Liputan6.com, Jakarta - Wallahu A'lam Bishawab adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab. Wallahu A'lam Bishawab artinya hanya Allah yang mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Ungkapan ini digunakan untuk merendahkan diri dan mengakui keterbatasan pengetahuan manusia.
Ketika seorang penceramah atau individu dihadapkan pada pertanyaan atau situasi yang sulit, Wallahu A'lam Bishawab perlu diungkapkan. Penggunaan ungkapan ini juga mengajarkan pentingnya berbicara dengan penuh kebijaksanaan dan kejelasan.
Rasulullah SAW selalu berbicara dengan dasar ilmu yang kuat dan penuh ketenangan. Wallahu A'lam Bishawab menjadi cerminan dari pendekatan yang hati-hati dalam berbicara, menghindari berspekulasi tanpa dasar, dan memberikan jawaban yang tepat jika tahu atau mengakui keterbatasan pengetahuan jika tidak tahu.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Wallahu A'lam Bishawab artinya hanya Allah yang mengetahui kebenaran sesungguhnya, lengkap cara meneladaninya, Selasa (12/9/2023).
Hanya Allah yang Mengetahui Kebenaran Sesungguhnya
Ungkapan Wallahu A'lam Bishawab (والله أعلمُ بالـصـواب) sudah sangat umum disampaikan dalam penutup pengajian para ustadz dan kiai di Indonesia. Univeritas Islam Nusantara menjelaskan ungkapan Wallahu A'lam Bishawab artinya hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.
Kapan waktu yang tepat untuk mengucapkannya?
Momen yang tepat untuk mengucapkan Wallahu A'lam Bishawab adalah ketika selesai menyampaikan nasihat atau ilmu tertentu. Ketika seseorang ditanya mengenai masalah tertentu dan tidak mengetahui jawabannya, banyak sumber menyarankan untuk mengatakan Wallahu A'lam Bishawab.
Dalam buku berjudul Dibalik 7 Hari Besar Islam (2012) karya M. Sholihin, kata "wallahu a’lam" diartikan sebagai "hanya Allah yang mengetahui." Namun, ketika kata tersebut disandingkan dengan "bishawab," maka ia akan bermakna "hanya Allah yang mengetahui kebenarannya." Ungkapan ini menjadi salah satu upaya merendahkan diri atas ilmu yang diperoleh dan disampaikan.
Maka, bisa dipahami bahwa mengucapkan Wallahu A'lam Bishawab artinya ada tanda kesadaran bahwa segala ilmu memiliki sumber yang lebih tinggi, yaitu Allah. Hanya Allah yang Maha Benar dan Maha Mengetahui Kebenaran.
Rasulullah SAW juga menunjukkan kebijaksanaan dalam menyampaikan ilmu. Beliau tidak pernah terburu-buru dalam berbicara, melainkan selalu mengungkapkan kata-kata dengan penuh dasar ilmu, jelas, dan terang. Tidak ada keraguan atau kebimbangan dalam penyampaiannya. Wallahu A'lam Bishawab artinya menjadi cerminan dari pendekatan yang bijak dalam berkomunikasi dan menyampaikan pengetahuan.
Ungkapan Wallahu A'lam Bishawab bukan hanya sekadar frase, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang dalam. Ketika seseorang mengucapkannya, ia mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki pengetahuan mutlak. Ini adalah cara untuk menjaga rendah hati dan menghindari kesombongan dalam memahami ilmu. Ketika seseorang tidak mengetahui jawaban suatu pertanyaan, Wallahu A'lam Bishawab menjadi pengingat bahwa manusia adalah makhluk yang terbatas dalam pengetahuan dan hanya Allah yang tahu segalanya.
Pada masyarakat Indonesia yang kaya akan tradisi agama dan budaya, Wallahu A'lam Bishawab artinya lambang kesatuan dalam keragaman. Ungkapan ini menghubungkan para penceramah dan pendengarnya dalam pemahaman bahwa, di tengah segala perbedaan, hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan yang benar. Ini menciptakan ikatan spiritual yang kuat di antara individu-individu yang beragam.
Kesimpulannya, ungkapan Wallahu A'lam Bishawab artinya mencerminkan kebijaksanaan dalam berkomunikasi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Wallahu A'lam Bishawab adalah satu dari banyak cara untuk mengingatkan manusia bahwa hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu dengan sebenarnya.
Advertisement
Cara Meneladani Ungkapan Ini dalam Kehidupan
1. Kesadaran akan Keterbatasan Pengetahuan
Salah satu cara untuk meneladani ungkapan Wallahu A'lam Bishawab adalah dengan selalu mengakui keterbatasan pengetahuan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, saat dihadapkan dengan pertanyaan atau masalah yang tidak kita ketahui jawabannya, kita dapat mengambil inspirasi dari ungkapan ini untuk mengakui dengan tulus bahwa hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu. Ini membantu kita untuk tidak terlalu percaya diri dan menghindari berspekulasi tanpa dasar.
2. Kesantunan dalam Berbicara
Rasulullah SAW dikenal sebagai contoh yang baik dalam berbicara. Meneladani Wallahu A'lam Bishawab berarti berbicara dengan hati-hati, jelas, dan terang. Ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam menyampaikan informasi atau pendapat. Kita harus memberikan jawaban yang tepat jika kita tahu, dan jika tidak, kita bisa mengakui dengan sopan bahwa kita tidak tahu.
3. Merendahkan Diri
Ungkapan ini juga mengandung makna merendahkan diri di hadapan Allah dan ilmu-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meneladani ini dengan menjaga sikap rendah hati dalam menghadapi pengetahuan dan prestasi kita. Kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk pengetahuan, adalah anugerah dari Allah.
4. Menciptakan Ikatan Spiritual
Wallahu A'lam Bishawab menciptakan ikatan spiritual dengan orang lain dalam pemahaman bahwa hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan yang benar. Dalam interaksi sehari-hari, kita dapat meneladani ini dengan menjaga sikap toleransi dan penghargaan terhadap pandangan dan keyakinan orang lain. Ini membantu menciptakan kerukunan dalam masyarakat yang beragam.
5. Memahami Makna Kebenaran Mutlak
Ungkapan ini mengingatkan kita akan makna kebenaran mutlak yang hanya dimiliki oleh Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu keras dalam memaksakan pandangan atau keyakinan kita kepada orang lain. Kita harus membuka diri untuk belajar, mendengarkan, dan menghormati pandangan orang lain, karena hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang sempurna.