Sukses

Kisah Nabi Isa AS Lengkap, Ketahui Kelahiran, Mukjizat, Perjalanan Dakwah, dan Pengangkatannya

Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil di Palestina. Ia dihormati sebagai salah satu dari rasul-rasul Allah dan termasuk nabi yang bergelar Ulul Azmi.

Liputan6.com, Jakarta Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil di Palestina. Ia dihormati sebagai salah satu dari rasul-rasul Allah dan termasuk nabi yang bergelar Ulul Azmi. Nabi Isa memiliki mukjizat-mukjizat yang luar biasa, seperti kelahirannya yang ajaib tanpa ayah, kemampuannya menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta, dan berbicara sejak bayi.

Nabi Isa juga dikenal dengan sebutan Al-Masih, yang berarti "Yang Diurapi," Ruhullah, yang menunjukkan kedekatannya dengan Allah. Dia dianggap sebagai sosok yang sangat saleh dan tunduk kepada Allah dalam ajaran Islam.

Kisah Nabi Isa dimulai dengan kelahirannya yang ajaib, di mana ia dilahirkan oleh Maryam (Mary) tanpa hubungan manusiawi. Dia tumbuh menjadi seorang nabi dan rasul yang mengajarkan tauhid (kepercayaan kepada satu Allah) kepada Bani Israil.

Berikut adalah kisah Nabi Isa selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/9/2023).

2 dari 5 halaman

Kelahiran Nabi Isa AS

Nabi Isa lahir dari rahim Maryam, seorang wanita suci, putri dari Imran, seorang lelaki terkemuka yang dianggap sebagai pilihan Allah. Maryam tumbuh dalam lingkungan suci dan saleh, dan dia diasuh oleh pamannya, Nabi Zakaria, yang juga seorang nabi.

Pada suatu hari, Maryam mendapatkan kunjungan yang luar biasa dari Malaikat Jibril (Gabriel), utusan Allah. Malaikat Jibril membawa kabar gembira bahwa Maryam akan melahirkan seorang putra yang akan diberi nama Isa. Kabar ini membuat Maryam heran karena dia belum pernah bersentuhan dengan seorang laki-laki dan kehamilan ini adalah mukjizat langsung dari Allah SWT.

Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kelahiran Isa adalah bagian dari kehendak Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan kalimat "Kun fayakun" (jadi, maka jadilah). Maryam menerima kabar ini dengan pasrah dan berlindung kepada Allah dari setan yang ingin mempengaruhi pikirannya.

Ketika tiba saatnya melahirkan, Maryam merasakan sakit yang hebat. Allah memberinya kemudahan dengan menurunkan buah kurma segar dari pohon kurma yang berada di sekitarnya. Allah juga mengalirkan air sungai yang tiba-tiba mengalir di bawahnya. Maryam diberi makan dan minum oleh Allah secara ajaib di saat yang tepat.

Akhirnya, Maryam melahirkan Nabi Isa dengan ajaib di bawah pohon kurma. Bayi tersebut adalah tanda kebesaran Allah dan mukjizat yang besar dalam ajaran Islam. Kelahiran Nabi Isa adalah salah satu momen paling luar biasa dalam sejarah Islam dan menunjukkan bahwa segala sesuatu adalah mungkin dengan kehendak Allah yang Maha Kuasa.

Maryam melahirkan Nabi Isa di Baitullaham (Bethlehem), sebuah kota yang terletak sekitar 9,5 km di selatan Yerusalem. Tempat kelahiran Nabi Isa ini berarti tempat lahir. Ketika Nabi Isa lahir, Bani Israil sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Menurut para ahli sejarah, Nabi Isa lahir sekitar tahun 6 sampai 4 SM.

3 dari 5 halaman

Kisah Nabi Isa Menunjukkan Mukjizat

Nabi Isa (Jesus) AS memiliki beberapa mukjizat yang luar biasa yang diberikan oleh Allah sebagai bukti kebenaran risalahnya. Berikut adalah cerita tentang beberapa mukjizat Nabi Isa secara lengkap:

1. Berbicara Sejak Bayi

Ketika Maryam kembali ke kaumnya dengan bayi Isa, mereka menuduhnya melakukan perbuatan zina. Maryam, dalam keheningan, menunjuk kepada bayinya. Yang luar biasa, bayi Isa mulai berbicara dan berkata, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi."

Mukjizat ini adalah bukti keilahian Isa sejak bayi.

2. Menghidupkan Orang Mati

Salah satu mukjizat paling mengagumkan yang dilakukan oleh Nabi Isa adalah menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Kisah yang paling terkenal adalah ketika Isa menghidupkan Lazaro (Lazarus) yang sudah meninggal selama empat hari. Dengan doa dan izin Allah, Isa mengembalikan Lazaro kepada kehidupan, membuat banyak orang menjadi saksi kebesaran Allah.

3. Menyembuhkan Orang Buta dan Penyakit Kulit (Kusta)

Nabi Isa juga diberikan kemampuan oleh Allah untuk menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang menderita penyakit kulit (kusta) dengan menyentuhnya. Ia juga bisa menyembuhkan orang sakit lainnya dengan doa dan izin Allah. Mukjizat ini menunjukkan kekuatan dan kemurahan Allah.

4. Mengetahui Hal-Hal Ghaib

Nabi Isa juga memiliki pengetahuan tentang hal-hal ghaib yang diberikan oleh Allah. Ia bisa mengetahui apa yang dimakan dan disimpan oleh orang-orang di rumah mereka, menunjukkan pengetahuan-Nya yang mendalam. Selain itu, ia juga memiliki pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa pada hari kiamat, yang menggambarkan keilmuannya sebagai nabi.

Mukjizat-mukjizat ini adalah bukti kebenaran risalah Nabi Isa dan kekuatan Allah yang luar biasa. Mereka juga menunjukkan pentingnya keimanan, tawakal kepada Allah, dan peran Nabi Isa dalam mengajarkan tauhid (kepercayaan kepada satu Allah) kepada Bani Israil.

4 dari 5 halaman

Perjalanan Dakwah Nabi Isa dan Tentangan dari Bani Israil

Nabi Isa diangkat sebagai nabi dan rasul Allah SWT pada usia 30 tahun. Tugas utamanya adalah untuk berdakwah kepada Bani Israil yang tinggal di Palestina. Selain itu, ia juga diberi tugas untuk membenarkan kitab Taurat yang telah diturunkan kepada Nabi Musa sebelumnya. Selain mengoreksi penyelewengan yang telah terjadi dalam ajaran Taurat, Nabi Isa juga membawa kitab baru yang disebut Injil. Injil berisi petunjuk, cahaya, dan hukum-hukum bagi orang-orang yang bertakwa.

Nabi Isa mengajak Bani Israil untuk menyembah Allah SWT semata dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala, dosa, serta kesesatan. Ia menyerukan kepatuhan kepada Allah dan mengkritik tindakan para ahli Taurat dan pemimpin agama Bani Israil yang telah merubah dan menyelewengkan ajaran Taurat sesuai dengan kepentingan pribadi mereka.

Nabi Isa tidak berdakwah sendirian. Ia memiliki 12 sahabat setia yang disebut Hawariyyun (para pembantu). Para sahabat ini adalah orang-orang yang percaya kepada risalah Nabi Isa dan dengan tulus membantunya dalam menyebarkan agama Allah.

Meskipun Nabi Isa membawa ajaran yang benar dan mukjizat yang menakjubkan, tidak semua Bani Israil mau menerima dakwahnya. Sebagian besar dari mereka menolak dan bahkan memusuhi Nabi Isa. Mereka mencoba untuk membunuhnya karena merasa iri dan benci terhadap mukjizat-mukjizat yang dia tunjukkan. Mereka juga mempertanyakan kelahirannya yang ajaib tanpa ayah, dan sebagian dari mereka menganggapnya sebagai anak haram atau bahkan sebagai anak Tuhan, suatu pemahaman yang bertentangan dengan ajaran tauhid.

Perjalanan dakwah Nabi Isa AS adalah contoh yang menggambarkan tantangan dan perjuangan seorang nabi dalam menyampaikan ajaran tauhid dan kebenaran kepada masyarakat yang kadangkala keras kepala dan terbelenggu oleh kesesatan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan bahaya, Nabi Isa tetap setia pada tugasnya sebagai nabi dan rasul Allah SWT.

5 dari 5 halaman

Pengangkatan Nabi Isa AS

Karena permusuhan Bani Israil terhadap Nabi Isa semakin menjadi-jadi, maka Allah berkehendak untuk mengangkat Nabi Isa ke langit agar terhindar dari pembunuhan mereka. Allah membuat salah seorang sahabat Nabi Isa yang bernama Yudas Iskariot (Judas Iscariot) diserupakan dengan wajah Nabi Isa sehingga ia ditangkap oleh tentara Romawi atas laporan para pemimpin agama Bani Israil.

Yudas Iskariot kemudian disalib oleh tentara Romawi sebagai hukuman atas tuduhan bahwa ia adalah Al-Masih (yang diklaim sebagai raja Bani Israil) yang memberontak terhadap pemerintahan Romawi. Namun, sesungguhnya mereka tidak membunuh atau menyalib Nabi Isa, tetapi orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Nabi Isa sendiri telah diangkat oleh Allah ke langit dalam keadaan hidup.

Hal itu telah dijelaskan dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 157-158, di mana Allah SWT befirman,

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا  اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ

بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Artinya:

"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. 158. Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. An-Nisa': 157-158)