Liputan6.com, Jakarta Tartil artinya membaca Al-Quran dengan penuh khidmat dan penghormatan. Ini adalah suatu konsep yang memiliki kedalaman makna dalam Islam. Dalam agama ini, Al-Quran dianggap sebagai kitab suci yang berisi petunjuk dari Allah SWT. Oleh karena itu, membacanya dengan tartil adalah cara utama untuk mendekati dan menghormati kitab suci ini.
Baca Juga
Advertisement
Tartil artinya membaca dengan pelan, tuntas, dan berhati-hati. Ketika seseorang membaca Al-Quran dengan tartil, mereka tidak hanya memerhatikan aturan tajwid (pengucapan yang benar), tetapi juga memberikan perhatian khusus pada setiap kata dan huruf. Ini adalah penghormatan terhadap kata-kata Allah yang terkandung dalam Al-Quran.
Tartil artinya juga memahami makna yang terkandung dalam Al-Quran. Ini bukan hanya tentang pengucapan yang benar, tetapi juga tentang merenungkan pesan yang ingin disampaikan Allah melalui ayat-ayat-Nya. Membaca dengan tartil membantu seseorang untuk lebih mendalam dalam pemahaman Al-Quran.
Untuk lebih memahami tartil sebagai cara membaca Al-Quran, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (12/9/2023). Pengertian tartil dan dalilnya, serta cara melakukannya.
Tartil Artinya Apa?
Tartil dalam membaca Al-Quran merujuk pada cara membaca Al-Quran dengan pelan, tuntas, dan berhati-hati. Istilah ini berasal dari kata "رَتَّلَ" (rattala) dalam bahasa Arab, yang berarti membaca atau mengucapkan sesuatu secara perlahan dan dengan jelas. Tartil adalah salah satu prinsip penting dalam membaca Al-Quran, dan penting untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam teks suci tersebut.
Beberapa poin penting tentang tartil dalam membaca Al-Quran adalah:
- Kecepatan: Membaca Al-Quran dengan tartil mengharuskan pembaca untuk tidak terlalu cepat. Sebaliknya, mereka harus membaca setiap huruf dan kata dengan jelas, tanpa terburu-buru.
- Pemahaman: Tartil membantu pembaca untuk memahami makna Al-Quran dengan lebih baik. Dengan membaca secara pelan dan berhati-hati, pembaca dapat merenungkan makna kata demi kata, ayat demi ayat, dan surah demi surah.
- Penghormatan: Tartil juga mencerminkan penghormatan terhadap Al-Quran sebagai kitab suci dalam Islam. Dengan membaca dengan santai dan berhati-hati, seorang Muslim menghormati kata-kata Allah SWT yang terkandung dalam Al-Quran.
- Bacaan yang benar: Tartil membantu dalam memastikan bahwa bacaan Al-Quran dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tajwid (aturan intonasi dan pengucapan yang benar dalam membaca Al-Quran). Ini penting karena pengucapan yang salah dapat mengubah makna ayat-ayat Al-Quran.
Penting untuk diingat bahwa tartil adalah salah satu dari beberapa prinsip dalam membaca Al-Quran, yang juga mencakup tajwid (aturan pengucapan yang benar), tafsir (penafsiran makna), dan memahami konteks historis dan sosialnya. Tartil adalah cara penting untuk mendekati Al-Quran dengan penuh penghormatan dan penghayatan.
Advertisement
Dalil tentang tartil dalam membaca Al Quran
Dalam Al-Quran sendiri, terdapat beberapa ayat yang menyiratkan pentingnya membaca Al-Quran dengan tartil. Salah satu contoh ayat yang sering dikutip adalah ayat dari Surah Al-Muzzammil (Surah ke-73), yaitu ayat 4:
قَرْآءَةَ الْقُرْآنِ تَرْتِيلًا
"Dan bacalah Al-Quran dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil [73]: 4)
Ayat ini secara eksplisit menyebutkan pentingnya membaca Al-Quran dengan tartil, yaitu dengan membaca secara perlahan dan berhati-hati.
Selain itu, dalam banyak bagian Al-Quran, Allah juga menekankan pentingnya memahami pesan dan ajaran Al-Quran, yang secara tidak langsung mendukung konsep tartil dalam membaca. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Qamar (Surah ke-54), Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
"Dan sesungguhnya Kami telah mudahkan Al-Quran untuk pelajaran. Maka adakah yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar [54]: 17)
Ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah sebuah sumber pelajaran yang disediakan dengan mudah bagi umat manusia, dan untuk mendapatkan manfaat dari pelajaran ini, penting untuk membacanya dengan tartil dan berusaha memahaminya.
Dengan demikian, sementara Al-Quran secara khusus menyebutkan kata "tartil" dalam Surah Al-Muzzammil, pesan-pesan lain dalam Al-Quran juga menekankan pentingnya membaca Al-Quran dengan penghormatan dan pemahaman yang baik. Tartil dalam membaca Al-Quran merupakan bagian integral dari cara Muslim mendekati dan menghormati kitab suci mereka.
Cara membaca Al Quran dengan tartil
Cara membaca Al-Quran dengan tartil adalah keterampilan yang memerlukan latihan dan kesabaran. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda membaca Al-Quran dengan tartil:
- Pelajari Tajwid: Tajwid adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan intonasi dan pengucapan yang benar dalam membaca Al-Quran. Ini termasuk cara melafalkan huruf-huruf Arab dengan benar, penggunaan tanda-tanda tajwid (seperti tanda tasydid, qalqalah, mad, dll.), dan menghindari kesalahan umum dalam pengucapan. Untuk membaca dengan tartil, Anda perlu memahami dan menerapkan tajwid dengan baik.
- Baca dengan Pelan: Membaca dengan tartil berarti membaca dengan kecepatan yang lambat dan menghindari tergesa-gesa. Fokus pada setiap huruf dan kata, dan jangan terburu-buru untuk mencapai akhir ayat atau surah.
- Gunakan Nafas yang Tepat: Kontrol pernapasan Anda saat membaca. Ambil napas yang dalam dan panjang sebelum mulai membaca sebuah ayat. Ketika Anda membaca, lepaskan nafas secara perlahan sehingga suara Anda tetap stabil dan tidak terengah-engah.
- Menggunakan Hukum Lambat (Al-Madd): Saat Anda menemui huruf-huruf yang memiliki tanda mad (pemanjangan), pelajari cara membacanya dengan lambat sesuai dengan aturan mad yang berlaku. Ini akan membantu Anda membaca dengan tartil.
- Pahami Makna: Selain membaca dengan tartil, penting juga untuk memahami makna ayat yang Anda baca. Cobalah untuk merenungkan pesan yang terkandung dalam ayat tersebut sehingga Anda dapat membaca dengan lebih penuh penghayatan.
- Latihan Teratur: Seperti halnya keterampilan lainnya, membaca dengan tartil memerlukan latihan teratur. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Quran dengan tartil, dan perlahan-lahan Anda akan menjadi lebih mahir.
- Mendengarkan Qari yang Mahir: Mendengarkan qari (pembaca Al-Quran yang mahir) yang membaca dengan tartil dapat membantu Anda memahami cara yang benar. Anda dapat menemukan rekaman-rekaman qari yang terkenal dan mendengarkan cara mereka membaca dengan tartil.
- Konsultasikan dengan Guru Tajwid: Jika memungkinkan, berguru dengan seorang guru tajwid yang berpengalaman adalah langkah terbaik untuk memperbaiki kemampuan Anda dalam membaca dengan tartil. Mereka dapat memberikan panduan dan koreksi langsung.
Ingatlah bahwa membaca Al-Quran dengan tartil bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang kejelasan dan penghayatan dalam membaca setiap huruf dan kata. Ini adalah tindakan spiritual yang penting bagi umat Islam, sehingga Anda dapat mendekati Al-Quran dengan penuh khidmat dan penghormatan.
Advertisement