Liputan6.com, Jakarta Arti self healing mengacu pada kemampuan alami tubuh, pikiran, dan jiwa manusia untuk pulih dan menyembuhkan diri sendiri dari stres, penyakit, atau kerusakan yang mungkin dialami. Konsep ini mendasarkan pada keyakinan, bahwa tubuh dan pikiran memiliki mekanisme bawaan yang memungkinkan, untuk mengatasi tantangan dan pemulihan tanpa campur tangan eksternal yang signifikan.
Baca Juga
Advertisement
Self-healing tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga mencakup aspek-aspek emosional, mental, dan spiritual. Dalam konteks kesehatan fisik, arti self healing merupakan kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri sendiri setelah mengalami cedera, penyakit, atau gangguan kesehatan. Proses ini melibatkan pemulihan jaringan, pertumbuhan sel-sel baru, dan regulasi fungsi-fungsi tubuh.
Di sisi kesehatan mental dan emosional, arti self healing adalah uapaya seseorang untuk mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan perasaan negatif lainnya. Individu dapat belajar teknik-teknik seperti meditasi, relaksasi, atau terapi untuk membantu mereka mengelola emosi, dan membangun ketangguhan mental.
Penting untuk diingat bahwa self-healing bukanlah pengganti perawatan medis atau bantuan profesional. Berikut ini arti self healing dan tekniknya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/8/2023).
Mengenal Apa Itu Self Healing
Mengutip dari laman berkeleywellbeing arti self healing adalah proses pemulihan dari penyakit, biasanya penyakit emosional, serta mencakup juga masalah kesehatan fisik yang menyertainya. Self healing bukanlah istilah yang umum digunakan dalam penelitian psikologi. Namun, proses penyembuhan diri dari hal-hal seperti trauma, depresi, kecemasan, dan stres merupakan topik yang sering dipelajari.
Sama seperti membangun keterampilan baru yang membutuhkan waktu, penyembuhan diri atau self healing juga membutuhkan waktu dan usaha. Menurut Cambridge Dictionary, self healing memiliki dua arti. yang pertama self healing artinya proses menjadi sehat atau pulih kembali, terutama setelah cedera atau sakit. Yang kedua adalah proses di mana seseorang merasa lebih baik kembali, setelah pengalaman emosional yang menyakitkan, terutama dengan merawat diri sendiri.
Tak jauh berbeda dengan kedua sumber yang ada, Merriam-webster juga mendefinisikan self healing sebagai tindakan atau proses penyembuhan diri sendiri, di mana akan bertindak untuk menyembuhkan atau memperbaiki diri sendiri, seperti melibatkan atau mendorong pemulihan dari cedera atau penyakit. Sedangkan Psychology Today merumuskan self healing adalah menerima siapa diri secara fisik, fisiologis, juga secara spiritual.
Advertisement
Teknik Self Healing
Beberapa teknik self healing berikut, bisa bermanfaat bagi kesehatan emosional dan fisik Anda. Oleh sebab itu, latihan teratur dapat menghasilkan perubahan jangka panjang pada otak Anda, yang dapat berkontribusi pada kebahagiaan, ketahanan, dan kesejahteraan.
1. Self healing dengan belas kasihan pada diri sendiri
Seringkali, kita lebih keras pada diri kita sendiri dibandingkan pada orang lain. Kita bahkan mungkin marah pada diri sendiri, karena sakit atau tidak mampu mengatasi rasa sakit hati karena penolakan. Namun dengan bersikap ekstra keras pada diri sendiri, kita tidak memberikan manfaat apa pun pada diri kita. Sebaliknya, kita justru mempersulit tubuh dan pikiran kita untuk pulih. Itulah mengapa belas kasihan pada diri sendiri, bisa menjadi alat yang hebat untuk penyembuhan diri.
Kita bisa mulai dengan menulis surat welas asih untuk diri kita sendiri, di mana kita mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri dan menulis tentang bagaimana kita akan mendukung diri kita sendiri untuk maju. Terkait dengan hal ini, kita mungkin juga akan menetapkan batasan yang lebih baik agar orang lain tidak melewati batas tersebut bersama kita. Atau, kita mungkin mengembangkan keterampilan komunikasi yang tegas, sehingga kita dapat mengadvokasi kebutuhan dan menjaga diri sendiri dengan lebih baik.
2. Self healing dengan tidur lebih banyak
Tahukah Anda, bahwa kita melakukan sebagian besar penyembuhan saat kita sedang tidur? Hal ini karena kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri (Ibarra-Coronado et al., 2015.) Kurang tidur juga dapat berkontribusi terhadap tingginya kadar hormon stres, seperti norepinefrin dan epinefrin (Zhang et al., 2011). Hormon-hormon ini dapat membuat kita merasa lebih cemas dan kelelahan.
Seringkali kita begadang, bangun pagi, dan memaksakan diri untuk tetap terjaga saat kelelahan. Kita mungkin memprioritaskan menyelesaikan pekerjaan ekstra, atau pergi ke gym daripada tidur. Namun jika kita ingin menyembuhkan diri sendiri, ini mungkin bukan langkah terbaik. Kerja ekstra dan olahraga hanya akan membuat tubuh mempunyai tugas yang lebih panjang, dan jika tidak cukup istirahat maka kemungkinan akan semakin menyakiti tubuh sendiri.
3. Self healing dengan bernapas lebih dalam
Jika kita sedang berjuang melawan stres, trauma, atau masalah kesehatan fisik, sistem “fight-of-flight” yang simpatik mungkin telah diaktifkan untuk sementara waktu. Untuk menenangkan respons simpatik, maka perlu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk menenangkan respons melawan, dan membantu kita kembali ke keadaan stres yang berkurang. Salah satu cara termudah untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, adalah dengan pernapasan yang terkontrol dan dalam.
Contoh self healing yang bisa dilakukan
Self healing mengacu pada hal-hal yang dapat diri sendiri lakukan, untuk memicu sistem internal agar berfungsi lebih baik, sehingga dapat memacu proses penyembuhan lebih cepat dan lebih menyeluruh. Self healing melibatkan sejumlah tindakan antara lain berperilaku bijak, menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa. Berikut ini adalah contoh self healing yang wajib Anda coba sendiri di rumah, sebagai berikut:
1. Setiap pagi, Anda harus menyempatkan waktu untuk melakukan beberapa aktivitas yang memberikan energi positif. Ini bisa termasuk melakukan beberapa peregangan ringan, membaca beberapa hal positif seperti kutipan inspiratif atau naskah motivasional.
2. Setiap malam sebelum tidur, Anda perlu mereservasi waktu untuk menulis di jurnal emosi. Anda merefleksikan peristiwa-peristiwa penting hari ini, mengenali perasaan Anda terhadap mereka, dan mencari tahu apa yang dapat dipelajari dari pengalaman tersebut.
3. Setelah makan siang, Anda menghabiskan 10-15 untuk meditasi mandiri. Ini membantu Anda mereset pikiran Anda, meredakan stres yang terkumpul selama setengah hari, dan mempersiapkan diri Anda untuk sisa hari yang produktif.
4. Setiap minggu pada hari Minggu, Anda perlu menghabiskan waktu untuk menyusun daftar hal-hal yang Anda syukuri selama minggu ini. Ini bisa termasuk pencapaian kecil, momen bahagia, atau rasa terima kasih untuk dukungan dari orang-orang di sekitar Anda.
5. Setiap bulan, Anda harus bisa mengatur satu hari untuk sepenuhnya fokus pada diri Anda sendiri. Anda mungkin pergi ke spa untuk perawatan diri, melakukan aktivitas yang Anda sukai, atau bahkan hanya berdiam diri dalam keheningan dan refleksi.
6. Membatasi penggunaan media sosial selama 1 jam sebelum tidur, dan habiskan waktu di luar ruangan untuk berjalan di taman, hiking, atau bermain olahraga di lapangan terbuka.
Advertisement