90 Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari, Simak Pengertiannya

Ines Rau, bersama masyarakat adat suku Huni Kuin, untuk melakukan reboisasi dan juga pengeboran sumur untuk lebih dari 100 penduduk asli. (Foto: Instagram/@supa_ines)

Liputan6.com, Jakarta - Toleransi, sebagai sikap saling menghargai satu sama lain. Contoh sikap toleransi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di Indonesia yang kaya akan beragam budaya dan perbedaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang heterogen, dengan penduduk yang berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang budaya.

Menurut buku "Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal (2014)" yang ditulis oleh Poetgieter, Van der Walt, dan Wolhuter, toleransi bukan hanya sekadar kemampuan individu untuk memperlakukan orang lain atau sesuatu dengan kesenangan atau kesabaran. Toleransi juga mencakup kemampuan untuk bertanggung jawab dan bertahan dalam menghadapi perbedaan.

Itu artinya, dalam kehidupan sehari-hari, setiap warga negara Indonesia harus mampu menerima perbedaan pendapat, budaya, dan keyakinan dengan kesabaran dan sikap terbuka.

Lebih dari sekadar sikap, toleransi juga merupakan kesadaran serta cara berpikir yang khas dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. Ini berarti setiap warga negara Indonesia harus mendorong diri sendiri dan orang lain untuk saling menerima dan menghormati perbedaan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, Rabu (20/9/2023).

Belajar Toleransi Beragama di Desa Kalikudi Cilacap

2 dari 4 halaman

Sikap di Lingkungan Masyarakat

7 Momen Warga Berbagi Makanan Kepada Biksu dari Thailand, Indahnya Toleransi — Biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur (Sumber: Twitter/ybaindonesia)

Menghargai perbedaan agama dan keyakinan.
Mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara tanpa memotong mereka.
Tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan fisik.
Menerima perbedaan budaya dalam upacara dan tradisi.
Menerima pandangan politik yang berbeda dengan damai.
Memberi kesempatan kepada semua orang untuk berbicara dalam diskusi kelompok.
Tidak membuat lelucon yang menghina terhadap suku, agama, atau etnis tertentu.
Bersikap ramah kepada semua orang tanpa memandang latar belakang mereka.
Menerima perbedaan kepribadian.
Tidak mengabaikan pendapat atau ide seseorang hanya karena berbeda.
Membantu orang yang memerlukan bantuan tanpa memandang latar belakang mereka.
Menghormati hak asasi manusia semua orang.
Memberi peluang yang sama untuk semua individu dalam pendidikan dan pekerjaan.
Tidak memaksakan pandangan atau kepercayaan pribadi pada orang lain.
Menghargai kebebasan berbicara dan berpendapat.
Tidak berbicara negatif tentang suku atau kelompok tertentu.
Menerima perbedaan dalam status sosial dan ekonomi.
Mendorong dialog dan komunikasi terbuka.
Tidak mengekspresikan prasangka atau stereotip terhadap kelompok tertentu.
Memberikan dukungan moral kepada individu yang mengalami diskriminasi.
Tidak memperlakukan seseorang lebih baik atau lebih buruk berdasarkan asal usul mereka.
Menerima perbedaan dalam keahlian dan bakat.
Tidak mencemooh atau mencela agama atau keyakinan orang lain.
Membantu orang asing dalam situasi darurat.
Tidak membatasi akses atau hak individu berdasarkan identitas mereka.
Menerima perbedaan dalam pilihan hidup.
Menghormati privasi orang lain.
Tidak menilai seseorang berdasarkan status perkawinan atau kehidupan pribadi mereka.
Menerima perbedaan dalam bahasa dan aksen.
Mempromosikan persamaan hak dan perlindungan hukum untuk semua orang.