Liputan6.com, Jakarta Singa yang mendapat julukan sebagai 'singa paling kesepian di dunia', akhirnya bisa kembali ke rumahnya yang sesungguhnya setelah terperangkap selama lima tahun di dalam sel beton. Selama masa itu, Ruben sangat kesepian sehingga dia bahkan kehilangan kemampuan untuk meraung.
Baca Juga
Advertisement
Semua ini dimulai ketika pemiliknya meninggal dunia dan Ruben ditinggalkan di kebun binatang yang ditinggalkan di Armenia. Semua hewan lainnya dipindahkan ke tempat lain, tapi Ruben ditinggalkan sendirian.
Berkat Animal Defenders International (ADI) yang mengetahui keberadaanya, Ruben mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya. Singa Jantan ini dipindahkan dari Armenia ke ADI Wildlife Sanctuary di Free State, Afrika Selatan. Berikut kisah Ruben, si singa kesepian yang Liputan6.com rangkum dari laman nypost.com, Selasa (5/9/2023).
Mendapat Perawatan di Afrika
Perjalanan Ruben dimulai dengan perjalanan udara sejauh 5.200 mil dari Armenia ke ADI Wildlife Sanctuary di Free State, Afrika Selatan. Qatar Airways Cargo berperan besar dalam membantu perjalanan ini dengan menyediakan pesawat kargo yang cukup besar untuk peti Ruben.
Ketika Ruben tiba di tempat perlindungan, dia dalam kondisi fisik yang sangat buruk. Kekurangan gizi dan kurangnya aktivitas fisik selama bertahun-tahun telah membuatnya sangat lemah. Namun, begitu berada di tempat perlindungan, Ruban mulai mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan dan perlahan-lahan mulai membaik.
Ruben mengalami perubahan besar dalam perilakunya. Selama bertahun-tahun, dia hidup dalam kesepian yang menyiksa, tetapi sekarang dia dikelilingi oleh singa-singa lainnya. Dia bisa merasakan rumput di bawah kakinya untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama. Ruben juga bisa mendengar suara teman-temannya, yang merupakan sesuatu yang sangat dia rindukan. Dia juga dapat merasakan hangatnya sinar matahari Afrika.
Semua orang yang merawat Ruben, termasuk Presiden ADI Jan Creamer, sangat terharu melihat perubahan dalam Ruben. Dia bukan lagi singa yang kesepian dan takut. Dia menjadi lebih bahagia dan lebih berani. Dia bahkan mulai bermain dengan mainan pertamanya, berupa sebuah kantong pukulan besar yang diisi dengan catnip.
Perjalanan pemulihan Ruben masih panjang, dan dia membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan. Namun, awal hidup barunya sudah jauh lebih baik daripada masa lalunya yang kesepian. Semua orang yang peduli tentang nasib Ruben berharap yang terbaik untuknya dalam perjalanan kehidupan barunya yang penuh harapan.
Â
Advertisement