Liputan6.com, Jakarta Takdir Allah adalah sesuatu ketetapan dan keputusan Allah SWT yang sudah ada sejak manusia masih di dalam kandungan. Dalam Islam, takdir Allah disebut juga dengan istilah qada dan qadar. Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Takdir Allah merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah SWT yang meliputi seluruh alam. Allah SWT menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada manusia. Takdir Allah SWT hanya untuk menyelaraskan takdir dengan keinginan manusia, karena manusia diberkahi kelebihan akal untuk mampu membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian takdir Allah adalah ketetapan Tuhan atau ketentuan Tuhan. Bisa juga dimaknai sebagai nasib. Secara istilah, takdir merupakan segala yang terjadi, sedang terjadi serta akan terjadi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT baik yang baik maupun yang buruk.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian takdir Allah beserta jenis dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).
Takdir Allah Adalah
Seperti yang disinggung pada paragraf sebelumnya, takdir Allah adalah sesuatu ketetapan dan keputusan Allah SWT. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian takdir Allah adalah ketetapan Tuhan atau ketentuan Tuhan. Bisa juga dimaknai sebagai nasib.
Takdir Allah merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah SWT yang meliputi seluruh alam. Allah SWT menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada manusia. Dalam Islam sendiri, takdir Allah disebut dengan istilah qada dan qadar.
Qada bermakna kehendak Allah SWT yang wujudnya sejak awal berkaitan dengan segala hal yang akan terjadi dari yang terkecil hingga terbesar. Sedangkan qadar adalah perwujudan dari Allah yang mencakup hal-hal oleh qada. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat Al-Qamar ayat 49, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (Q.S. Al-Qamar:49)
Percaya kepada takdir atau qadha dan qadar merupakan rukun iman yang ke- 6, atau terakhir. Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan menyakini bahwa Allah telah menjadikan segala makhluk dengan kodrat dan irodat-Nya dan segala hikmah-Nya.
Advertisement
Jenis-Jenis Takdir Allah
Berikut ini terdapat beberapa jenis takdir Allah SWT yang bisa anda kenali dan pahami, yakni:
1. Takdir Mubram
Jenis takdir Allah yang pertama adalah takdir Mubram. Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Jenis takdir Allah ini contohnya antara lain adalah tentang kelahiran dan kematian manusia. Tentunya tidak ada yang tahu kapan anda akan dilahirkan dan kapan akan mati. Semua menjadi rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya.
2. Takdir Muallaq
Jenis takdir Allah selanjutnya adalah takdir Muaallaq. Takdir muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Jenis takdir Allah ini contohnya antara lain keberhasilan murid di sekolah dalam meraih prestasi. Murid yang berprestasi itu bukanlah murid yang diam saja tidak belajar, dan hanya menunggu takdir. Tetapi, ia yang selalu berusaha dan belajar setiap hari untuk meraih cita-cita yang diharapkannya.
Dengan begitu, apa yang diraihnya selain ditentukan oleh takdir Allah SWT, juga ditopang oleh usaha dan doa yang dia lakukan. Jadi, berusaha itu harus, tetapi anda juga harus berdoa dan rela menerima segala takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Orang yang rajin bekerja akan kaya, dan yang malas berusaha akan miskin, sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Ar-Rad:11).
Amalan yang dapat Merubah Takdir Allah
Takdir Allah adalah sesuatu ketetapan dan keputan Allah SWT. Namun, ada keyakinan bahwa Allah juga memberikan kebebasan kepada manusia untuk berdoa, berusaha, dan melakukan amal yang baik. Meskipun manusia tidak dapat sepenuhnya mengubah rencana Allah, tetapi amalan-amalan baik ini dapat mempengaruhi bagaimana seseorang mengalami dan merespon takdir tersebut. Berikut adalah beberapa amalan yang diajarkan dalam Islam yang bisa memainkan peran dalam menghadapi takdir:
1. Berdoa (Du'a)
Berdoa kepada Allah adalah cara yang dianjurkan untuk meminta pertolongan, keberkahan, dan bimbingan-Nya dalam menghadapi segala situasi. Meskipun hasil akhirnya adalah keputusan Allah, doa bisa merubah bagaimana kita merasakannya dan bisa membawa berkah. Hal ini sebagaimana dalam hadis berikut ini:
“Tiada yang bisa menolak takdir Allah, kecuali doa.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa berikut ini,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَولٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مَنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku." (HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6:133. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
2. Berusaha dengan Ikhtiar
Meskipun takdir telah ditentukan, manusia diberikan kebebasan untuk berusaha dan berkerja keras dalam mencapai tujuan mereka. Usaha yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan adalah nilai penting dalam Islam.
3. Berbuat Baik (Amal Shalih)
Mengerjakan amal kebajikan seperti berbuat baik kepada sesama, memberi sedekah, dan melakukan perbuatan baik lainnya bisa membawa berkah dalam kehidupan seseorang dan mengubah cara seseorang mengalami takdir.
4. Taubat dan Istighfar
Taubat dan memohon ampunan (istighfar) adalah amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Dengan bertaubat dari dosa-dosa dan meraih ampunan Allah, seseorang bisa mengubah arah hidupnya dan mendapatkan rahmat-Nya.
5. Bersabar dan Bersyukur
Sabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah adalah sikap yang sangat dihargai dalam Islam. Dengan bersabar dan bersyukur, seseorang bisa mengalami takdir dengan ketenangan hati.
Advertisement