Sukses

4 Contoh Struktur Organisasi, Pahami Fungsi dan Cara Membuatnya

Pengertian struktur organisasi, fungsi dan jenisnya, serta cara membuat dan contoh-contoh struktur organisasi.

Liputan6.com, Jakarta Struktur organisasi adalah aspek kunci dalam pengelolaan sebuah organisasi. Ini adalah kerangka dasar yang mengatur bagaimana tugas dan tanggung jawab dibagi, bagaimana aliran informasi berjalan, serta cara berbagai unit atau departemen dalam organisasi berinteraksi. 

Contoh struktur organisasi dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis organisasi, ukuran, dan tujuan. Oleh karena itu, kami akan menjelajahi beberapa contoh struktur organisasi yang berbeda untuk membantu Anda memahami variasi yang mungkin Anda temui dalam dunia bisnis dan organisasi.

Penting untuk dicatat bahwa pemilihan contoh struktur organisasi yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan sifat organisasi Anda. Selain itu, struktur organisasi yang efektif dapat berubah seiring waktu sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan organisasi. 

Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (20/9/2023). Pengertian struktur organisasi, fungsi dan jenisnya, serta cara membuat dan contoh-contoh struktur organisasi.

2 dari 5 halaman

Pengertian struktur organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka atau tata susunan yang mengatur bagaimana tugas, tanggung jawab, dan wewenang dibagikan di dalam suatu organisasi. Ini mencakup pengaturan hierarki, bagaimana informasi dan keputusan mengalir, serta hubungan antara berbagai bagian atau unit dalam organisasi. Struktur organisasi menjadi dasar untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia, alat, dan aset lainnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Beberapa komponen utama dari struktur organisasi meliputi:

  1. Hierarki: Ini mengacu pada tingkatan atau tingkat manajemen yang ada dalam organisasi. Ini mencakup tingkat pimpinan tertinggi (biasanya direktur, CEO, atau presiden), tingkat manajemen menengah, dan tingkat operasional.
  2. Departemen atau Unit: Organisasi dibagi menjadi departemen atau unit fungsional yang bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu. Misalnya, departemen keuangan, pemasaran, produksi, dan lain-lain.
  3. Garis Wewenang dan Tanggung Jawab: Struktur organisasi menentukan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa, dan siapa yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam berbagai tingkat.
  4. Komunikasi dan Aliran Informasi: Ini menggambarkan bagaimana informasi, instruksi, dan keputusan mengalir dalam organisasi, baik secara vertikal (dari atas ke bawah) maupun secara horizontal (antara departemen atau unit).
  5. Spesialisasi dan Pekerjaan: Struktur organisasi juga mencerminkan tingkat spesialisasi dalam organisasi. Beberapa posisi mungkin sangat spesifik dalam tugas dan tanggung jawabnya, sementara yang lain mungkin lebih umum.
  6. Centralisasi atau Desentralisasi: Organisasi dapat memiliki struktur sentralisasi, di mana keputusan utama dibuat di tingkat manajemen tertinggi, atau desentralisasi, di mana keputusan dibagi di antara tingkat yang lebih rendah dalam organisasi.
  7. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Beberapa organisasi memiliki struktur yang lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar atau lingkungan bisnis, sementara yang lain mungkin lebih kaku.

Struktur organisasi dapat bervariasi secara signifikan antara organisasi yang berbeda, tergantung pada ukuran, tujuan, industri, dan faktor-faktor lainnya. Pemilihan struktur organisasi yang tepat penting untuk mencapai efisiensi, koordinasi, dan pencapaian tujuan organisasi.

3 dari 5 halaman

Fungsi struktur organisasi

Struktur organisasi memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah organisasi. Fungsi-fungsi ini membantu dalam pengorganisasian sumber daya manusia, pengambilan keputusan, koordinasi tugas, dan mencapai tujuan organisasi secara efisien. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari struktur organisasi:

  1. Pengorganisasian Sumber Daya: Struktur organisasi membantu dalam pengaturan dan pengorganisasian sumber daya manusia, fisik, dan finansial dalam organisasi. Ini mencakup penentuan bagaimana individu dan departemen diorganisasi, bagaimana tanggung jawab dibagi, dan siapa yang melapor kepada siapa.
  2. Penentuan Wewenang dan Tanggung Jawab: Struktur organisasi menentukan wewenang dan tanggung jawab di berbagai tingkat hierarki. Ini membantu menghindari tumpang tindih tanggung jawab dan memberikan panduan kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.
  3. Pengambilan Keputusan: Struktur organisasi membantu dalam pembagian tugas pengambilan keputusan. Keputusan strategis biasanya dibuat di tingkat manajemen tinggi, sementara keputusan operasional dibuat di tingkat yang lebih rendah. Ini membantu organisasi dalam merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar dan lingkungan.
  4. Koordinasi: Struktur organisasi memfasilitasi koordinasi antara berbagai departemen atau unit dalam organisasi. Ini memungkinkan aliran informasi yang efisien dan kerjasama antar bagian untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
  5. Efisiensi Operasional: Dengan menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dan departemen, struktur organisasi membantu dalam menciptakan efisiensi operasional. Ini menghindari duplikasi pekerjaan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  6. Kepuasan Karyawan: Struktur organisasi yang jelas dan transparan dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Karyawan yang tahu apa yang diharapkan dari mereka dan melihat kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan dalam organisasi akan lebih cenderung merasa puas.
  7. Pengendalian dan Evaluasi Kinerja: Struktur organisasi memberikan kerangka kerja untuk pengendalian dan evaluasi kinerja. Ini memungkinkan manajemen untuk melacak pencapaian tujuan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
  8. Pengembangan Karier: Struktur organisasi dapat menyediakan jalur karier yang jelas bagi karyawan. Ini memberi mereka motivasi untuk berkembang dan mencapai posisi yang lebih tinggi dalam organisasi.
  9. Resistensi terhadap Perubahan: Struktur organisasi juga dapat mempengaruhi tingkat resistensi terhadap perubahan. Organisasi dengan struktur yang kaku mungkin mengalami kesulitan dalam mengadaptasi perubahan, sementara yang lebih fleksibel dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.

Fungsi-fungsi ini saling terkait dan berkontribusi pada keseluruhan kinerja dan keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, pemilihan dan perancangan struktur organisasi yang tepat sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif.

4 dari 5 halaman

Jenis struktur organisasi secara umum

Ada beberapa jenis struktur organisasi yang umum digunakan oleh berbagai jenis organisasi, tergantung pada tujuan, ukuran, dan lingkungan bisnis. Berikut adalah beberapa jenis struktur organisasi yang umum:

1. Struktur Organisasi Fungsional:

  • Ini adalah struktur yang paling umum digunakan. Organisasi dibagi menjadi departemen berdasarkan fungsi atau spesialisasi, seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
  • Setiap departemen memiliki kepala departemen yang bertanggung jawab atas operasi dalam fungsi mereka masing-masing.
  • Cocok untuk organisasi besar dengan spesialisasi yang kuat dalam berbagai area.

2. Struktur Organisasi Matriks:

  • Dalam struktur matriks, karyawan memiliki dua atasan atau lebih - satu dari departemen fungsional dan satu dari proyek atau tim khusus.
  • Struktur ini memungkinkan fleksibilitas dan kolaborasi antar departemen, tetapi juga dapat menghasilkan konflik wewenang.
  • Sering digunakan dalam organisasi proyek yang kompleks.

3. Struktur Organisasi Divisi atau Bisnis:

  • Dalam struktur ini, organisasi dibagi menjadi divisi atau unit bisnis yang berdiri sendiri, masing-masing memiliki kontrol atas operasi dan keputusan mereka sendiri.
  • Cocok untuk perusahaan besar dengan beberapa lini produk atau bisnis yang berbeda.

4. Struktur Organisasi Matriks Kombinasi:

  • Ini adalah kombinasi antara struktur fungsional dan matriks.
  • Beberapa departemen berfungsi berdasarkan spesialisasi, sementara yang lain bekerja dalam tim proyek lintas departemen.
  • Cocok untuk organisasi yang ingin memadukan fleksibilitas matriks dengan kejelasan tugas fungsional.

5. Struktur Organisasi Berbasis Proyek:

  • Organisasi dibentuk berdasarkan proyek atau tugas tertentu.
  • Setelah proyek selesai, tim bisa dibubarkan atau dipecah untuk membentuk tim baru.
  • Cocok untuk organisasi yang terlibat dalam banyak proyek yang berbeda.

6. Struktur Organisasi Fungsional dengan Tim Mandiri:

  • Ini adalah variasi dari struktur fungsional di mana departemen fungsional memiliki tim mandiri yang bertanggung jawab atas tugas atau produk tertentu.
  • Tim mandiri memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan tugas mereka.
  • Cocok untuk organisasi yang ingin memadukan spesialisasi fungsional dengan inovasi tim mandiri.

7. Struktur Organisasi Line and Staff:

  • Dalam struktur ini, terdapat dua jenis personil: line personnel yang terlibat dalam operasi inti organisasi dan staff personnel yang memberikan dukungan dan saran kepada manajemen dan personil line.
  • Cocok untuk organisasi yang memerlukan fungsi staff yang kuat seperti penelitian dan pengembangan.

 

Setiap jenis struktur organisasi memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda, dan pemilihan struktur yang tepat harus memperhitungkan tujuan, ukuran, dan karakteristik khusus organisasi tersebut. Selain itu, organisasi juga dapat mengadopsi struktur campuran atau melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan mereka.

 

 

5 dari 5 halaman

Cara membuat struktur organisasi 

Membuat struktur organisasi secara sederhana dalam 5 tahap dapat menjadi langkah awal yang berguna untuk mengorganisasi sebuah kelompok atau bisnis. Berikut adalah panduan singkat tentang bagaimana cara melakukannya:

Tahap 1: Tentukan Tujuan dan Visi Organisasi

Sebelum Anda mulai merancang struktur organisasi, Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan visi organisasi Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan organisasi ini? Bagaimana Anda ingin mencapai tujuan tersebut?

Tahap 2: Identifikasi Tugas dan Tanggung Jawab Utama

Identifikasi tugas dan tanggung jawab utama yang harus dijalankan oleh organisasi Anda. Siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut? Apa yang harus mereka lakukan?

Tahap 3: Tentukan Tingkat Hierarki

Tentukan berapa banyak tingkat hierarki yang diperlukan dalam organisasi Anda. Apakah Anda hanya memerlukan seorang pemimpin atau manajer tertinggi, atau apakah Anda memerlukan beberapa tingkat manajemen?

Tahap 4: Susun Struktur Organisasi

Gunakan informasi yang telah Anda kumpulkan dalam tahap-tahap sebelumnya untuk merancang struktur organisasi. Anda dapat menggunakan diagram alur atau bagan untuk menggambarkan hierarki dan hubungan antara berbagai bagian atau posisi dalam organisasi.

Pilih jenis struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Anda, seperti struktur fungsional, matriks, atau berbasis proyek.

Tahap 5: Tentukan Wewenang dan Tanggung Jawab

Jelaskan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab setiap posisi atau departemen dalam organisasi. Siapa yang memiliki kewenangan pengambilan keputusan? Bagaimana aliran informasi dan otoritas berjalan dalam organisasi?

Pastikan bahwa setiap anggota organisasi memahami perannya dan tahu kepada siapa mereka melapor.

Ini adalah panduan dasar untuk membuat struktur organisasi secara sederhana. Namun, perlu diingat bahwa proses ini bisa lebih kompleks tergantung pada skala dan kompleksitas organisasi Anda. Selain itu, struktur organisasi perlu disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan tujuan organisasi seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa dan mengevaluasi struktur organisasi Anda secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan dan tujuan organisasi.