Sukses

Tugas Nabi dan Rasul, Pengertian, dan Perbedaannya dalam Islam

Tugas nabi dan rasul walaupun sama-sama menerima wahyu dari Allah, tetapi ada perbedaan besar setelahnya.

Liputan6.com, Jakarta Tugas nabi dan rasul perlu dikenali oleh umat Islam. Pasalnya, masih ada sebagian muslim yang belum mengetahui bahwa nabi dan rasul memiliki perbedaan tertentu. Jadi, kamu perlu memahami perbedaannya agar tidak salah.

Nabi dan rasul merupakan sosok suci dalam penyebaran agama Islam. Peran nabi dan rasul dalam menyebarkan ajaran agama Islam inilah yang bisa menjadi perbedaan utama, yang perlu kamu pahami.

Tugas nabi dan rasul walaupun sama-sama menerima wahyu dari Allah, tetapi ada perbedaan besar setelahnya. Di mana nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/9/2023) tentang tugas nabi dan rasul.

2 dari 5 halaman

Tugas Nabi dan Rasul

Tugas nabi dan rasul tentu berbeda. Secara istilah nabi berarti orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syari’ah tertentu. Sementara itu, rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syariah tertentu dan ia diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya itu kepada umatnya.

Dari pengertiannya, kamu mungkin sudah dapat melihat perbedaan tugas nabi dan rasul. Tugas nabi adalah mengamalkan wahyu yang telah diturunkan kepadanya, untuk diri sendiri. Sementara itu, tugas rasul adalah mengamalkan wahyu yang diterima untuk diri sendiri dan menyampaikannya kepada umatnya.

Tugas nabi dan rasul memiliki perbedaan setelah diterimanya wahyu. Memang rasul memiliki tugas yang lebih berat daripada nabi. Tentunya tugas nabi dan rasul ini adalah tugas yang mulia, pasalnya kenabian merupakan karunia Allah yang dianugerahkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Hal ini tidak bisa diperoleh dengan kemampuan akal, tidak bisa dicapai dengan usaha dan memperbanyak ketaatan, dan tidak pula diterima sebagai warisan.

3 dari 5 halaman

Tugas Rasul

Tugas nabi dan rasul perlu kamu pahami sebagai umat Islam. Tugas nabi dan rasul tentu tidak ringan, apalagi bagi para rasul yang kerap kali menghadapi perlawanan dari berbagai pihak dalam berdakwah. Melansir buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari Kemdikbud yang terdapat pada laman smkn1banjarbaru.sch.id, tugas rasul adalah sebagai berikut:

  1. Menyampaikan risalah dari Allah SWT. Paling utama, tugas rasul adalah mengajak umat manusia untuk menyembah Allah SWT. Hal ini tentunya dengan menyampaikan risalah Allah SWT.
  2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah SWT dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah). Dengan meyakini tauhid, maka seorang muslim memercayai bahwa tiada tuhan selain Allah SWT.
  3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir. Tugas rasul adalah memperingkatkan setiap manusia untuk mempersiapkan amalan untuk hidup di akhirat nantinya.
  4. Menunjukkan jalan yang lurus. Tugas rasul adalah menjadi rahmat bagi alam semesta dan menunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan menuju Allah SWT.
  5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
  6. Sebagai hujjah bagi manusia. Seorang rasul harus menjadi teladan bagi seluruh umat manusia, sehingga ia harus memiliki sifat yang terpuji. Jadi, tugas rasul adalah menjadi panutan atau contoh bagi umatnya.
4 dari 5 halaman

Pengertian Nabi dan Rasul

Setelah mengenali tugas nabi dan rasul, kamu perlu memahami pengertiannya. Secara bahasa, nabi berasal dari kata 'naba' yang berarti 'dari tempat yang tinggi'. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, dijelaskan bahwa nabi (jamaknya anbiya’ atau nabiyyun) menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitakan atau menyampaikan berita.

Jadi, nabi berarti “pembawa berita”. Berita di sini maksudnya adalah wahyu atau ajaran agama dari Allah SWT. Secara istilah nabi berarti orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syari’ah tertentu.

Sementara itu, rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syariah tertentu dan diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umatnya. Secara bahasa, rasul berasal dari kata 'risala' yang berarti penyampaian. Rasul juga diartikan sebagai utusan, yaitu sosok utusan Allah SWT untuk menyebarkan ajaran tertentu.

Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi. Kerasulan seseorang tidak diperoleh melalui suatu usaha dari yang bersangkutan. Kerasulan sesorang semata-mata merupakan pemberian Allah. Allah SWT memberikan kerasulan ini kepada siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedang jumlah rasul ada 313 orang. Dalam Al-Quran ada 25 nabi dan rasul yang wajib dipercaya oleh umat Islam. Nabi dan rasul ini ialah:

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Nabi dan Rasul

Kamu juga bisa mengenali perbedaan nabi dan rasul lainnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya.
  2. Nabi diutus kepada kaum yang sudah beriman, sedangkan Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman (kafir).
  3. Nabi adalah orang yang dipilih untuk mengamalkan syariat yang sudah ada sebelumnya. Sementara itu, rasul adalah nabi yang membawa syariat baru.
  4. Tidak seperti rasul, nabi tidak mendapatkan kitab suci.
  5. Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi.
  6. Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul dapat menerima wahyu melalui mimpi maupun melalui malaikat, serta dapat melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat.
  7. Jumlah Nabi sangat banyak yaitu kurang lebih 124.000, sedangkan jumlah Rasul adalah 312.
  8. Semua rasul diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan. Sementara itu, nabi ada yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.