Liputan6.com, Jakarta - Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, terdiri dari lima sila. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjelaskan bahwa kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta, "panca" berarti lima, dan "sila" berarti prinsip atau asas.
Warga negara Indonesia wajib menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ini yang menjadikan contoh sikap Pancasila sila 1 sampai 5 penting diketahui dan dipahami, terutama untuk siswa di sekolah dasar (SD).
Pancasila telah menjadi dasar dan ideologi negara Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Berfungsi sebagai pandangan hidup, ideologi, dan landasan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang contoh sikap Pancasila sila 1 sampai 5 dalam kehidupan sehari-hari, Rabu (20/9/2023).
Bunyi Sila 1 sampai 5
Dalam buku berjudul "Insan Berkarakter Pancasila" oleh Dr. Silverius Y. Soeharso, SE, MM, bunyi sila 1 sampai 5 dan maknanya dijelaskan sebagai berikut:
Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama mengajarkan bahwa berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi dasar spiritualitas setiap warga negara. Ini menuntut setiap individu untuk memercayai dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia. Setiap warga negara perlu memiliki sikap adil dan beradab terhadap sesama manusia tanpa memandang status, agama, ras, dan suku.
Sila Ketiga - Persatuan Indonesia
Sila ketiga merujuk pada ikatan psikologi dan politis di antara warga negara yang berasal dari berbagai macam ras, suku, agama, bahasa, dan budaya. Ini mengharuskan perilaku persatuan, seperti gotong royong, dan cinta tanah air, terutama pada karya anak bangsa.
Sila Keempat - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat menyoroti tata cara negara dalam mengatur rakyatnya. Setiap warga memiliki hak, kewajiban, kedudukan, dan kebebasan yang sama dalam pengambilan keputusan bangsa dan berdemokrasi.
Sila Kelima - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima berfokus pada penerapan sifat masyarakat yang adil dan makmur berbahagia untuk semua orang tanpa penghinaan. Keadilan yang menyeluruh dicapai melalui perilaku menolong sesama, bertindak tidak merugikan orang lain, dan menghormati hak orang lain.
Â
Advertisement
Sikap di Lingkungan Sekolah
- Menjaga kebersihan tempat ibadah di sekolah.
- Menghormati perbedaan keyakinan agama di antara siswa dan guru.
- Mengikuti upacara bendera dengan penuh kekhusyukan.
- Menyumbangkan dana atau bantuan untuk kegiatan keagamaan di sekolah.
- Berdoa bersama sebelum ujian atau kegiatan penting lainnya.
- Menghormati guru dan teman-teman dengan tidak melakukan pelecehan atau bullying.
- Menolong teman yang kesulitan dalam pelajaran.
- Menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan budaya di antara siswa.
- Tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan atau status sosial.
- Menghormati hak asasi manusia dan prinsip-prinsip keadilan di sekolah.
- Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong untuk membersihkan sekolah.
- Membantu teman yang memerlukan dukungan dalam masalah pribadi atau akademis.
- Bergabung dalam kelompok studi atau klub yang menggalang persatuan di sekolah.
- Menjaga keharmonisan hubungan dengan teman-teman dan guru.
- Menghormati bendera dan simbol-simbol negara dalam upacara bendera.
- Aktif berpartisipasi dalam pemilihan ketua kelas atau pengurus OSIS.
- Menyuarakan pendapat dan masukan melalui forum musyawarah di sekolah.
- Menghormati hak dan tanggung jawab sebagai warga sekolah.
- Mendukung keputusan bersama dalam menjalankan kegiatan sekolah.
- Terlibat dalam pemilihan umum pemimpin OSIS atau kegiatan serupa.
- Menolong teman yang kurang mampu dengan memberikan bantuan atau donasi.
- Menghindari tindakan korupsi atau kecurangan dalam ujian atau perlombaan.
- Mendorong adanya kebijakan yang memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua siswa.
- Berpartisipasi dalam kegiatan amal dan sosial di luar sekolah.
- Menghormati hak-hak warga sekolah dan menghindari tindakan diskriminatif.
Sikap di Lingkungan Rumah
- Melaksanakan ibadah secara rutin sesuai dengan keyakinan agama keluarga.
- Mengajarkan nilai-nilai agama kepada anggota keluarga yang lebih muda.
- Menghormati simbol-simbol keagamaan di dalam rumah.
- Berdoa bersama sebagai keluarga sebelum makan.
- Menyumbangkan sebagian dari pendapatan keluarga untuk kegiatan keagamaan atau amal.
- Menjaga kerukunan dalam keluarga dengan komunikasi yang baik.
- Mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya berempati terhadap orang lain.
- Menghormati hak-hak individu dalam keluarga, termasuk hak anak-anak.
- Tidak membedakan perlakuan terhadap anak-anak berdasarkan gender.
- Membantu anggota keluarga yang memerlukan perhatian khusus, seperti lansia atau yang sakit.
- Melakukan kegiatan gotong royong dalam merawat lingkungan rumah.
- Berpartisipasi dalam acara kebersamaan keluarga seperti piknik atau perayaan.
- Mendukung dan merayakan perbedaan dalam budaya atau suku di keluarga.
- Memupuk rasa persatuan dan solidaritas antara anggota keluarga.
- Menghormati bendera dan simbol-simbol negara dalam perayaan kemerdekaan atau upacara bendera keluarga.
- Menerapkan prinsip demokrasi dalam pengambilan keputusan keluarga.
- Memberikan kesempatan pada semua anggota keluarga untuk menyuarakan pendapat mereka.
- Mengadakan musyawarah dalam hal keputusan yang signifikan di keluarga.
- Memberikan tanggung jawab dan hak yang sama kepada semua anggota keluarga.
- Mengajarkan anak-anak tentang hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga.
- Berbagi dengan tetangga atau orang yang membutuhkan dalam lingkungan rumah.
- Mendorong anak-anak untuk berperilaku adil dan tidak membedakan teman-teman mereka.
- Mengajar anak-anak tentang pentingnya keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.
- Terlibat dalam kegiatan amal dan sosial di komunitas sekitar rumah.
- Mendukung kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan bersama dalam keluarga.
Advertisement
Sikap di Lingkungan Masyarakat
- Menghormati berbagai agama dan keyakinan dalam masyarakat.
- Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di tempat ibadah masyarakat.
- Memberikan dukungan moral dan materi kepada mereka yang membutuhkan dalam kegiatan keagamaan.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika dalam berbisnis dan berinteraksi dengan orang lain.
- Menghormati simbol-simbol keagamaan dalam kegiatan masyarakat.
- Menghargai hak asasi manusia dan menghindari tindakan diskriminatif.
- Memberikan bantuan kepada mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat.
- Terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu anak-anak yatim atau lansia.
- Menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
- Menyuarakan keadilan sosial dalam berbagai isu masyarakat.
- Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong untuk memperbaiki fasilitas umum.
- Mendukung acara kebudayaan yang mempromosikan persatuan dan keragaman.
- Membantu mereka yang memerlukan dalam keadaan darurat atau bencana.
- Terlibat dalam inisiatif bersama yang membangun persatuan di komunitas.
- Menghargai dan merayakan perbedaan budaya dan tradisi dalam masyarakat.
- Mengambil bagian dalam proses pemilihan umum dan mencoblos dengan bijak.
- Mengikuti forum musyawarah dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan masyarakat.
- Memupuk semangat demokrasi dengan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
- Memberikan pendidikan politik kepada warga untuk memahami hak dan kewajiban mereka.
- Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola publik.
- Menerapkan kebijakan yang adil dalam berbisnis dan menghormati hak pekerja.
- Membantu mereka yang memerlukan dalam mengakses layanan kesehatan yang terjangkau.
- Mendukung inisiatif yang mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
- Menghindari perilaku korupsi atau tindakan ilegal dalam bisnis atau kehidupan masyarakat.
- Terlibat dalam kegiatan amal dan sosial yang membantu mereka yang membutuhkan.