Sukses

Wujud Budaya yang Berasal dari Gagasan adalah Etika dan Norma, Pahami Unsur-Unsur Kebudayaan

Salah satu wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah etika dan norma. Kebudayaan adalah fenomena yang menghubungkan manusia dengan sejarah, identitas, dan interaksi sosial.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah etika dan norma. Kebudayaan adalah fenomena yang menghubungkan manusia dengan sejarah, identitas, dan interaksi sosial.

Dalam bahasa Sansekerta, kebudayaan berarti "buddhayah," yang mencakup budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, culture berasal dari "colere," yang mengartikan mengolah atau mengerjakan.

Konsep kebudayaan merentang dari ide atau gagasan hingga wujud fisik. Wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah nilai-nilai, norma, dan pengetahuan. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pengertian, komponen, dan peran kebudayaan dalam masyarakat berdasarkan gagasan yang berasal dari ide.

Selain itu, artikel ini juga akan membahas tentang masing-masing contoh dari bentuk-bentuk kebudayaan, termasuk wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah apa saja. Untuk memahami konsep kebudayaan dan contoh-contohnya, simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (27/8/2023).

2 dari 4 halaman

Definisi Budaya dan Kebudayaan

Salah satu wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah sistem kepercayaan. Kebudayaan adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat abstrak.

Para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai definisi kebudayaan, namun semuanya berusaha untuk merangkum aspek-aspek yang kompleks dari konsep kebudayaan. Berikut adalah definisi kebudayaan berdasarkan pandangan para ahli:

1. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski (Cultural-Determinism)

Pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Ini berarti bahwa budaya memiliki peran kunci dalam membentuk perilaku, norma, dan struktur masyarakat. Konsep ini menekankan kuatnya pengaruh budaya terhadap aspek-aspek kehidupan sosial.

2. Herskovits (Superorganic)

Herskovits melihat kebudayaan sebagai sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan memiliki keberadaan yang lebih besar daripada individu-individu dalam masyarakat. Pandangan "superorganic" ini menggarisbawahi bahwa kebudayaan memiliki dinamika dan evolusi sendiri, yang terpisah dari individu-individu yang membentuk masyarakat.

3. Andreas Eppink

Pandangan ini menganggap kebudayaan sebagai keseluruhan pengetahuan, nilai, norma, ilmu pengetahuan, struktur sosial, aspek religius, serta pernyataan intelektual dan artistik yang mencirikan suatu masyarakat. Ini mencakup beragam elemen yang membentuk identitas dan kehidupan masyarakat.

4. Edward B. Tylor

Tylor mengartikan kebudayaan sebagai suatu keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki individu sebagai bagian dari masyarakat. Pandangan ini menyoroti beragam unsur yang membentuk budaya secara menyeluruh.

5. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Menurut pandangan mereka, kebudayaan adalah sarana untuk menciptakan karya, merasakan, dan berkreasi dalam masyarakat. Ini menekankan peran kebudayaan dalam memungkinkan manusia untuk menghasilkan kreativitas, ekspresi seni, dan berinteraksi dalam konteks budaya mereka.

Kesimpulannya, kebudayaan merupakan entitas yang kompleks dan beragam, mencakup pengetahuan, norma, nilai, seni, struktur sosial, dan banyak aspek lainnya yang membentuk identitas dan kehidupan masyarakat. Budaya memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk perilaku dan interaksi sosial, serta memberikan wadah bagi ekspresi kreatif dan pengembangan identitas manusia dalam konteks masyarakat.

3 dari 4 halaman

Mengupas Unsur-Unsur Kebudayaan

Salah satu wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah etika dan norma. Budaya atau kebudayaan dibangun atas unsur-unsur yang salaing terkait. Unsur-unsur budaya utama meliputi:

1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)

Unsur ini mencakup segala macam peralatan, alat, dan teknologi yang digunakan oleh masyarakat untuk memproduksi barang dan layanan, serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Teknologi tidak hanya berfokus pada aspek praktis, tetapi juga dapat mencerminkan nilai-nilai estetika dan seni dalam desain peralatan.

2. Sistem Mata Pencaharian Hidup

Unsur ini merujuk pada cara manusia memperoleh makanan, sumber daya alam, dan kebutuhan lainnya untuk bertahan hidup. Ini mencakup teknik berburu, bercocok tanam, memancing, dan aktivitas ekonomi lainnya yang terkait dengan memenuhi kebutuhan hidup.

3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial

Unsur ini mencakup struktur dan hubungan antarindividu dalam masyarakat. Sistem kekerabatan mengatur hubungan keluarga dan ikatan kelompok, sementara organisasi sosial melibatkan pembagian tugas, peran, dan tanggung jawab dalam komunitas.

4. Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan, nilai, pengetahuan, dan interaksi sosial. Bahasa juga mencerminkan aspek budaya dan identitas kelompok, serta memainkan peran penting dalam mentransmisikan warisan budaya.

5. Kesenian

Unsur seni meliputi berbagai ekspresi kreatif, seperti musik, tari, lukisan, sastra, dan bentuk seni lainnya. Seni merupakan wadah untuk mengungkapkan estetika dan nilai-nilai budaya, serta menyajikan pengalaman emosional dan intelektual kepada masyarakat.

6. Sistem Kepercayaan

Unsur ini melibatkan keyakinan dan praktik keagamaan atau spiritual dalam masyarakat. Sistem kepercayaan dapat mencakup agama, mitos, ritus, dan ritual yang membentuk pandangan dunia serta etika moral masyarakat.

7. Sistem Ilmu dan Pengetahuan

Unsur ini merujuk pada pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan pemahaman tentang dunia yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sistem ilmu dan pengetahuan membantu masyarakat memahami alam, teknologi, dan berbagai aspek lainnya dalam kehidupan mereka.

Keseluruhan unsur-unsur ini saling terkait dan membentuk kebudayaan suatu masyarakat. Masing-masing unsur memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya, mengatur interaksi sosial, dan memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

4 dari 4 halaman

Menilik Wujud-Wujud Kebudayaan

Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang meliputi perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Contoh dari perwujudan kebudayaan ini termasuk pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, agama, seni, dan elemen-elemen lainnya. Semua aspek ini ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Wujud budaya merujuk pada berbagai bentuk manifestasi atau ekspresi dari kebudayaan suatu masyarakat. Menurut J.J. Hoenigman, ada tiga wujud kebudayaan yang dapat dibedakan, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak. Berikut penjelasan dan contoh-contoh dari masing-masing wujud budaya tersebut:

1. Gagasan (Wujud Ideal)

Wujud ideal kebudayaan terkait dengan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, aturan, dan elemen-elemen abstrak lainnya. Ini adalah bagian dari pemikiran dan pandangan dunia masyarakat yang tidak bisa secara fisik diraba atau disentuh. Wujud ini terletak dalam pikiran individu atau dalam bentuk tulisan dan literatur yang mencerminkan konsep-konsep budaya yang lebih dalam.

Wujud budaya yang berasal dari gagasan adalah nilai etika yang mengatur perilaku sehari-hari dalam masyarakat, norma-norma sosial seperti sopan santun dan etiket, keyakinan agama dan spiritualitas yang membentuk pandangan dunia masyarakat.

2. Aktivitas (Tindakan)

Wujud ini mengacu pada aktivitas manusia dalam masyarakat yang diatur oleh norma-norma budaya dan struktur sosial. Ini mencakup tindakan sehari-hari dan interaksi antarindividu yang terjadi dalam konteks budaya tertentu. Aktivitas ini dapat diamati, diukur, dan didokumentasikan.

Contoh wujud budaya yang berasal dari aktivitas adalah sistem pendidikan yang mencakup cara belajar, mengajar, dan memperoleh pengetahuan, proses ritual keagamaan seperti ibadah dan upacara, sistem ekonomi seperti cara berdagang dan bertani, serta interaksi sosial seperti cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam kelompok masyarakat.

3. Artefak (Karya)

Wujud budaya ini mencakup benda-benda fisik atau hasil karya manusia yang mencerminkan aspek-aspek budaya. Artefak dapat berupa benda-benda seni, alat, pakaian, arsitektur, dan berbagai benda fisik lainnya yang diciptakan oleh manusia.

Contoh wujud budaya berupa artefak adalah karya seni lukis, patung, dan seni rupa lainnya yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan ekspresi kreatif, alat-alat teknologi tradisional dan modern yang digunakan dalam produksi dan kehidupan sehari-hari, pakaian adat yang merepresentasikan identitas kelompok atau acara tertentu.

Dalam kenyataan, ketiga wujud budaya ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Gagasan budaya mengarahkan aktivitas manusia dan berperan dalam menciptakan artefak, sedangkan aktivitas dan artefak menjadi cara nyata untuk mengungkapkan, menerapkan, dan memperkuat gagasan-gagasan budaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.