Sukses

Puluhan Tahun Kehilangan, Ayah di NTT Ini Bertemu Anaknya Kembali Lewat Sang Cucu

Setia menunggu anak gadisnya yang hilang tahun 1970-an, penantian dan pertemuan kakek ini bikin haru warganet.

Liputan6.com, Jakarta Mendapati anak tersayang hilang dan tak ditemukan tentu saja menjadi sebuah tragedi yang tak diinginkan oleh setiap orang tua. Seperti halnya sebuah video yang baru-baru ini viral di media sosial. Di mana cukup menggetarkan hati banyak netizen, terkait pertemuan tak terduga orang tua dan anak yang hilang selama berpuluh tahun lamanya. 

Melalui laman tiktok @fitriaelda99, gadis yang diketahui bernama Nela ini berpamitan kepada keluarganya, untuk membeli pisang. Namun, dari pamitan itu dirinya tidak pernah kembali. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.

Bahkan selama enam tahun pertama, keluarga besar Nela melakukan segala upaya yang mereka bisa untuk mencari keberadaannya. Mereka melakukan pencarian fisik, mendatangi berbagai tempat yang mungkin menjadi petunjuk, dan menghubungi pihak berwenang. 

Jalan terakhir yang dilakukan, yaitu mencoba jalan spiritual dengan bertemu orang pintar atau dukun, untuk mengetahui keberadaan Nela. Penantian lama kemudian berakhir bahagia, di mana pada tanggal 16 Septermber 2023 lalu, nenek Nela kembali ke kampung halamannya mengakhiri duka selama puluhan tahun.

Berikut ini Liputan6.com merangkum dari TikTok @fitriaelda99, tentang kisah nenek Nela yang hilang tahun 1970an, Sabtu (23/9/2023). 

2 dari 3 halaman

Awal Mula Hilangnya Sang Anak Gadis

Petronela Lela adalah putri tunggal dari Yosep Koa, seorang penduduk asli Doka Mataloko, NTT yang telah menghilang pada tahun 1970-an. Wanita paruh baya yang kini dikenal sebagai nenek Siti, dulunya pergi berjualan hasil bumi bersama salah satu bibinya. Setelah selesai berjualan, Nela atau yang sekarang dikenal sebagai nenek Siti, berpamitan untuk membeli pisang namun tak pernah kembali.

Selama enam tahun pertama setelah Nela menghilang, keluarga besarnya telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan keberadaannya. Hal ini tentu saja menguras emosi, tenaga, bahkan harta benda mereka. Tidak menyerah sampai di situ saja, keluarga Nela mencoba berbagai cara, salah satunya adalah bertemu dengan seorang yang memiliki ilmu, dalam upaya untuk mengetahui di mana keberadaan sang putri tunggal.

Namun, harapan mereka harus sirna, karena tidak semudah itu mendapatkan jawaban. Bahkan, orang yang memiliki ilmu tersebut mengatakan bahwa Nela masih hidup, dan suatu saat di masa depan, dia akan kembali ke rumah mereka. Berpegang pada kata-kata itu, sang ayah Yosep Koa dan seluruh keluarga besar percaya, bahwa anak mereka pasti akan pulang suatu hari nanti.

3 dari 3 halaman

Pertemuan Berakhir Bahagia

Setelah bertahun-tahun berlalu, pada bulan Agustus 2023 seorang anak bernama Wilda, cucu pertama dari nenek Nela, melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Mataloko. Meskipun sempat ditolak oleh beberapa desa yang dikunjunginya, pada pukul 11 malam Wilda diterima dengan tangan terbuka, di rumah adik kandung nenek Nela yang bernama Anis.

Setiap sikap dan gerakan tubuh Wilda membuat kakek Anis teringat kepada kakaknya yang hilang, dan ia mulai bertanya tentang asal usul Wilda serta meminta melihat foto nenek Nela. Setelah melihat foto tersebut, keluarga yakin bahwa foto itu adalah Nela, gadis kecil yang hilang bertahun-tahun lamanya.

Tanpa menunggu lama, Wilda kemudian menghubungi ibunya dan bertanya tentang asal usul mereka, tetapi keluarga Wilda mengatakan bahwa mereka berasal dari Bajo. Meskipun ragu dengan apa yang dikatakan oleh Wilda dan ibunya, keluarga kakek Anis tetap ingin bertemu langsung dengan nenek Nela.

Demi membuktikan firasat mereka, keluarga besar ini kemudian melakukan perjalanan ke Longos untuk bertemu dengan kakaknya. Mereka membawa pesan dari sang ayah, bahwa Nela memiliki luka bakar di kaki, tahi lalat di sekitar mata, jempol kaki yang besar namun miring ke dalam, pandai bermain suling, serta kebiasaan makan siri dengan tembakau.

Meskipun Nela telah kehilangan kenangan masa kecilnya dan melupakan segala hal tentang keluarganya, penantian yang panjang berakhir dengan bahagia. Pada 16 September 2023, nenek Nela akhirnya kembali ke kampung halamannya Doka, dan disambut dengan sejumlah ritual adat.