Sukses

Kisah Para Rasul dalam Kristen, Pahami Penulis, dan Siapa Saja yang Diceritakan

Kitab Kisah Para Rasul merupakan bagian penting dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru, yang berisi tentang pertama kali terbentuknya gereja Kristen serta pertumbuhannya sampai pada pertengahan abad pertama Masehi.

Liputan6.com, Jakarta Kitab Kisah Para Rasul merupakan bagian penting dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru. Kitab Kisah Para Rasul adalah kitab kelima Perjanjian Baru pada Alkitab Kristen, yang terutama berisi tentang pertama kali terbentuknya gereja Kristen serta pertumbuhannya sampai pada pertengahan abad pertama Masehi.

Berdasarkan Injil Lukas 1:1-4 dan kitab Kisah Para Rasul 1:1-3, Kitab Kisah Para Rasul diyakini ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan teman dekat Rasul Paulus. Dilansir dari Got Questions, Kitab Kisah Para Rasul berisi tentang sejarah gereja mula-mula dan bagaimana ajaran Kristus disebarkan oleh para rasul, terutama setelah peristiwa Pentakosta.

Dari sumber yang sama juga dijelaskan bahwa Kitab Kisah Para Rasul kemungkinan besar dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 61-64. Sedangkan menurut lama Gereja Jesus Kristus, Kitab Kisah Para Rasul ditulis setelah Injil Lukas ), yang kemungkinan ditulis di paruh kedua abad pertama Masehi. Meski demikian, tidak diketahui di mana Kitab Kisah Para Rasul ditulis.

Untuk memahami lebih dalam mengenai isi Kitab Para Rasul, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (31/8/2023).

2 dari 6 halaman

Siapa penulis Kitab Kisah Para Rasul?

Penulis Kitab Kisah Para Rasul diyakini adalah Lukas, yang juga merupakan penulis dari Injil Lukas. Meskipun Injil Lukas sendiri tidak secara eksplisit menyebutkan nama penulisnya, informasi ini dapat ditarik dari beberapa petunjuk dalam teks dan juga dari kaitannya dengan Kitab Kisah Para Rasul.

Injil Lukas dimulai dengan pengantar yang ditujukan kepada "Teofilus yang mulia" (Lukas 1:3), dan demikian pula Kitab Kisah Para Rasul dimulai dengan menyebutkan "Injil pertama" yang ditulis oleh penulis yang sama untuk "Teofilus yang mulia" (Kisah Para Rasul 1:1). Ini menunjukkan bahwa penulis Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul adalah orang yang sama.

Dalam tradisi gereja mula-mula dan sebagaimana disebutkan dalam surat-surat rasul Paulus, Lukas dikenal sebagai seorang dokter dan teman dekat Rasul Paulus. Dalam surat kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus menyebut Lukas sebagai "tabib yang kekasih" (Kolose 4:14), dan dalam surat kedua kepada Timotius, Paulus menyatakan bahwa Lukas adalah satu-satunya yang masih bersama dengannya (2 Timotius 4:11).

Oleh karena itu, meskipun nama Lukas tidak secara eksplisit disebutkan dalam teks Injil Lukas atau Kitab Kisah Para Rasul, namun berdasarkan tradisi gereja menunjukkan bahwa Lukas adalah penulis dari keduanya. Kitab Kisah Para Rasul adalah kelanjutan dari karya Lukas dalam menyajikan sejarah gereja mula-mula dan bagaimana ajaran Kristus tersebar setelah peristiwa Pentakosta.

3 dari 6 halaman

Alasan Kitab Kisah Para Rasul Ditulis

Lukas menulis Kitab Kisah Para Rasul dengan tujuan utama untuk menyajikan sejarah gereja mula-mula setelah peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia ingin menghadirkan catatan yang akurat dan terperinci tentang bagaimana ajaran Kristus disebarluaskan oleh para rasul dan bagaimana gereja awal terbentuk.

Lukas juga ingin menyoroti peran yang dimainkan oleh Roh Kudus dalam perkembangan gereja tersebut, seperti yang terlihat dalam peristiwa Pentakosta. Melalui kisah-kisah tentang pelayanan dan perjuangan para rasul, Lukas bermaksud untuk menginspirasi pembaca dari semua zaman untuk melayani Kristus dengan tekun dan mengembangkan gereja.

Ia juga berusaha untuk menyajikan informasi dengan akurasi dan kejelasan, mengumpulkan data dari sumber-sumber terpercaya dan menyusunnya dalam urutan kronologis.

Kitab Kisah Para Rasul ditujukan kepada "Teofilus yang mulia," yang mungkin merupakan seseorang yang tertarik memahami ajaran Kristus dan sejarah gereja awal. Dengan demikian, Kitab Kisah Para Rasul menjadi sumber pembelajaran penting bagi komunitas Kristen dan siapa pun yang ingin memahami akar sejarah gereja.

4 dari 6 halaman

Apa isi Kitab Para Rasul?

Kitab Kisah Para Rasul mengisahkan perjalanan dan penyebaran agama Kristen dari awal kebangkitan Yesus Kristus hingga akhirnya mencapai kota Roma, ibu kota Kekaisaran Romawi. Kisah-kisah dalam kitab ini terjadi selama kira-kira 30 tahun, dari tahun 30 hingga 62 Masehi. Fokus utama kisah ini ada pada pelayanan para rasul, terutama Petrus (Kisah 1–12) dan Paulus (Kisah 13–28). Kitab ini menjadi sumber informasi berharga tentang sejarah awal gereja, yang tidak begitu terperinci dalam surat-surat Perjanjian Baru.

Isi kitab ini mencakup peristiwa-peristiwa penting seperti perjalanan pelayanan Paulus, penglihatan dan pengalaman pribadi para rasul, serta pentingnya karunia Roh Kudus dalam perkembangan gereja. Dalam kisah ini, diceritakan tentang hari Pentakosta di mana Roh Kudus dicurahkan dan ribuan orang diinsafkan. Juga termasuk di dalamnya adalah pertobatan Paulus yang awalnya merupakan penindas gereja, tetapi kemudian menjadi seorang misionaris yang gigih.

Kisah Para Rasul juga mencatat konflik dan tantangan yang dihadapi gereja awal, seperti penolakan terhadap ajaran Yesus dan penganiayaan terhadap pengikut-Nya. Kitab ini memberikan pencerahan tentang konferensi Yerusalem yang membahas masalah keikutsertaan orang bukan Israel dalam gereja tanpa mematuhi hukum Musa.

Selain itu, kitab ini menggambarkan perjalanan Paulus dan Silas dalam meneruskan misi dan pelayanan mereka, baik dalam keberhasilan maupun kesulitan. Di akhir kitab, kita melihat bagaimana Paulus berusaha memperkuat gereja dan berkhotbah di dalam tahanan rumah di Roma.

Dengan menyajikan berbagai kisah dan peristiwa ini, Kitab Kisah Para Rasul memberikan gambaran yang komprehensif tentang perkembangan awal agama Kristen, perjuangan dan keberhasilan para rasul, serta peran penting Roh Kudus dalam membentuk gereja dan menyebarkan ajaran Kristus kepada dunia.

5 dari 6 halaman

Siapa saja rasul yang disebutkan dalam Kitab Para Rasul?

Selain mengisahkan perjalanan dan penyebaran agama Kristen dari awal kebangkitan Yesus Kristus hingga akhirnya mencapai kota Roma, kitab ini juga mengisahkan para rasul yang memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran Kristus. Dalam Kitab Kisah Para Rasul, beberapa rasul yang disebutkan atau dikisahkan meliputi:

1. Rasul Petrus

Petrus adalah salah satu tokoh sentral dalam Kitab Kisah Para Rasul. Sebagai salah satu dari Dua Belas Rasul yang dipilih oleh Yesus, Petrus menjadi figur kunci dalam pelayanan awal gereja.

Kisah-kisahnya mencakup pengajaran dan pelayanan di Yerusalem, termasuk saat ia menyembuhkan seorang lumpuh di pintu Bait Suci dan memberikan khotbah pada hari Pentakosta yang menghasilkan ribuan orang yang insaf. Kitab ini juga mencatat pengalaman pribadi Petrus seperti visi tentang makanan bukan Yahudi dan penglihatan tentang penerimaan orang bukan Yahudi ke dalam iman Kristen.

2. Rasul Yohanes

Yohanes adalah salah satu dari Dua Belas Rasul yang menjadi teman dekat Yesus. Ia sering kali disebut bersama Petrus dalam berbagai peristiwa dan khotbah. Contohnya, keduanya pergi bersama-sama ke Bait Suci dan menyembuhkan orang lumpuh. Yohanes juga menjadi salah satu saksi awal kebangkitan Yesus dan terlibat dalam pelayanan gereja mula-mula.

3. Rasul Paulus (Saulus dari Tarsus)

Walaupun awalnya adalah penganiaya gereja, Paulus mengalami pertobatan yang dramatis dan menjadi salah satu misionaris paling berpengaruh dalam sejarah awal Kekristenan. Kisah perjalanannya yang luas dan pelayanannya yang gigih dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul.

Ia melakukan tiga perjalanan misionaris yang melintasi berbagai wilayah dan bangsa, mengkhotbahkan Injil kepada orang Yahudi maupun bukan Yahudi, mendirikan gereja-gereja, dan mengajarkan doktrin-doktrin Kristen yang mendalam. Penderitaannya, penjara, dan pengalaman pribadinya juga dicatat dalam kitab ini.

4. Rasul Matias

Matias dipilih oleh para rasul melalui doa untuk menggantikan Yudas Iskariot setelah pengkhianatannya. Meskipun keterlibatannya dalam cerita Kitab Para Rasul tidak sebanyak para rasul yang lain, perannya dalam pemilihan pengganti Yudas menunjukkan pentingnya keberlanjutan Kuorum Dua Belas Rasul.

Selain empat rasul utama di atas, Kitab Kisah Para Rasul juga menyebutkan beberapa rasul lain yang terlibat dalam pelayanan awal gereja. Beberapa tokoh yang disebutkan dengan singkat meliputi Andreas, Yohanes Markus, Filipus, Barnabas, dan Yakobus (saudara Yohanes). Mereka juga berkontribusi dalam menyebarkan ajaran Kristus dan membangun gereja mula-mula.

6 dari 6 halaman

Ayat Emas dalam Kitab Kisah Para Rasul

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

24:16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.”

28:28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.”