Sukses

Apa Arti Musyrik Jelaskan! Berikut Ciri-ciri yang Dijelaskan Dalam Al-Quran

Apa arti musyrik jelaskan! Musyrik menjadi sesuatu yang harus dihindari oleh umat Muslim, pasalnya perbuatan menyekutukan Allah merupakan hal yang dibenci oleh-Nya.

Liputan6.com, Jakarta Apa arti musyrik jelaskan! Musyrik merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Arab مُشْرِكٌ  yang merujuk pada orang yang menyekutukan Allah SWT. dilihat dari pengertiannya, kata musyrik memang identik dengan ajaran agama Islam. Oleh sebab itu seorang Muslim seharusnya memahami konsep musyrik ini.

Apa arti musyrik jelaskan! Musyrik menjadi sesuatu yang harus dihindari oleh umat Muslim, pasalnya perbuatan menyekutukan Allah merupakan hal yang dibenci oleh-Nya. Musyrik merupakan bentuk penyimpangan dari ajaran tauhid (keyakinan atas keesaan Allah) yang merupakan prinsip fundamental dalam agama Islam.

Dalam agama Islam, penting untuk menjaga tauhid dan menghindari tindakan atau keyakinan yang dapat mengarah kepada penyekutuan atau penyimpangan dari prinsip-prinsip tauhid. Berikut ulasan tentang apa arti musyrik jelaskan, yang Liputen6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).

2 dari 4 halaman

Musyrik Perbuatan yang Dikutuk Allah

Secara etimologi bahasa Arab, musyrik adalah pelaku tindakan syirk atau syirik. Kata syrik merujuk pada perbuatan yang melibatkan penyekutuan atau persekutuan dengan Allah. Ini berarti memberikan atribut ilahi kepada selain Allah atau mengaitkan sesuatu atau seseorang dengan-Nya. Tentu sajaini bertentangan dengan prinsip tauhid yang menekankan keesaan dan keunikan Allah.

Syirik dianggap sebagai akhlak yang melampaui batas aturan dan bertentangan dengan prinsip tauhid. Tauhid mengajarkan untuk mengabdi, taat secara sadar, tunduk, dan sukarela hanya kepada Allah, sementara syirik melibatkan pengabdian kepada hal lain selain Allah.

Dalam Islam, syirik dianggap sebagai dosa yang sangat serius dan tidak dapat diampuni kecuali melalui taubat yang tulus. Taubat melibatkan penyesalan yang dalam, meninggalkan perbuatan syirik, dan bertekad untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip tauhid.

Syirik dapat terjadi dalam bentuk sosial atau komunal. Ini terjadi ketika suatu kelompok atau jama'ah membuat aturan atau keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Allah, bahkan jika berdasarkan kepentingan kelompok itu sendiri. Ini dapat berdampak pada disintegrasi sosial dan ketidakharmonisan antar manusia.

Apabila terjadi perdamaian dalam kondisi disintegrasi akibat syirik, perdamaian tersebut hanya bersifat semu. Kekacauan dan pertentangan yang mendasar tidak akan dapat diatasi dengan baik, dan akibatnya, kehendak Allah terhadap manusia tidak akan terlaksana.

Para nabi dan rasul diutus oleh Allah untuk mengintegrasikan manusia dan mengembalikan kesatuan di antara mereka. Tujuannya adalah untuk mengajarkan prinsip tauhid dalam segala aspek kehidupan, termasuk kekuasaan (Rububiyah) dan ketaatan (Uluhiyah) hanya kepada Allah. Hal ini juga disebutkan bahwa prinsip-prinsip ini terdapat dalam alam semesta dan Kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Musyrik dalam Al-Quran

1. Menyekutukan Allah 

Orang musyrik cenderung menyekutukan Allah dengan entitas lain atau menganggap ada Tuhan selain Allah. Mereka melakukan ibadah kepada makhluk-makhluk atau benda-benda, menganggapnya memiliki kekuatan ilahi, dan memberikan atribut yang seharusnya hanya dimiliki oleh Allah. 

Hal ini bertentangan dengan prinsip tauhid yang menegaskan keesaan Allah, seperti yang dijelaskan dalam QS Al-Maidah ayat 72.

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

Artinya: Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.

2. Beramal untuk Pamer 

Musyrik sering mengerjakan amal ibadah untuk tujuan pamer dan mendapatkan pengakuan dari manusia, bukan semata-mata karena Allah. Mereka ingin dipuji oleh orang lain atas amal ibadah yang mereka lakukan.

Dalam QS Al-Kahfi ayat 110 Allah berfirman, 

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا ࣖ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya.”

3. Menggantungkan Harapan kepada Selain Allah

Orang musyrik cenderung menempatkan harapan dan ketergantungan pada hal atau entitas selain Allah. Mereka menganggap bahwa keselamatan dan keberuntungan hidup tergantung pada kekuatan lain di luar Allah.

Dalam QS Al-Isra' ayat 22 Allah menjelaskan,

ا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوْمًا مَّخْذُوْلًا ࣖ

Artinya: Janganlah engkau mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.

4. Menjalankan Ibadah yang Tidak Khusus untuk Allah

Orang musyrik mungkin melakukan ibadah kepada benda atau makhluk selain Allah, dengan keyakinan bahwa benda tersebut memiliki kekuatan ilahi. Mereka mungkin beribadah kepada benda-benda seperti patung, makam, atau benda-benda lain.

QS Surat Luqman ayat 13 dijelaskan bahwa,

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

5. Mencintai Sesuatu Melebihi Cinta Kepada Allah

Musyrik cenderung memberikan cinta dan penghargaan yang berlebihan kepada benda atau makhluk tertentu, melebihi rasa cintanya kepada Allah. Ini melanggar prinsip cinta dan pengabdian hanya kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dalam QS Al-Baqarah  ayat 165.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

4 dari 4 halaman

Ciri Musyrik Lainnya

1. Perilaku Fanatik dan Ekstrem (Ghuluw)

Musyrik bisa terlibat dalam perilaku fanatik yang ekstrem, di mana mereka mengagung-agungkan tokoh atau benda-benda tertentu melebihi batas yang ditetapkan oleh ajaran agama.

2. Mengaitkan Makhluk dengan Sifat Allah

Musyrik mungkin percaya bahwa makhluk atau benda memiliki sifat-sifat ilahi atau kemampuan yang setara dengan Allah. Ini merupakan bentuk penyekutuan yang serius.

3. Menyamakan Dalam Kemaksiatan

Orang musyrik juga mungkin menaati perintah atau ajaran selain Allah, termasuk dalam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini mencerminkan ketaatan kepada selain Allah.