Sukses

Weakness adalah Keterbatasan Sumber Daya Perusahaan, Pahami Analisis SWOT

Weakness adalah keterbatasan dalam sumber daya perusahaan relatif terhadap pesaingnya.

Liputan6.com, Jakarta Weakness adalah istilah yang merujuk pada analisis SWOT dalam bisnis. Weakness adalah salah satu elemen dalam analisis SWOT, yang merupakan dasar dalam ilmu ekonomi dan manajemen. Analisis SWOT ini dilakukan untuk membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. 

Peran analisis SWOT sangat penting dalam penentuan strategi bisnis. Hal ini merupakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu organisasi.

Weakness adalah keterbatasan dalam sumber daya perusahaan relatif terhadap pesaingnya. Hal ini menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Kamu perlu memahaminya dalam analisis SWOT, untuk memastikan bisnis beroperasi secara efektif dan efisien.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (26/8/2023) tentang weakness.

2 dari 4 halaman

Pengertian Weakness

Weakness adalah kelemahan dalam bahasa Indonesia. Weakness adalah salah satu unsur dari analisis SWOT (trengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Arti dari SWOT adalah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategis yang digunakan untuk membantu seseorang atau organisasi mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan persaingan bisnis atau perencanaan proyek.

Weakness adalah unsur analisis SWOT yang meliputi hal yang menghentikan kinerja organisasi pada tingkat optimal. Ini adalah area di mana bisnis perlu ditingkatkan agar tetap kompetitif. Contoh weakness adalah bisa berupa merek yang lemah, perputaran yang lebih tinggi dari rata-rata, tingkat hutang yang tinggi, rantai pasokan yang tidak memadai, atau kurangnya modal.

Weakness adalah keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Seperti halnya strength atau kekuatan, weakness adalah fitur yang melekat pada organisasi.

3 dari 4 halaman

Penjelasan Unsur SWOT Lainnya

Weakness adalah salah satu unsur SWOT dari empat unsur yang ada. Berikut penjelasan dari unsur SWOT lainnya:

Strengths (kekuatan)

Strengths (kekuatan) dalam SWOT menggambarkan keunggulan organisasi dan apa yang membedakannya dari persaingan. Ini seperti merek yang kuat, basis pelanggan setia, neraca yang kuat, teknologi unik, dan sebagainya. Strengths adalah sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

Opportunities (peluang)

Opportunities (peluang) mengacu pada faktor eksternal menguntungkan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi atau perusahaan. Misalnya, jika suatu negara memotong tarif, produsen mobil dapat mengekspor mobilnya ke pasar baru, sehingga meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau organisasi.

Threats (ancaman)

Threats (ancaman) mengacu pada faktor-faktor yang berpotensi merugikan organisasi. Ancaman adalah kekuatan eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan perusahaan. Misalnya, kekeringan merupakan ancaman bagi perusahaan penghasil gandum, karena dapat merusak atau mengurangi hasil panen. Ancaman umum lainnya termasuk hal-hal seperti kenaikan biaya bahan, meningkatnya persaingan, pasokan tenaga kerja yang ketat, dan seterusnya.

Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi, dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.

4 dari 4 halaman

Faktor Internal dan Eksternal pada Analisis SWOT

Menurut Philip Kotler, analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Freddy Rangkuti menjelaskan analisis SWOT adalah analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

SWOT mengidentifikasi kekuatan inti, kelemahan, peluang, dan ancaman mengarah pada analisis berbasis fakta, perspektif segar, dan ide-ide baru. Analisis SWOT tidak terbatas pada perusahaan. Individu juga dapat menggunakan analisis SWOT untuk terlibat dalam introspeksi konstruktif dan membentuk tujuan perbaikan pribadi.

Analisis SWOT adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi posisi kompetitif perusahaan dan untuk mengembangkan perencanaan strategis. Analisis SWOT menilai faktor internal dan eksternal, serta potensi saat ini dan masa depan. Hal ini dirancang untuk memfasilitasi tampilan yang realistis, berbasis fakta, dan berdasarkan data pada kekuatan dan kelemahan organisasi, inisiatif, atau dalam industrinya. Berikut faktor internal dan eksternal SWOT:

Faktor Internal

Kekuatan (S) dan kelemahan (W) mengacu pada faktor internal. Ini merupakan sumber daya dan pengalaman yang tersedia untuk bisnis. Apa yang terjadi di dalam perusahaan berfungsi sebagai sumber informasi yang bagus untuk kategori kekuatan dan kelemahan dari analisis SWOT. Faktor internal dalam SWOT di antaranya seperti sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan akses ke sumber daya.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam SWOT adalah peluang (O) dan ancaman (T). Kekuatan eksternal mempengaruhi dan memengaruhi setiap perusahaan, organisasi dan individu. Faktor eksternal biasanya adalah hal-hal yang tidak dikendalikan. Ini seperti tren pasar, tren ekonomi, pendanaan, demografi, hubungan dengan pemasok, hingga peraturan politik, lingkungan dan ekonomi.

Dengan menggunakan data internal dan eksternal, teknik ini dapat memandu bisnis ke arah strategi yang lebih mungkin berhasil, dan jauh dari strategi yang pernah, atau mungkin, kurang berhasil.