Sukses

Dzikir Artinya Mengingat dan Menyebut Allah SWT, Pahami Keutamaannya dalam Ajaran Islam

Dzikir artinya adalah perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan, mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut).

Liputan6.com, Jakarta Dzikir artinya mengingat dan menyebut Allah SWT dan merupakan salah satu bentuk ibadah dalam ajaran Islam. Dzikir dilakukan dengan membaca doa tertentu secara berulang-ulang sebagai bentuk ibadah kepada Allah.  Dzikir menjadi salah satu sarana komunikasi antara manusia dengan Allah. 

Dzikir artinya mengingat dan menyebut yang merupakan kata dari bahasa Arab. Apabila dikaji secara etimologi, dzikir adalah kegiatan dilakukan dengan lisan dengan menyertakan hati. Dalam konteks agama, dzikir memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar menyebutkan doa-doa dengan lisan.

Ibadah dzikir dipercaya dapat menghindarkan seseorang dari segala keburukan karena orang tersebut senantiasa mengingat Allah. Berikut ulasan tentang dzikir artinya mengingat dan menyebut serta keutamaan mengamalkannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/9/2023).

2 dari 4 halaman

Dzikir Sebagai Sarana Komunikasi dengan Allah

Kata dzikir (ذِكْرٌ ) adalah kata benda yang secara etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja dzakara (ذَكَرَ) - yadzkuru (يَذْكُرُ) - dzikran (ذِكْرًا) memiliki arti mengingat dan menyebut. Sehingga dapat dikatakan dzikir artinya adalah perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan, mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut). 

Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata dzukr (bidlammi) saja, yang dapat diartikan pekerjaan hati dan lisan. Sedang dzkir (bilkasri) dapat diartikan khusus pekerjaan lisan.

Secara terminologi, dzikir juga tidak jauh dari makna etimologinya. Dzikir dalam terminologi Islam berarti mengingat Allah dengan membaca bacaan seperti tasbih (mengucapkan "Subhanallah" yang berarti "Maha Suci Allah"), tahmid (mengucapkan "Alhamdulillah" yang berarti "Segala puji bagi Allah"), dan takbir (mengucapkan "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Maha Besar"). Dzikir bisa dilakukan dengan mengulang-ulang frasa-frasa ini sebagai bentuk pengingat dan penyembahan kepada Allah.

Dalam agama Islam, dzikir memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah. Ini karena dzikir adalah cara bagi umat Islam untuk berkomunikasi dengan Allah dan mengingat-Nya. Seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 152,

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ 

Artinya: Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

Selain sebagai sarana komunikasi dengan Allah, dzikir juga memiliki manfaat spiritual. Melalui dzikir, individu dapat memperkuat iman, menenangkan pikiran, dan mencapai ketenangan batin. Para ahli dzikir sering merasakan manfaat khusus dari praktik ini dan mendapatkan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah.

3 dari 4 halaman

Manfaat dan Keutamaan Dzikir

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, dzikir memiliki berbagai manfaat dan keutamaan yang baik bagi Muslim yang mengamalkannya. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang manfaat dan keutamaan dzikir.

1. Mendapat Perlindungan Allah

Salah satu keutamaan dzikir adalah mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Orang yang senantiasa mengingat Allah dan memuji-Nya akan dilindungi dari berbagai keburukan. Dzikir juga dianggap membuka pintu keselamatan di dunia dan akhirat. Hal ini dapat dilihat dari hadis yang menyatakan bahwa dzikir tertentu, jika diucapkan tiga kali di sore hari, dapat melindungi seseorang dari bahaya racun di malam tersebut.

2. Mendekatkan Diri pada Allah

Dzikir adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini merupakan salah satu amalan yang paling disukai oleh Allah. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dzikir kepada Allah adalah perbuatan yang paling suci di sisi-Nya dan dapat mengangkat derajat seseorang. Melalui dzikir, seseorang bisa merasa dekat dengan Allah dan merasa lebih mendekatkan diri kepada-Nya. 

3. Dicukupi Kebutuhannya

Dzikir juga dianggap sebagai amalan yang membuka pintu rezeki. Ini membuat urusan dunia dan akhirat seseorang terasa lebih lancar dan mudah. Saat berdzikir, seseorang akan merasa bersyukur atas segala yang telah diberikan Allah, sehingga hati selalu merasa cukup dan jauh dari perasaan tamak dan serakah.

4. Dijanjikan Surga

Dzikir adalah amalan yang disukai oleh Allah SWT, mereka yang melakukannya setiap hari dijanjikan surga oleh Allah. Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306).

5. Amalan yang Disukai Rasulullah

Dzikir juga merupakan amalan yang sangat disukai oleh Rasulullah SAW. Beliau sendiri tidak pernah melewatkan dzikir setiap harinya, sehingga dzikir menjadi salah satu sunah yang dianjurkan oleh umat Muslim. Meniru amalan Rasulullah adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

6. Memberi Ketenangan

Dzikir dapat memberikan ketenangan hati. Saat seseorang mengingat Allah dengan tulus, hatinya akan merasa tenang dan damai. Ini sesuai dengan Surah Ar-Ra'd ayat 28 yang berbunyi,

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

4 dari 4 halaman

Tata Cara Melakukan Dzikir

Tata cara berdzikir yang baik dalam Islam sangat ditekankan untuk memastikan bahwa ibadah tersebut dilakukan dengan kesalehan dan khusyuk. Berikut adab berdzikir yang baik.

1. Dilakukan di Tempat yang Baik

Dzikir dapat dilakukan di mana saja, tetapi sebaiknya dilakukan di tempat yang baik. Tempat yang baik mencakup tempat yang bersih dari najis dan juga sepi, sehingga ibadah ini dapat dilakukan secara fokus dan khusyu mengingat Allah.

2. Menghadap Kiblat

Disarankan agar seseorang yang berdzikir duduk menghadap kiblat dengan khusyuk. Menghadap kiblat adalah tanda penghormatan dan kesadaran terhadap Allah. Ini juga membantu menciptakan atmosfer yang lebih khusyu dalam berdzikir. Namun, jika seseorang tidak bisa duduk, dzikir tetap bisa dilakukan dalam posisi berdiri atau berbaring.

3. Dibaca dengan Hati

Salah satu aspek penting dalam berdzikir adalah membaca kalimat dzikir dengan hati. Ini berarti tidak hanya melafalkan kata-kata secara mekanis, tetapi juga menghadirkan rasa kecintaan kepada Allah dalam setiap kalimat yang diucapkan. Dzikir seharusnya bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga ungkapan rasa syukur dan keimanan yang tulus. Selain itu, disarankan agar dzikir tidak diucapkan dengan suara keras karena bisa menimbulkan riya (perasaan ingin dilihat oleh orang lain) yang sebaiknya dihindari dalam beribadah.