Liputan6.com, Jakarta Sebuah inovasi menarik dalam teknologi kesehatan dikejutkan dengan temuan sensor baru yang dapat mengukur gatal kulit secara objektif. Sensor ini bisa menjadi alat bantu yang berharga bagi dokter kulit dalam mengevaluasi kondisi pasien mereka. Mengingat rasa gatal pasien yang diukur secara subjektif.
Baca Juga
Advertisement
Tim di balik perangkat revolusioner ini dipimpin oleh Akhil Padmanabha, seorang mahasiswa PhD di Institut Robotika Universitas Carnegie Mellon. Padmanabha, yang sejak kecil menderita penyakit eksim parah, memiliki motivasi mendalam untuk membantu orang lain yang juga mengalami gatal-gatal pada kulit mereka.
Perangkat canggih ini berbentuk cincin yang dapat dikenakan. Berbeda dari perangkat wearable sejenis sebelumnya, perangkat buatan Carnegie Mellon ini menggunakan teknologi akselerometer pada jari telunjuk penggunanya untuk mendeteksi gerakan terkait menggaruk karena gatal.
Teknologi unik ini bakal jadi terobosan baru dalam memeriksa tingkat gatal yang dialami seseorang. Berikut Liputan6.com merangkum keunikan alat ukur tingkat rasa gatal melansir dari laman New Atlas, Jumat (22/9/2023).
Mampu Ukur Tingkat Rasa Gatal 0-10
Cara kerja alat ini menghubungkan data dari sensor untuk setiap kali menggaruk dengan nilai tekanan yang dicatat. Kemudian tablet komputer cerdas bisa menentukan tingkat keparahan gatalnya, dari yang paling ringan hingga yang paling parah, dengan skala 0 hingga 10.
Meskipun belum pasti apakah dokter akan menggunakannya dalam praktik komersial, Padmanabha dan timnya berharap bahwa perangkat ini bisa berguna dalam uji coba obat penghilang gatal. Atau juga bisa menjadi alat yang memungkinkan pasien untuk memantau sendiri gejala gatal mereka.
Sebuah langkah berani dalam menghadapi masalah yang telah menyebabkan penderitaan bagi banyak orang.
"Saya telah mengerjakan berbagai proyek teknis, tetapi sekarang, terinspirasi oleh perjuangan pribadi saya, saya berharap untuk menargetkan hal ini (gatal) yang telah menyebabkan begitu banyak penderitaan dalam hidup saya,” ungkap Padmanabha.
Advertisement
Gabungkan Perangkat Mikrofon dan Sensor Gerak
Apa yang membuat perangkat ini benar-benar istimewa adalah kemampuannya untuk mengukur intensitas goresan kulit. Sebelumnya, sensor serupa hanya mampu mendeteksi gerakan, namun tidak bisa mengukur tekanan yang diberikan oleh jari-jari pemakainya pada kulit mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, Padmanabha melengkapi perangkatnya dengan mikrofon kontak yang mengambil data dari getaran frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh kuku yang bergerak melintasi kulit. Data dari mikrofon dan akselerometer ini kemudian diproses oleh papan sirkuit cetak yang dikenakan di lengan bawah pasien.
Dalam tahap pengembangan, Padmanabha melibatkan 20 sukarelawan yang diminta untuk menggaruk permukaan tablet sensitif terhadap tekanan dengan berbagai intensitas sambil menggunakan sensor di tangan yang sama.