Liputan6.com, Jakarta Rukun shalat yang pertama adalah niat (niyyah) atau disebut juga dengan "Qashr" atau "Qasd". Niat adalah kesadaran dalam hati, untuk melakukan shalat dengan mengikuti tata cara yang telah ditentukan dalam agama Islam. Niat ini penting, karena shalat bukanlah sekadar gerakan fisik semata, tetapi juga merupakan ibadah dengan tulus ikhlas kepada Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Rukun shalat yang pertama adalah niat yang dimaksudkan dibaca dalam hati, dan tidak harus diucapkan secara lisan. Sebagai contoh, saat seseorang berniat untuk melakukan shalat Subuh, dia harus memiliki niat yang jelas dalam hati, bahwa dia akan melakukan shalat Subuh sebagai ibadah kepada Allah.
Rukun shalat yang pertama adalah niat, yang harus tulus dan murni, tanpa ada unsur riya' (menunjukkan kepada orang lain) atau niat-niat lain, yang tidak sesuai dengan tuntunan agama. Rukun shalat adalah unsur-unsur pokok, yang harus ada dalam pelaksanaan shalat dalam agama Islam.
Berikut ini rukun shalat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/9/2023).
1. Niat (Niyyah)
Niat adalah langkah awal yang esensial dalam shalat. Ini adalah ketetapan hati yang harus diwujudkan dengan sungguh-sungguh dalam batin. Saat seseorang berniat, ia memusatkan kesadaran dan niatnya untuk melakukan shalat sebagai ibadah kepada Allah semata. Niat harus tulus dan murni, tanpa ada unsur riya' (perlihatkan kepada orang lain) atau tujuan lain selain mendekatkan diri kepada Allah.
2. Berdiri Bagi yang Mampu
Shalat fardhu (wajib) harus dilaksanakan dengan berdiri tegak, bagi mereka yang mampu melakukannya. Ini menunjukkan ketaatan yang tinggi kepada Allah, dan menggambarkan kesungguhan dalam ibadah. Bagi yang sehat dan kuat, berdiri adalah pilihan utama.
3. Takbiratul Ihram
Shalat dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) saat berdiri. Takbir ini menandai peralihan dari aktivitas sehari-hari ke ibadah shalat. Ia juga harus bersambung dengan niat, yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Setiap rakaat shalat harus dimulai dengan membaca Surat Al-Fatihah dalam bahasa Arab. Surat ini adalah doa penting dalam shalat, yang mengandung pengakuan akan keagungan Allah dan permohonan petunjuk.
5. Rukuk dengan Thumaninah
Rukuk adalah gerakan membungkuk, yang harus dilakukan dengan tenang dan khusyuk. Bagi yang kuat, rukuk dilakukan dengan berdiri tegak, punggung lurus, tangan di atas lutut, dan pandangan difokuskan pada tempat sujud.
6. I'tidal dengan Thumaninah
Setelah rukuk, seseorang harus berdiri kembali dengan tenang dan memasuki posisi i'tidal. Ini adalah momen untuk menegakkan diri kembali, dan melanjutkan ibadah dengan penuh kesadaran.
Advertisement
7. Sujud Dua Kali dengan Thumaninah
Sujud adalah momen paling khusyuk dalam shalat. Saat sujud, dahi dan hidung harus menyentuh tempat sujud, tangan, lutut, dan kaki harus tepat pada posisi yang ditentukan. Saat sujud, umat Islam merasa dekat dengan Allah dan menyatakan penghambaan dan ketaatan.
8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thumaninah
Setelah sujud pertama, seseorang duduk sejenak sebelum sujud kedua. Ini adalah waktu untuk merenungkan kebesaran Allah, dan menguatkan koneksi spiritual dengan-Nya.
9. Duduk Akhir (Tahiyatul Akhir)
Posisi duduk akhir dilakukan pada akhir shalat. Ini adalah momen ketika seseorang merenungkan ibadah yang telah dilakukan, dan mengucapkan tahiyat (penghormatan) kepada Allah.
10. Membaca Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah bagian penting dalam tahap duduk akhir. Ini melibatkan pengucapan penghormatan kepada Allah dan peneguhan iman kepada-Nya.
11. Membaca Shalawat Nabi pada Tasyahud Akhir
Setelah membaca tasyahud akhir, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk penghormatan kepada rasul utama.
12. Mengucapkan Salam
Shalat diakhiri dengan mengucapkan salam, yaitu mengucapkan "Assalamu'alaikum wa rahmatullah" (semoga keselamatan dan rahmat Allah menyertai kamu) sambil menoleh ke arah kanan. Hal ini menandakan akhirnya shalat, dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan damai.
13. Tertib
Penting untuk menjalankan semua rukun shalat ini dengan urutan yang benar dan teratur. Tertib adalah kunci untuk menjaga kesucian dan keabsahan shalat.
Membaca Niat Sholat 5 Waktu
Dalam mengenali bacaan sholat 5 waktu, tentunya kamu harus memahami niat terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena niat sendiri merupakan salah satu rukun sholat. Berikut niat bacaan sholat 5 waktu:
Niat Sholat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: "Saya berniat sholat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala" .
Niat Sholat Zuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: "Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala" .
Niat Sholat Asar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Ushalli fardhal ashri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: "Saya berniat sholat fardu asar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala" .
Niat Sholat Magrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
“Ushalli fardhal maghribi salasa’ raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: "Saya berniat sholat fardu magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala" .
Niat Sholat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Ushalli fardhal ‘isyaa-i raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. ”
Artinya: "Saya berniat sholat fardu isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala" .
Advertisement
Bacaan Niat Shalat
1. Takbiratul Ihram
Membaca “Allaahu akbar”
Artinya: Allah Maha Besar
2. Bacaan Sholat 5 Waktu (Doa Iftitah)
للهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila.”
Artinya : "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."
“Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.”
Artinya : "Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."
3. Bacaan Sholat 5 Waktu (Al-Fatihah)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙمٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗاِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗاِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
“Bismillahir rahmaa nirrahiim. alhamdu lilla hi rabbil 'alamin. ar rahmaanirrahiim. maaliki yaumiddiin. iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. ihdinash shirraatal musthaqiim. shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.”
Artinya : "Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”