Sukses

Ayah Nabi Daud Adalah Yisya, Simak Pula Sosok dan Kisah Hidupnya

Ayah Nabi Daud adalah Yisya yang mana dalam kepercayaan agama lain disebut dengan sebutan Isai, Yisay, Yishai, Yessy, dan Jesse.

Liputan6.com, Jakarta Ayah Nabi Daud adalah sosok yang dituliskan dalam sejarah agama Islam. Daud adalah nabi sekaligus raja dalam kerajaan Israel (Bani Israil). Daud merupakan keturunan Yahudza bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil. 

Ayah Nabi Daud adalah Yisya yang mana dalam kepercayaan agama lain disebut dengan sebutan Isai, Yisay, Yishai, Yessy, dan Jesse. Nabi Daud as ini adalah seseorang yang masih masih keturunan Nabi Ibrahim as yaitu pada generasi ke 12.

Dalam sejarah Islam, Nabi Daud as disebutkan berasal dari Bani Israil yang semasa hidupnya menetap di kota Betlehem. Setelah beranjak dewasa, Nabi Daud as diberi wahyu oleh Allah SWT yaitu kitab Zabur.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai ayah Nabi Daud yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/8/2023).

2 dari 4 halaman

Sosok Ayah Nabi Daud AS

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ayah Nabi Daud adalah Yisya yang mana dalam kepercayaan agama lain disebut dengan sebutan Isai, Yisay, Yishai , Yessy, dan Jesse. Nabi Daud as ini adalah seseorang yang masih masih keturunan Nabi Ibrahim as yaitu pada generasi ke 12.

Yisya adalah ayah tokoh Alkitab Raja Daud yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab 1 dan 2 Samuel. Daud beberapa kali disebut dengan istilah "Anak Isai". Isai adalah anak laki-laki Obed, dan cucu dari Rut dan Boas dari Suku Yehuda. Ia tinggal di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda yang menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus. Untuk itu, Nabi Daud as merupakan keturunan Yahudza bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil.

3 dari 4 halaman

Kisah Hidup Nabi Daud AS

Ayah Nabi Daud a.s. adalah Yisya. Beliau tinggal di kota Baitlehem. Beliau adalah ayah dari Nabi Sulaiman a.s. Nabi Daud a.s. adalah nabi sekaligus raja bagi Bani Israil. Allah mengutus Nabi Daud a.s. untuk Bani Israil yang menerima kitab Zabur.

Sejak kecil Nabi Daud a.s. sudah memiliki jiwa pemberani. Beliau juga berkeinginan untuk ikut berperang melawan seorang Raja yang tidak adil dan sewenang-wenang terhadapt rakyatnya. Namun Raja Talut tidak mengizinkan Nabi Daud a.s. ikut berperang karena umur beliau yang masih

muda. Nabi Daud a.s. terus meminta izin untuk ikut berperang melawan raja yang zalim itu. Atas keberanian Nabi Daud a.s. ini, akhirnya membuat Raja Talut mengizinkan untuk bergabung membela bangsanya.

Pada mulanya Bani Israil di pimipin oleh Raja Talut yang adil sehingga keadaan aman dan tenteram, namun sejak kepemimpinan Raja Jalut kaum Bani Israil tidak tenteram karena kepemimpinannya tidak adil dan sewenangwenang sehingga banyak rakyat yang menderita. Raja Talut beserta pasukannya berkeinginan mengembilakan Bani Israil menjadi negeri yang aman dan tentram. Keinginan ini telah diketahui oleh Raja Jalut. Sehingga peperangan antara Raja Talut dengan Raja Jalut pun terjadi. Nabi Daud a.s. ikut berperang dengan gagah berani demi membela rakyatnya serta Raja Talut yang adil dan bijaksana. Keberaniannya membuat pasukan Raja Jalut terdesak mundur. Dengan bersenjata katapel Nabi Daud a.s. ini mampu memporak-porandakan pasukan Raja Jalut.

Pasukan Raja Jalut makin terdesak mundur, Raja Jalut pun mengetahui akan terjadi kekalahan. Akhirnya Raja Jalut menantang satu lawan satu. Namun, pasukan Raja Jalut tak satupun yang berani, mereka sangat takut dengan keperkasaan dan keberanian Nabi Daud a.s. Akhirnya Jalut pun maju menantang Nabi Daud a.s. Dengan geram Jalut ingin segera mengalahkan Nabi Daud a.s. Jalut pun menyerang Nabi Daud a.s. dengan cepat. Namun, kegesitan Nabi Daud a.s. membuat serangannya tidak mengenai sasaran.

Nabi Daud a.s. segera membalas serangan dengan melepaskan katapel yang telah siap di tangannya. Serangan katapel ini tepat mengenai sasaran di kening Raja Jalut sehingga tersungkur dan tak lama kemudian ia mati. Setelah terjadi peperangan tersebut kehadiran Nabi Daud a.s. sangat diperhitungkan di kalangan Bani Israil. Tak lama kemudian Raja Talut menyerahkan kekuasaanya kepada Nabi Daud a.s. Bersamaan dengan itu, Allah Swt. juga mengutus Nabi Daud a.s. untuk menjadi seorang rasul. Allah memberikannya kitab suci Zabur untuk disampaikan kepada Bani Israil. Selama kepemimpinan Nabi Daud a.s. beliau selalu bersikap adil terutama dalam mengambil keputusan dan selalu bijaksana dalam menghadapi permasalahan kaumnya. Nabi Daud a.s. menjadi pemimpin yang di cintai rakyatnya, pemimpin yang diteladani rakyatnya serta menjadi idola bagi kaumnya.

4 dari 4 halaman

Mukjizat Nabi Daud AS

Kemudian, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Daud a.s. Mukjizat ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran rasul dan sekaligus melemahkan musuh-musuh Allah SWT. Salah satu mukjizat Nabi Daud a.s. adalah dapat melunakkan besi dan mengubah bentuk besi tanpa memerlukan peralatan apapun. Bahkan ia juga bisa menganyam baju besi yang sangat bagus yang sesuai dengan ukuran para pemakainya. Baju besi buatannya tersebut sangat tebal sehingga tidak mampu ditembus oleh anak panah, namun tidak membuat pemakainya merasa keberatan mengenakannya.

Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Daud AS tersebut telah termaktub dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 10, yang artinya:

”Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman), 'Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud,' dan Kami telah melunakkan besi untuknya.” (Q.S. Saba':10)

Selain itu, Nabi Daud a.s. mempunyai suara yang sangat merdu. Apabila ia melagukan bacaan kitab Zabur, gunung-gunung dan burung-burung ikut bertasbih bersama Nabi Daud a.s. Beliau juga mampu memahami bahasa burung.