bank, dan nilainya diakui melalui transaksi elektronik dan bukan fisik.
Contoh uang kartal termasuk koin logam dan uang kertas yang biasa kita gunakan sehari-hari, seperti mata uang rupiah di Indonesia, dolar di Amerika Serikat, euro di negara-negara zona euro, dan sebagainya. Uang kartal diterbitkan oleh otoritas moneter (biasanya bank sentral) dan memiliki nilai nominal yang dicetak pada mata uang tersebut. Uang kartal memfasilitasi pertukaran barang dan jasa serta mempermudah transaksi ekonomi.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal
Kelebihan Uang Kartal
- Sederhana dan Mudah Digunakan: Uang kartal mudah dipahami dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Tidak diperlukan perangkat elektronik atau koneksi internet untuk melakukan transaksi.
- Universal dan Luas Diterima: Uang kartal diterima secara luas di berbagai tempat dan negara. Anda dapat menggunakan uang kartal di mana saja tanpa perlu khawatir tentang masalah teknis atau ketersediaan infrastruktur.
- Tidak Bergantung pada Teknologi: Uang kartal tidak memerlukan koneksi internet, perangkat khusus, atau sistem perbankan yang kompleks. Ini membuatnya tetap berfungsi bahkan dalam situasi darurat atau gangguan teknologi.
- Anonimitas: Uang kartal dapat digunakan secara anonim, yang berarti transaksi tidak selalu terkait dengan identitas individu. Ini bisa memberikan privasi dalam beberapa situasi.
- Stabilitas Nilai: Uang kartal biasanya memiliki nilai intrinsik berdasarkan komposisi logam atau kertasnya. Ini cenderung lebih stabil daripada uang digital yang terkadang terpengaruh oleh fluktuasi pasar.
Kekurangan Uang Kartal
- Rentan terhadap Kehilangan dan Pencurian: Uang kartal dapat hilang atau dicuri dengan mudah. Jika uang fisik hilang, nilai tersebut tidak dapat dipulihkan kecuali melalui asuransi (jika ada).
- Kurang Efisien dalam Transaksi Besar: Untuk transaksi besar, membawa jumlah besar uang kartal dapat merepotkan dan berbahaya. Ini juga memerlukan tempat penyimpanan yang aman.
- Kesulitan Pelacakan Transaksi: Tidak seperti uang giral atau digital, transaksi uang kartal sulit dilacak atau direkam. Ini bisa menjadi hambatan dalam mengawasi dan mengatur transaksi ilegal.
- Keterbatasan dalam Transaksi Jarak Jauh: Uang kartal tidak cocok untuk transaksi jarak jauh, seperti pembayaran online atau transfer internasional. Ini memerlukan metode pembayaran yang lebih canggih.
- Rentan terhadap Palsu: Uang kartal dapat mudah dipalsukan, dan upaya palsu ini bisa merugikan ekonomi dan konsumen.
Penting untuk diingat bahwa meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, uang kartal masih menjadi komponen penting dalam sistem keuangan global. Kombinasi uang kartal dengan bentuk pembayaran lain seperti uang giral dan digital memungkinkan fleksibilitas dalam bertransaksi.
Jenis Uang Kartal
Uang kartal dapat dibagi menjadi dua jenis utama: koin dan uang kertas. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua jenis uang kartal ini:
1. Koin
Koin adalah uang kartal yang terbuat dari logam dan memiliki nilai intrinsik berdasarkan komposisi logamnya. Koin biasanya memiliki berbagai denominasi (nilai nominal) dan digunakan dalam transaksi sehari-hari. Contoh koin termasuk koin sen, perak, dan emas yang dikeluarkan oleh pemerintah. Koin juga memiliki elemen desain yang khas yang mewakili negara yang menerbitkannya.
2. Uang Kertas
Uang kertas adalah uang kartal dalam bentuk lembaran kertas atau polimer yang memiliki nilai nominal dan diakui sebagai alat pembayaran sah. Uang kertas memiliki denominasi yang berbeda dan biasanya memiliki desain yang mencakup gambar tokoh bersejarah, simbol nasional, dan elemen keamanan seperti tinta khusus, hologram, atau benang keamanan. Uang kertas lebih ringan dan mudah untuk dibawa dalam jumlah besar dibandingkan dengan koin.
Selain itu, ada juga konsep uang elektronik dan digital yang semakin berkembang dalam era teknologi modern. Meskipun ini bukan bentuk uang kartal konvensional, mereka memainkan peran penting dalam transaksi online dan pembayaran elektronik.
Perlu diingat bahwa jenis uang kartal dan cara pembayaran dapat berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada kebijakan pemerintah dan bank sentral setempat.
Advertisement
Perbedaan Uang Kartal dengan Uang Giral
Perbedaan utama antara uang kartal dan uang giral adalah dalam bentuk dan cara penggunaannya dalam transaksi keuangan:
1. Bentuk Fisik vs. Rekaman Elektronik
Uang Kartal: Uang kartal memiliki bentuk fisik berupa koin logam dan uang kertas. Ini adalah uang yang dapat Anda lihat dan pegang secara langsung.
Uang Giral: Uang giral tidak memiliki bentuk fisik. Ini hanyalah catatan elektronik tentang jumlah uang yang disimpan dalam rekening bank atau lembaga keuangan. Uang giral bisa berbentuk saldo rekening tabungan, giro, deposito, atau bentuk lainnya.
2. Penerimaan
Uang Kartal: Uang kartal harus diterima secara luas karena memiliki nilai nominal yang dicetak pada koin atau uang kertas.
Uang Giral: Uang giral hanya dapat digunakan di tempat-tempat yang menerima pembayaran elektronik atau transfer antarrekening. Penerimaan uang giral dapat bergantung pada kemampuan pedagang atau institusi untuk memproses transaksi elektronik.
3. Transaksi
Uang Kartal: Uang kartal digunakan untuk transaksi tunai di mana pembayaran dilakukan secara langsung menggunakan koin atau uang kertas.
Uang Giral: Uang giral digunakan untuk transaksi nontunai seperti transfer antarrekening, pembelian online, pembayaran tagihan, dan sejenisnya.
4. Keamanan dan Akses
Uang Kartal: Uang kartal bisa rentan terhadap pencurian atau kerugian fisik. Anda perlu menjaga uang kartal dengan hati-hati.
Uang Giral: Uang giral lebih aman dalam hal kerugian fisik karena tidak ada bentuk fisik yang bisa dicuri. Namun, akses ke dana dalam bentuk uang giral mungkin memerlukan keamanan khusus seperti PIN atau otentikasi dua faktor.
5. Fleksibilitas dan Mobilitas
Uang Kartal: Uang kartal bisa digunakan di mana saja tanpa memerlukan teknologi khusus. Namun, membawa jumlah besar uang kartal bisa merepotkan.
Uang Giral: Uang giral memungkinkan transfer dana cepat dan mudah melalui layanan perbankan elektronik. Namun, penggunaannya tergantung pada koneksi internet, sistem perbankan, dan penerimaan elektronik di tempat tujuan.
Penting untuk diingat bahwa uang kartal dan uang giral adalah bagian integral dari sistem keuangan modern, dan kombinasi keduanya memenuhi berbagai kebutuhan transaksi konsumen dan bisnis.