Sukses

Ilmuwan Ini Pakai Topeng Selama Setahun Demi Berteman dengan Burung, Berujung Gagal

Seorang profesor asosiasi di Universitas Tokyo bernama Toshitaka Suzuki, baru-baru ini membagikan foto seorang laki-laki yang mengenakan topeng kepala burung di hutan Prefektur Nagano.

Liputan6.com, Jakarta Seorang ilmuwan asal Jepang melakukan percobaan untuk dapat mendekati burung tanpa ketahuan. Ia mengenakan topeng berbentuk kepala burung yang menutup seluruh kepalanya. Tujuan dari penyamaran ini adalah agar burung-burung yang ia amati tidak kabur saat didekati. Sayangnya usahanya tersebut gagal.

Seorang profesor asosiasi di Universitas Tokyo bernama Toshitaka Suzuki, baru-baru ini membagikan foto seorang laki-laki yang mengenakan topeng kepala burung di hutan Prefektur Nagano. Laki-laki ini ternyata adalah rekan sesama ilmuwan yang sedang melakukan pengamatan.

Berikut kisah upaya gagal seorang ilmuwan asal jepang yang sedang berusaha berteman dengan burung, dilansir Liputan6.com dari laman odditycentral.com, Selasa (29/8/2023).

2 dari 2 halaman

Pakai Topeng Burung Setahun Penuh

Ilmuwan ini memutuskan untuk menyamar selama satu tahun penuh agar bisa mendekati sarang burung besar tanpa mengganggu mereka. Para ahli burung sudah perhatikan bahwa beberapa jenis burung bisa mengingat wajah manusia. Mereka akan berhenti berbunyi jika melihat orang mendekat dan mengeluarkan peringatan. 

Sebagai pengamat burung, nampaknya ilmuwan ini telah tercatat di memori para burung. Pada suatu waktu, ilmuwan yang tak disebutkan namanya ini harus mendekati sarang burung untuk menimbang anak-anak burung. Ketika berada di dekat sarang burung tersebut, burung-burung itu berhenti berbunyi seperti biasa dan malah berbunyi "Pee-tu-pi" untuk memberikan peringatan pada burung lain jika mereka melihat ilmuwan tersebut. Tentu ini menjadi hambatan penelitiannya, ilmuwan tersebut memutuskan untuk menyamar. 

Sehingga ia kesulitan mendekati objek penelitiannya. Ilmuwan ini kemudian  mencoba menyamar sebagai burung raksasa agar bisa mendekat dan mempelajari suara mereka. 

Menurut Profesor Suzuki, rekan kerjanya memakai penyamaran selama satu tahun, sayangnya eksperimennya gagal. Setiap kali burung yang hendak diamati melihatnya mendekat, mereka mulai membunyikan peringatan. Hasilnya sama ketika ilmuwan tersebut akhirnya melepas topeng burungnya dan mencoba mendekat lagi. 

Mungkin seharusnya dia mencoba juga sepatu berbentuk cakar burung untuk menyempurnakan penyamarannya?