Sukses

Sering Dianggap Remeh, Limbah Ampas Kopi Ternyata Jadikan Beton Lebih Kuat

Para peneliti telah melihat potensi besar dalam ampas kopi.

Liputan6.com, Jakarta Kopi sudah lama dikenal sebagai minuman yang populer. Ketenaran kopi membuatnya dikenal ke seluruh penjuru dunia. Berbicara kopi, tak sedikit ampas kopi yang terbuang dari setiap pecinta kopi. Kini, sudah banyak penelitian pemanfaatan kopi di dunia konstruksi bangunan. 

Menariknya, para peneliti dari Universitas Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia telah menemukan cara kreatif untuk memanfaatkan limbah kopi ini dengan mencampurkan ke dalam beton cor. Mereka membuktikan beton cor dengan ampas kopi bisa menjadi 30% lebih kuat. Para peneliti telah melihat potensi besar dalam ampas kopi. 

“Memanfaatkan limbah kopi dalam jumlah besar dalam proyek konstruksi dibandingkan membuangnya ke tempat pembuangan sampah,” kata Rajeev Roychand peneliti material dan desain struktur·di RMIT.

Siapa sangka, ampas kopi yang sering dianggap remeh dan berujung dibuang ke tempat pembuangan sampah, ternyata dapat memperkuat beton cor. mengurangi penggunaan sumber daya alam seperti pasir, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi sirkular yang lebih ramah lingkungan di industri konstruksi. 

Produksi ampas kopi bekas di seluruh dunia mencapai 60 juta ton per tahun, menjadikannya salah satu limbah terbanyak dalam pembuatan kopi yang sebelumnya tidak dimanfaatkan secara signifikan. Berikut Liputan6.com mengulas keunikan ampas kopi untuk memperkuat beton cor melansir dari Sciencedirect.com dan Newatlas.com, Kamis (24/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadikan Beton Cor Lebih Kuat 30%

Para peneliti memulai penelitian ini dengan mengumpulkan ampas kopi dari berbagai kafe di Melbourne, Australia. Mereka lalu mengeringkannya untuk menghilangkan kelembapan. Selanjutnya, bahan organik kering ini dipanaskan pada dua suhu berbeda, yakni 350 °C dan 500 °C. Mereka menggunakan pirolisis (dekomposisi termokimia) berenergi rendah dan bebas oksigen untuk menghasilkan biochar (arang).

Untuk menguji efek ampas kopi dalam beton, para peneliti menciptakan 12 campuran berbeda. Teknik ini mengganti sebagian pasir dengan ampas kopi yang tidak diolah. Ampas kopi yang dipanaskan pada 350 °C, dan ampas kopi yang dipanaskan pada 500 °C. Penggantian ampas kopi bervariasi antara 0% hingga 20%. 

Beton yang dihasilkan kemudian dicetak, digetarkan untuk menghilangkan udara, dan diuji dalam kondisi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa penggantian 15% pasir dengan ampas kopi yang dipirolisis pada suhu 350 °C menghasilkan peningkatan signifikan, yaitu sekitar 29,3% dalam kekuatan tekan beton.

3 dari 3 halaman

Gantikan Material Pasir Beton Cor

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, hasilnya menjanjikan. Kehadiran ampas kopi secara luas membuatnya menjadi bahan potensial yang dapat digunakan dalam proyek konstruksi di seluruh dunia. Ampas kopi menjadi peran pengganti material pasir yang biasa diambil di alam.

Di Indonesia sendiri, penelitian ampas kopi sebagai campuran beton cor juga sudah dimulai. Seperti melansir dari repository.unj.ac.id, penelitian di Universitas Negeri Jakarta membuktikan,  penambahan 5% abu sisa hasil pembakaran ampas kopi pada suhu 700°C selama 2 jam dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 2,67% dari beton normal. 

Namun hanya sedikit perusahaan konstruksi dan para tukang bangunan yang mau menerapkan ampas kopi ini sebagai penguat beton cor.

Selain mengurangi volume sampah organik di tempat pembuangan sampah, pendekatan ini juga memberikan solusi untuk masalah lain dalam industri konstruksi: eksploitasi sumber daya alam yang terbatas. Setiap tahunnya, manusia mengekstraksi sejumlah besar pasir dan kerikil yang memiliki dampak serius pada lingkungan.

Para peneliti berencana untuk terus menguji dan mengeksplorasi potensi penggunaan biochar kopi yang dipanaskan pada suhu 350 °C dalam industri konstruksi. Mereka juga akan menyelidiki dampak penggunaan suhu pirolisis yang berbeda terhadap sifat material, membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam bidang ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.