Sukses

Simmering Adalah Teknik Memasak, Pahami Juga Metode Lain dan Cara Menerapkannya

Simmering adalah teknik yang digunakan dalam memasak.

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kuliner, istilah "simmering" sering kali muncul dalam resep-resep dan petunjuk memasak. Simmering adalah salah satu metode memasak, yang melibatkan pemanasan makanan secara perlahan di atas api sedang hingga mencapai titik mendidih, namun tanpa menghasilkan gelembung besar dan berlebihan seperti yang terjadi dalam rebusan.

Proses ini memberikan manfaat besar terhadap tekstur, rasa, dan nutrisi makanan, serta memungkinkan penggabungan sempurna antara bahan-bahan yang berbeda. Simmering adalah teknik memasak di mana makanan dimasak dengan panas rendah dan stabil, hampir mendekati titik didih air, di mana suhunya biasanya berkisar antara 85-95 derajat Celsius (185-203 derajat Fahrenheit).

Simmering adalah teknik yang memungkinkan bahan makanan matang secara perlahan dan merata, menggabungkan rasa dan aroma bahan-bahan makanan dengan baik, serta menciptakan hidangan yang lezat dan kaya cita rasa. Dengan menjaga suhu yang rendah dan stabil, makanan dapat dimasak dengan lembut sambil tetap mempertahankan tekstur dan kualitas yang optimal. 

Berikut ini penjelasan tentang teknik memasak simmering yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/8/2023).

2 dari 4 halaman

Mengenal Apa Itu Simmering

Simmering adalah pilihan yang sangat baik untuk segala usaha kuliner termasuk kaldu, sup, atau makanan bertepung seperti kentang, pasta, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Suhunya hanya setingkat di bawah titik didih, namun tingkat tersebut membuat makanan tetap lembut dan empuk, membuat semuanya tercampur dan menjadi ekstra lezat. Simmering adalah cara memasak makanan dengan lembut dan perlahan, di mana mendidih mengacu pada memasak makanan dalam cairan, atau bahkan hanya memasak cairan itu sendiri, pada suhu tepat di bawah titik didih. 

Simmering adalah teknik memasak yang serbaguna, dan digunakan dalam berbagai hidangan dari berbagai budaya di seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan simmering yang lebih spesifik dalam berbagai jenis hidangan:

Rendang (Indonesia)

Rendang adalah masakan tradisional Indonesia, yang menggunakan teknik simmering secara lama untuk mendapatkan daging yang lembut dan bumbu yang meresap. Potongan daging sapi direndam dalam campuran rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, cabai, dan santan. Kemudian, masakan ini dimasak dengan api kecil hingga santan meresap dan bumbu terkaramelisasi, menghasilkan hidangan daging empuk dan penuh rasa.

Soto Ayam (Indonesia)

Soto ayam adalah sup ayam khas Indonesia yang menggunakan teknik simmering untuk menciptakan kaldu yang kaya rasa. Potongan ayam direbus dengan berbagai rempah seperti serai, daun jeruk, dan bawang putih hingga dagingnya empuk dan rasa rempah meresap ke dalam kaldu.

Boeuf Bourguignon (Prancis)

Dalam hidangan klasik Prancis ini, daging sapi dipotong dan direndam dalam anggur merah bersama dengan sayuran dan rempah-rempah. Kemudian, semuanya dimasak dengan simmering dalam panci berangsur-angsur hingga daging menjadi sangat lembut dan meresap cita rasa anggur.

Tom Kha Gai (Thailand)

Tom Kha Gai adalah sup ayam dengan santan dan rempah-rempah khas Thailand. Teknik simmering ini digunakan untuk memasak santan, ayam, dan bumbu seperti galangal dan daun jeruk kaffir. Proses simmering membantu mencampurkan bumbu-bumbu, dan rasa santan ke dalam daging ayam.

3 dari 4 halaman

Teknik Memasak

Boiling (Merebus)

Teknik merebus melibatkan memasak makanan, dengan merendamnya dalam air mendidih. Ini adalah salah satu teknik paling sederhana dan umum dalam memasak. Selama merebus, air mencapai suhu 100 derajat Celsius (212 derajat Fahrenheit), menyebabkan makanan matang dengan cepat. Namun, gelembung besar dan aktif di permukaan air dapat merusak tekstur makanan yang lebih lembut, seperti sayuran atau pasta. Oleh karena itu, perlu diawasi secara cermat dan sering diaduk agar matang merata.

Steaming (Pengukusan)

Teknik pengukusan melibatkan memasak makanan, dengan menguapkan air mendidih di bawahnya. Ini adalah metode memasak yang lebih lembut dan mempertahankan nutrisi yang baik,, dalam bahan makanan karena tidak ada kontak langsung dengan air. Dalam pengukusan, uap panas memanaskan makanan secara perlahan dan merata, menghasilkan makanan yang lembut dan tetap terjaga kelembapannya. Ini adalah teknik umum dalam masakan Tiongkok, dan sering digunakan untuk memasak sayuran, ikan, dan hidangan-hidangan kukus.

Grilling (Panggang)

Panggang adalah teknik memasak yang melibatkan memaparkan makanan langsung ke panas yang tinggi, seperti api atau elemen pemanas dalam grill. Ini menghasilkan efek karamelisasi pada permukaan makanan, dan memberikan rasa yang khas. Panggang dapat dilakukan dengan atau tanpa penggunaan alat seperti panggangan atau bara api. Daging, unggas, ikan, dan sayuran sering dipanggang untuk memberikan rasa gurih dan aroma asap.

Roasting (Panggang dalam Oven)

Dalam teknik panggang, makanan dimasak dalam oven dengan suhu lebih tinggi daripada ketika memanggang. Proses ini menghasilkan permukaan luar yang renyah dan cokelat keemasan sementara mempertahankan kelembapan di dalam. Ini cocok untuk memanggang potongan besar daging seperti ayam utuh, daging sapi, dan kalkun.

Sautéing (Menumis)

Teknik memasak ini melibatkan memasak bahan-bahan dalam sedikit minyak di wajan datar dengan suhu tinggi. Menumis biasanya melibatkan aduk cepat bahan-bahan, untuk memastikan matang merata dan mencegah terbakar. Ini adalah cara cepat untuk memasak bahan-bahan seperti daging, sayuran, dan rempah-rempah.

Baking (Panggang dalam Oven)

Baking melibatkan memasak makanan dalam oven dengan suhu yang lebih rendah, daripada ketika memanggang. Ini adalah teknik yang umum digunakan dalam pembuatan roti, kue, pai, dan produk-produk yang mengandung adonan.

Poaching (Merebus dalam Air Mendidih)

Poaching melibatkan merebus makanan dalam air mendidih, yang suhunya lebih rendah dari titik mendidih penuh. Ini adalah teknik yang lembut, dan sering digunakan untuk memasak telur poached, ikan, dan daging ayam. Makanan yang menggunakan teknik ini, hasilnya tetap lembut dan tidak terpapar suhu yang sangat tinggi.

Marinating (Marinasi)

Teknik marinasi melibatkan merendam makanan dalam campuran cairan (marinade) yang mengandung bumbu, cuka, minyak, dan bahan-bahan lainnya. Marinade digunakan untuk memberikan rasa, kelembutan, dan aroma pada makanan. Waktu marinasi bervariasi, tergantung pada jenis makanan dan cita rasa yang diinginkan. Marinasi sering dilakukan sebelum proses memasak untuk memaksimalkan penetrasi cita rasa. 

4 dari 4 halaman

Cara Menerapkan Teknik Simmering

Menerapkan teknik simmering dalam memasak, membutuhkan latihan dan perhatian terhadap suhu serta waktu. Dengan pemahaman yang baik tentang langkah-langkah di bawah ini, maka Anda dapat menciptakan hidangan yang lezat, empuk, dan penuh cita rasa.

  1. Pilih bahan-bahan yang cocok untuk simmering seperti daging yang keras, atau sayuran dengan serat yang kuat seperti wortel.
  2. Potong bahan-bahan menjadi ukuran yang seragam, agar bahan matang secara merata dan konsisten.
  3. Selanjutnya gunakan panci atau wajan yang cukup besar, untuk menampung semua bahan dengan ruang yang cukup. Pastikan panci memiliki tutup yang pas dan dapat menutup dengan rapat, agar menjaga suhu dan kelembapan di dalam panci.
  4. Letakkan panci di atas api besar dan biarkan cairan (biasanya air, kaldu, atau saus) mendidih. Ini adalah langkah awal untuk menciptakan suhu simmering yang stabil. Setelah cairan mendidih, turunkan panas api ke suhu rendah hingga sedang.
  5. Berikutnya tambahkan bahan-bahan yang ingin dimasak ke dalam panci. Misalnya, jika Anda memasak sup, tambahkan daging, sayuran, dan bahan-bahan lainnya sesuai resep.
  6. Tambahkan cairan atau kaldu sesuai dengan resep atau kebutuhan hidangan, di mana cairan akan membantu mentransmisikan panas dan rasa ke bahan-bahan makanan.
  7. Sesuaikan panas api agar mempertahankan suhu simmering yang diinginkan. Jika suhu naik terlalu tinggi, turunkan panas. Jika suhu terlalu rendah, naikkan sedikit panas.
  8. Patuhi waktu memasak yang direkomendasikan dalam resep. Hal ini karena teknik simmering sering memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi waktu ini memungkinkan rasa dan aroma bahan-bahan untuk berkembang secara maksimal.
  9. Jika cairan dalam panci berkurang terlalu banyak, tambahkan sedikit kaldu atau air panas sesuai kebutuhan. Ini akan menjaga kelembapan makanan dan mencegah makanan terbakar atau lengket pada dasar panci.
  10. Selama proses simmering, perhatikan konsistensi makanan. Jika Anda menginginkan saus atau kaldu yang lebih kental, biarkan cairan mereduksi dengan simmering lebih lama.
  11. Setelah makanan matang dengan baik, matikan api dan gunakan sendok atau alat lainnya untuk mengangkat makanan dari cairan memasak dan letakkan di piring saji.