Liputan6.com, Jakarta Mengapa Luqman diberi gelar Al-Hakim jelaskan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, tentu penting bagi kita untuk membahasa kisah tentang Luqman Al-Hakim. Nama Luqman sendiri merupakan salah satu nama yang disebut dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surah Luqman ayat 12-19.
Bukan tanpa alasan mengapa nama Luqman sampai diabadikan oleh Allah SWT di dalam Alquran. Hal ini tidak lain karena Luqman memiliki keistimewaan berupa ilmu hikmah, ilmu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” (QS. Luqman: 12)
Advertisement
Kata al-hikmah dalam ayat di atas memiliki beragam makna yang di antaranya; meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, mengukuhkan sesuatu dengan ilmu dan amal, kepahaman dan kecerdasan, atau mengetahui apa yang terjadi dan melakukan kebaikan.
Untuk memahami lebih dalam alasan Luqman diberi gelar Al-Hakim, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023).
Mengenal Siapa Sosok Luqman Al-Hakim
Mengapa Luqman diberi gelar Al-Hakim jelaskan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, tentu penting bagi kita untuk mengenal siapa sosok Luqman.
Luqman Al-Hakim adalah sosok yang disebut dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surah Luqman (QS. Luqman: 12-19). Meskipun demikian, informasi lebih lanjut tentang latar belakang dan riwayat hidup Luqman Al-Hakim tidak terdokumentasikan secara lengkap dalam Al-Qur'an. Beberapa ulama Islam dan sejarawan memberikan beragam pendapat mengenai asal usul dan kebijaksanaan (hikmah) yang dimiliki oleh Luqman Al-Hakim.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai asal usul Luqman Al-Hakim. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa ia adalah seorang tukang kayu yang berasal dari Habsyi (Ethiopia), sementara riwayat lain menyebutkan bahwa ia berasal dari daerah Nubah atau Sudan.
Salah satu keistimewaan utama Luqman adalah pemberian Allah berupa ilmu hikmah. Ilmu hikmah ini adalah ilmu yang sangat berguna dan bermanfaat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan dalam mencari pemahaman yang benar tentang kehidupan dan agama.
Luqman Al-Hakim terkenal karena nasihat-nasihat dan hikmah yang ia bagikan kepada anaknya. Nasihat-nasihat tersebut juga terdokumentasikan dalam Al-Qur'an dan seringkali mengandung pesan moral dan ajaran yang berguna bagi pembaca atau pendengarnya.
Ilmu hikmah yang dimiliki Luqman Al-Hakim tidak hanya berarti pengetahuan, tetapi juga melibatkan amal yang benar dan perbuatan baik. Oleh karena itu, kemuliaan seorang hakim atau bijak seperti Luqman hanya dapat dicapai jika ia memiliki ilmu dan amal yang sejalan.
Dalam konteks Islam, Luqman Al-Hakim dihormati sebagai sosok bijak yang memberikan nasihat dan hikmah kepada generasi selanjutnya. Cerita tentang Luqman Al-Hakim mengingatkan umat Islam tentang pentingnya ilmu, hikmah, dan perilaku baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, serta mematuhi ajaran agama. Meskipun latar belakang dan riwayat hidupnya tidak terperinci dalam Al-Qur'an, kisah Luqman Al-Hakim memberikan inspirasi dan pelajaran moral yang berharga bagi umat Islam.
Advertisement
Kisah Luqman Al-Hakim dan Keledai
Mengapa Luqman diberi gelar Al-Hakim jelaskan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, tentu penting bagi kita untuk mengetahui kisahnya yang penuh hikmah.
Kisah Luqman Al-Hakim dan keledai adalah cerita yang mengandung pesan moral tentang bagaimana manusia seharusnya menanggapi komentar dan pandangan negatif orang lain terhadap tindakan atau keputusan yang diambil. Cerita ini menggambarkan bagaimana Luqman Al-Hakim mencoba memberikan pelajaran kepada putranya tentang pentingnya tetap teguh pada prinsip dan keputusan yang benar, tanpa terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Dalam kisah ini, Luqman pertama-tama duduk di atas keledai sementara putranya berjalan kaki. Mereka kemudian mendapat komentar negatif dari orang-orang yang berpikir bahwa Luqman sombong dan tidak peduli pada anaknya. Luqman kemudian meminta putranya untuk mendengarkan komentar tersebut.
Kemudian, mereka berganti posisi di mana putranya naik keledai dan Luqman berjalan kaki. Namun, mereka masih mendapat komentar negatif dari orang lain yang beranggapan bahwa anaknya berakhlak buruk karena menaiki keledai sementara ayahnya berjalan kaki. Luqman kembali meminta putranya untuk mendengarkan komentar tersebut.
Terakhir, mereka berdua menaiki keledai bersama-sama, dan mereka masih mendapat komentar negatif dari orang-orang yang berpikir bahwa mereka kejam terhadap hewan tersebut. Luqman sekali lagi mengajarkan putranya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh orang lain.
Dari cerita ini, pesan moral yang dapat diambil adalah bahwa tidak mungkin memuaskan semua orang, dan selalu akan ada orang yang memiliki pandangan negatif terhadap apa yang kita lakukan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keyakinan dan prinsip yang kokoh, serta tidak terlalu memikirkan pendapat orang lain yang mungkin tidak selalu benar. Luqman Al-Hakim ingin mengajarkan kepada putranya bahwa yang terpenting adalah melakukan apa yang baik dan benar menurut nilai-nilai dan kebijaksanaan yang dimiliki, tanpa terpengaruh oleh cacian dan komentar negatif orang lain.
Alasan Luqman Diberi Gelar Al-Hakim
Mengapa Luqman diberi gelar Al-Hakim jelaskan? Ada beberapa alasan mengapa sosok Luqman diberi gelar Al-Hakim. Gelar "Al-Hakim" dalam nama Luqman Al-Hakim memiliki arti penting dalam konteks karakter dan atribut Luqman. Gelar ini diberikan kepada Luqman karena ia dianggap sebagai seorang bijak atau orang yang memiliki hikmah yang tinggi. Berikut adalah alasan mengapa Luqman diberi gelar "Al-Hakim":
1. Sifat Bijaksana Luqman
Luqman awalnya mungkin adalah seorang yang sederhana dan tidak dikenal, seperti yang dinyatakan dalam beberapa riwayat. Namun, karena kebijaksanaan, ilmu, dan hikmah yang dimilikinya, ia kemudian menjadi seorang bijak yang dihormati dalam masyarakat.
2. Pemberian Hikmah oleh Allah
Salah satu alasan pemberian gelar "Al-Hakim" kepada Luqman adalah karena Allah memberinya ilmu dan hikmah yang luar biasa. Dalam Al-Qur'an, disebutkan bahwa Allah berfirman:
"Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji." (QS. Luqman: 12)
Ayat tersebut menegaskan bahwa hikmah yang dimiliki Luqman adalah anugerah langsung dari Allah.
3. Nasihat dan Hikmah yang Diajarkan
Luqman terkenal karena memberikan nasihat dan hikmah kepada anaknya dan orang lain dalam berbagai situasi kehidupan. Nasihat-nasihatnya yang bijak dan pemahaman mendalam tentang agama, moralitas, dan kehidupan sehari-hari membuatnya dianggap sebagai seorang bijak yang dapat memberikan pedoman bagi orang lain.
4. Penghargaan Terhadap Ilmu dan Amal
Gelar "Al-Hakim" juga menggambarkan penghargaan terhadap ilmu dan amal yang benar. Dalam konteks Luqman, ilmu hikmah yang dimilikinya tidak hanya berarti pengetahuan, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang cara hidup yang baik dan benar. Hal ini mengingatkan kita bahwa kebijaksanaan sejati adalah penggabungan antara ilmu dan amal yang benar.
5. Nasihat Bijaksana Luqman
Kisah-kisah tentang Luqman Al-Hakim, termasuk nasihat-nasihatnya, telah menjadi bagian penting dalam budaya Islam. Gelar "Al-Hakim" mencerminkan penghormatan terhadap peran dan pengaruh Luqman dalam memberikan pedoman moral dan spiritual kepada umat Islam.
Secara keseluruhan, gelar "Al-Hakim" yang diberikan kepada Luqman menekankan kebijaksanaan, pemahaman mendalam, dan pemberian nasihat yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini menggambarkan bahwa Luqman adalah seorang yang bijak dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip hidup yang benar dan moral yang baik.
Advertisement