Sukses

Pengertian Islam Wasathiyah dan Ciri-Ciri Umatnya yang Wajib Diketahui

Islam wasathiyah adalah cenderung mengambil jalan tengah atau bersifat pertengahan.

Liputan6.com, Jakarta Islam wasathiyah merupakan istilah yang sering digunakan untuk ajaran Islam moderat atau Islam yang berkeadilan. Istilah ini merujuk pada konsep menemukan pendekatan yang seimbang dan moderat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk praktik keagamaan, keyakinan, dan interaksi dengan sesama.

Istilah Islam wasathiyah terbilang cukup populer dalam agama Islam, meski begitu masih ada orang yang belum mengetahui pengertian Islam wasathiyah. Konsep Islam wasathiyah mengajarkan umat Islam untuk menghindari ekstremisme dan menjaga cara hidup yang seimbang.

Islam wasathiyah merupakan ajaran Islam yang memiliki prinsip keseimbangan, lurus dan tegas, toleransi, mengedepankan musyawarah, mendahulukan prioritas, dan berkeadaban. Ada banyak umat Muslim yang mengikuti ajaran Islam wasathiyah, bahkan dalam Al-Qur’an juga dijelaskan ciri-ciri umat yang menganut Islam wasathiyah ini.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian Islam wasathiyah dan ciri-ciri umatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (28/8/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Islam Wasathiyah

Secara harfiah, Islam wasathiyah adalah ajaran Islam yang mengarahkan umatnya agar adil, seimbang, bermaslahat dan proporsional, atau sering disebut dengan kata “moderat” dalam semua dimensi kehidupan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wasatiah atau wasathiyah adalah cenderung mengambil jalan tengah atau bersifat pertengahan. Wasathiyah adalah istilah yang kerap juga disebut sebagai moderat.

Ditinjau dari segi terminologinya, wasathiyah adalah berasal dari makna kata “wasathan” yaitu pertengahan sebagai keseimbangan (al-tawazun), yakni keseimbangan antara dua jalan atau dua arah yang saling berhadapan atau bertentangan: spiritualitas (ruhiyah) dengan material (madiyah). Individualitas (fardiyyah) dengan kolektivitas (jama’iyyah). Kontekstual (waqi’iyyah) dengan tekstual. Konsisten (tsabat) dengan perubahan (taghayyur).

Konsep Islam Wasathiyah mengajarkan umat Islam untuk menghindari ekstremisme dan menjaga cara hidup yang seimbang. Hal ini seringkali berkaitan dengan menghindari ketatnya atau kelonggaran yang berlebihan dalam masalah-masalah keagamaan. Konsep ini mendorong umat Muslim untuk mencapai keseimbangan antara kewajiban keagamaan dan tanggung jawab pribadi, serta untuk bersikap adil, penuh kasih, dan menghormati dalam interaksi dengan sesama.

Konsep Islam Wasathiyah didasarkan pada berbagai ayat Al-Quran dan ajaran Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam). Sebagai contoh, dalam Al-Quran, Allah berfirman:

"Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu umat yang adil (wasat), supaya kamu menjadi saksi atas manusia dan supaya Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu." (Al-Quran, Surah Al-Baqarah, 2:143)

Ayat ini sering ditafsirkan sebagai seruan kepada umat Muslim untuk mewujudkan keseimbangan, keadilan, dan kesederhanaan dalam kehidupan dan interaksi mereka. Secara keseluruhan, konsep Islam Wasathiyah menekankan pada menghindari ekstremisme, berlaku adil, dan menjalani pendekatan yang seimbang dan moderat dalam semua aspek kehidupan. Konsep ini dianggap sebagai prinsip panduan bagi umat Muslim untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan harmonis sambil tetap mengikuti keyakinan dan nilai-nilai keagamaan mereka.

3 dari 4 halaman

Pengertian Islam Wasathiyah Menurut Para Ulama

Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ulama mengenai pengertian Islam wasathiyah adalah:

Ibnu ‘Asyur

Menurut  Ibnu ‘Asyur, kata wasath berarti sesuatu yang ada di tengah atau sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding.

Al-Asfahany

Menurut al-Asfahany, kata wasathan berarti tengah-tengah di antara dua batas (a’un) atau bisa berarti yang standar. Kata tersebut juga bermakna menjaga dari sikap melampaui batas (ifrath) dan ekstrem (tafrith).

Wahbah al-Zuhaili 

Menurut Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir menegaskan bahwa kata al-wasath adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah,  kemudian makna tersebut digunakan juga untuk sifat atau perbuatan yang terpuji, seperti pemberani adalah pertengahan di antara dua ujung.

4 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Umat yang Mengamalkan Islam Wasathiyah

Umat yang mengamalkan konsep Islam Wasathiyah, atau Islam yang moderat dan berkeadilan, umumnya akan menunjukkan ciri-ciri berikut:

1. Keseimbangan dalam Ibadah

Mereka menjalankan ibadah dengan keseimbangan dan tidak berlebihan. Mereka mematuhi kewajiban agama seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga tidak mengabaikan tanggung jawab sosial dan keluarga.

2. Toleransi dan Penghormatan

Mereka menghargai keberagaman dan berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat tanpa diskriminasi. Mereka menghormati keyakinan dan pandangan orang lain, bahkan jika berbeda.

3. Keadilan dan Kebijaksanaan

Mereka berusaha untuk bersikap adil dalam segala hal, baik dalam memutuskan perkara pribadi maupun dalam urusan masyarakat. Mereka mengutamakan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

4. Menjaga Akhlak Mulia

Mereka menjunjung tinggi akhlak yang baik, seperti kejujuran, kesopanan, keramahan, dan kemurahan hati. Mereka menghindari perilaku kasar, ekstremisme, dan tindakan yang merugikan orang lain.

5. Pendidikan dan Pengetahuan

Mereka menghargai pentingnya pendidikan dan pengetahuan dalam kehidupan mereka. Mereka berusaha untuk terus belajar dan berkembang.

6. Berperan Aktif dalam Masyarakat

Mereka terlibat dalam kegiatan sosial dan masyarakat, berkontribusi positif untuk kesejahteraan umum, dan berusaha memecahkan masalah sosial.

7. Berdialog dan Berdiskusi

Mereka cenderung mencari pemahaman melalui dialog dan diskusi yang terbuka, daripada mengadopsi pandangan sempit atau dogmatik.

8. Menghindari Ekstremisme

Mereka menjauhi sikap ekstrem dalam segala bentuknya, baik dalam keagamaan maupun dalam pandangan politik atau sosial.

9. Mengutamakan Keadilan Gender

Mereka mengakui dan mempromosikan kesetaraan gender, menghormati hak-hak perempuan, dan menjaga keseimbangan dalam peran keluarga dan masyarakat.

10. Mengedepankan Kesejahteraan Sosial

Mereka peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan sosial, berusaha untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat.

11. Berempati dan Peduli

Mereka menunjukkan empati terhadap penderitaan orang lain, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, dan berusaha untuk meredakan penderitaan di sekitar mereka.

12. Berperilaku Moderat dalam Konflik

Mereka berusaha menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan berkeadilan, tanpa mengambil tindakan ekstrem atau merugikan pihak lain.