Sukses

Ilmuwan Ciptakan Baterai Bertenaga Air Mata Buat Nyalakan Lensa Kontak Pintar

Baterai air mata tenagai lensa kontak pintar selama setidaknya 12 jam.

Liputan6.com, Jakarta Seiring perkembangan teknologi, para ilmuwan tak hentinya melahirkan berbagai inovasi. Salah satunya di bidang visual dengan melibatkan lensa kontak (softlens). Sebagaimana sering tayang di film fiksi, lensa kontak bisa menghadirkan tampilan mata seperti tampilan layar komputer. Namun ada tantangan besar di balik penciptaan  lensa kontak pintar.

Salah satu tantangan krusial yang masih perlu diatasi adalah bagaimana menggunakan lensa kontak ini dengan aman. Tim peneliti dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, mengaku memiliki solusi potensial dalam bentuk baterai ultra-tipis yang diisi dengan cairan air mata.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat perkembangan lensa kontak elektronik yang dapat diperbesar untuk berbagai kegunaan. Mulai dari pemantauan glaukoma hingga memberikan obat mata, bahkan proyeksi citra augmented-reality langsung ke penglihatan pemakainya. 

Namun, masalah daya masih menjadi hambatan utama dalam perkembangan teknologi ini. Mengingat, komponen listrik yang ditempatkan pada bola mata bisa saja berakibat fatal. Hingga terobosan baru baterai bertenaga air mata yang unik ini. Berikut Liputan6.com merangkum penemuan terbaru para ilmuwan melansir dari Newatlas.com dan Jurnal Nano Energy, Senin (28/8/2023).

2 dari 3 halaman

Seiring perkembangan teknologi, para ilmuwan tak hentinya melahirkan berbagai inovasi. Salah satunya di bidang visual dengan melibatkan lensa kontak (softlens). Sebagaimana sering tayang di film fiksi, lensa kontak bisa menghadirkan tampilan mata seperti tampilan layar komputer. Namun ada tantangan besar di balik penciptaan lensa kontak pintar. Salah satu tantangan krusial yang masih perlu diatasi adalah bagaimana menggunakan lensa kontak ini dengan aman. Tim peneliti dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, mengaku memiliki solusi potensial dalam bentuk baterai ultra-tipis yang diisi dengan cairan air mata. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat perkembangan lensa kontak elektronik yang dapat diperbesar untuk berbagai kegunaan. Mulai dari pemantauan glaukoma hingga memberikan obat mata, bahkan proyeksi citra augmented-reality langsung ke penglihatan pemakainya. Namun, masalah daya masih menjadi hambatan utama dalam perkembangan teknologi ini. Mengingat, komponen listrik yang ditempatkan pada bola mata bisa saja berakibat fatal. Hingga terobosan baru baterai bertenaga air mata yang unik ini. Berikut Liptaun6.com merangkum penemuan terbaru para ilmuwan melansir dari Newatlas.com dan Jurnal Nano Energy, Senin (28/8/2023). Pertama di Dunia Baterai Bertenaga Air Mata

Baterai lensa kontak pintar umumnya mengandalkan elektroda logam di dalam lensa, yang bisa menjadi bahaya jika terpapar mata manusia secara langsung, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Yun Jeonghun, seorang penulis dalam penelitian ini.

Di sisi lain, metode pengisian daya induksi, yang menggunakan kumparan logam dalam lensa untuk mengirimkan daya, mirip dengan teknologi pengisian nirkabel pada ponsel pintar. Namun, ini juga menimbulkan kendala dalam penggunaan yang nyaman.

Solusi yang diusulkan oleh tim peneliti adalah baterai terintegrasi yang sangat tipis, hanya sekitar 0,5 mm, yang menggabungkan air dan lapisan enzim yang dikenal sebagai glukosa oksidase. 

Ketika baterai ini terendam dalam cairan air mata basal yang melapisi mata kita, enzim tersebut bereaksi dengan ion natrium dan klorida dalam cairan mata, menciptakan muatan listrik di dalam baterai.

3 dari 3 halaman

Hasilkan Daya 201 Mikrowatt

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa baterai ini mampu menghasilkan arus sebesar 45 mikroampere dan daya maksimum 201 mikrowatt, cukup untuk mendukung pengiriman data nirkabel dari lensa kontak pintar selama setidaknya 12 jam. 

Namun, dalam bentuknya saat ini, baterai hanya dapat bertahan hingga 200 siklus pengisian/pengosongan, sementara baterai lithium-ion serupa biasanya bertahan antara 300 hingga 500 siklus.

Selain penggunaan cairan air mata, para peneliti merekomendasikan untuk merendam lensa dalam larutan garam semalaman. Setidaknya selama delapan jam, untuk memastikan baterai terisi penuh setiap hari. Ini adalah langkah penting untuk menjaga lensa kontak pintar tetap berfungsi sepanjang hari dengan baik.