Liputan6.com, Jakarta - Paman-paman Nabi Muhammad SAW adalah sosok penting dari sejarah awal Islam. Dalam buku berjudul Shifatush Shafwah karya Ibnu Al Jauzi, dijelaskan ada 11 paman-paman Nabi Muhammad SAW. Ini dicatat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim pada bab At-Targhibu fii Suknil Madinah wash-Shabri li Awaa'iliha. Baca Juga
Dari sebelas paman Nabi Muhammad SAW, hanya dua di antaranya yang memilih untuk memeluk Islam. Hamzah bin Abdul Muthalib, yang terkenal sebagai 'Singa Allah', adalah salah satunya. Ia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim pada tahun keenam Hijriyah, sebelum Umar bin Khattab. Hamzah turut serta dalam hijrah ke Madinah dan ikut berperan dalam Pertempuran Badar dan Uhud, memberikan kontribusi besar dalam perjuangan awal Islam.
Sementara itu, paman Nabi yang lain, seperti Al Abbas, memeluk Islam pada tahap yang lebih lanjut dalam sejarah. Al Abbas memutuskan untuk mengikuti ajaran Islam sebelum Penaklukan Makkah. Meskipun tidak termasuk dalam kelompok awal penganut Islam, Al Abbas memainkan peran penting dalam peristiwa penting dalam sejarah Islam, dan hubungannya dengan Nabi Muhammad tetap istimewa.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang 11 paman Nabi Muhammad SAW dan agamanya, Kamis (31/8/2023).
Â
1. Hamzah
Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan paman Nabi Muhammad SAW yang pada akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Sebelumnya, Hamzah adalah seorang anggota suku Quraisy yang teguh dalam mempertahankan harga diri dan tak tergoyahkan oleh penghinaan. Beralihnya Hamzah kepada Islam menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan dakwah Nabi.
2. Al Abbas
Menurut Ahmad Mustafa Mutawalli dkk dalam bukunya Syama'il Rasulullah, Al Abbas adalah paman Nabi Muhammad SAW yang paling muda di antara yang lainnya. Keturunan yang banyak diwariskan oleh Al Abbas memberikan pengaruh yang meluas ke berbagai daerah, memperkaya budaya dan penyebaran nilai-nilai Islam.
3. Qutsam
Meskipun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa Abdul Muthalib tidak memiliki anak bernama Qutsam, terdapat pandangan lain yang mengindikasikan bahwa Qutsam wafat pada usia dini. Meskipun dalam beberapa sumber belum ada kesepakatan, perdebatan ini tetap mengilustrasikan kompleksitas dan variasi dalam dokumentasi sejarah.
4. Juhal
Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah paman Nabi SAW sebenarnya adalah 10 orang, dengan menganggap Al Ghaidaq dan Juhal sebagai dua nama yang merujuk pada paman yang sama. Walaupun terdapat perbedaan pandangan, namun ini memperlihatkan dinamika interpretasi yang dapat terjadi dalam pemahaman sejarah.a
5. Abu Lahab
Abu Lahab, yang nama aslinya adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, adalah paman Nabi Muhammad SAW yang secara terang-terangan menentang ajaran dan dakwah beliau. Bahkan, surah dalam Al-Quran diwahyukan khusus untuk menghadapi sikap dan tindakan Abu Lahab. Keberanian dalam menggugat dan menolak ajaran Islam menjadikan perannya sebagai tantangan dalam sejarah kenabian.
6. Al Ghaidaq
Dalam karyanya berjudul Jami'us Sirah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan bahwa Al Ghaidaq bernama Mush'ab. Namun, Al Ghaidaq adalah salah satu dari paman-paman Nabi yang tidak memeluk Islam. Keberadaan paman-paman yang tidak masuk Islam memberikan gambaran beragamnya respons masyarakat terhadap dakwah Nabi.
Â
Â
Â
Advertisement
7. Al Harits
Al Harits bin Abdul Muthalib merupakan salah satu paman Nabi Muhammad SAW yang meninggal sebelum masa kenabian beliau. Pandangan para ulama menyatakan bahwa Al Harits adalah paman Nabi SAW yang tertua di antara yang lainnya.
Meskipun beliau tidak sempat menyaksikan era kenabian Muhammad, namun peran dan kehadirannya tetap memberikan nuansa dalam sejarah awal perkembangan Islam.
8. Az-Zubair
Ahmad Khalil Jam'ah mencatat dalam karyanya berjudul 70 Tokoh Wanita dalam Kehidupan Rasulullah bahwa As-Suhaili rahimahullah menggambarkan Az-Zubair sebagai seorang pemuda Quraisy yang sangat cerdas dan luar biasa dalam segi penampilan. Kehebatan intelektual dan kemuliaan batin Az-Zubair memperkaya keberagaman karakter di dalam masyarakat Quraisy.
9. Abu Thalib
Abu Thalib adalah paman dari keluarga non-muslim yang secara tulus membela Nabi Muhammad SAW. Nama asli Abu Thalib adalah Abdul Manaf, dan beliau merawat Nabi SAW sejak usia 8 tahun. Cinta dan perhatian beliau terhadap Rasulullah mengilhami persahabatan yang menghangatkan jiwa dan lisan, mengantarkan Nabi ke berbagai perjalanan kehidupan.
10. Al Muqawwim
Menurut Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam karyanya berjudul Ar-Rahiq al-Makhtum: Sirah Nabawiyah, Al Muqawwim adalah julukan untuk Abdullah al-Ka'bah. Meskipun informasi tentang Al Muqawwim terbatas, namun kehadirannya sebagai salah satu paman Nabi yang wafat sebelum kedatangan Islam menggarisbawahi beragam pengalaman yang membentuk perjalanan Nabi.
11. Dhirar
Dhirar adalah paman Nabi Muhammad SAW yang hidup tanpa menikah dan tidak memiliki keturunan. Dengan nama lain Abu Amr, Dhirar meninggalkan jejak dalam sejarah sebagai salah satu paman yang tidak hanya berperan dalam hubungan keluarga, tetapi juga dalam pemahaman tentang tanggung jawab terhadap komunitas.
Agamanya
Imam Ibnu Qayyim dalam Kitab Zadul Ma'ad menegaskan dari 11 nama paman Nabi tersebut, hanya Hamzah dan Al Abbas yang mengambil langkah untuk memeluk agama Islam. Hal ini menunjukkan di antara keluarga Nabi, hanya dua dari mereka yang akhirnya memilih untuk mengikuti ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
Dalam hal ini, terdapat pula penjelasan dari sebelas nama tersebut, hanya 4 orang yang masih hidup pada masa Islam. Dalam buku berjudul Kelengkapan Tarikh Edisi Lux Jilid 3 karya Moenawar Khalil, nama-nama paman Nabi seperti Hamzah, Abbas, Abu Thalib (Abdu Manaf), dan Abu Lahab (Abdul Uzza) adalah beberapa di antaranya.
Dua di antara paman Nabi ini, yaitu Hamzah dan Abbas, telah mengambil keputusan untuk memeluk Islam. Namun, ada pula dua paman yang tetap enggan untuk menjadi Muslim. Hal ini mencerminkan beragam respons terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Hamzah bin Abdul Muthalib, yang dikenal dengan gelar 'Singa Allah', memainkan peran penting dalam sejarah awal Islam. Dia secara resmi memeluk Islam pada tahun keenam Hijriyah, sebelum konversi Umar bin Khattab. Hamzah ikut serta dalam hijrah ke Madinah bersama Nabi Muhammad dan berperan dalam pertempuran Badar dan Uhud. Tragedi kematian Hamzah dalam Pertempuran Uhud menandai kontribusi besar yang telah ia berikan dalam perjuangan awal umat Islam.
Al Abbas, paman Rasulullah yang memiliki tempat spesial dalam hati Nabi, tidak termasuk dalam kelompok awal penganut Islam. Namun, dia memutuskan untuk memeluk Islam sebelum Penaklukan Makkah. Al Abbas memainkan peran penting dalam peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Wafatnya Al Abbas selama pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan mengakhiri kehidupan yang penuh pengabdian dan kontribusi dalam perjuangan agama. Dia dikebumikan di pemakaman Baqi di Madinah, menegaskan tempat berharga yang ia miliki dalam memori umat Islam.  Â
Advertisement