Sukses

Shalat Jamak adalah Menggabungkan Dua Shalat dalam Satu Waktu, Kenali Tata Caranya

Shalat jamak adalah menggabungkan pengerjaan dua shalat dalam satu waktu.

Liputan6.com, Jakarta Shalat jamak adalah istilah yang tentunya tidak asing lagi bagi umat Islam. Menjamak shalat adalah salah satu kemudahan yang diberikan Allah SWT pada umatnya dalam melaksanakan ibadah wajib ini. Jika kamu sedang dalam perjalanan dan belum sempat menunaikan shalat pada waktunya, kamu bisa menjamaknya.

Shalat jamak adalah menggabungkan pengerjaan dua shalat dalam satu waktu. Misalnya shalat Zuhur dikerjakan bersamaan dengan shalat Ashar atau sebaliknya. Begitu juga dengan shalat Maghrib dengan shalat Isya. Sementara untuk shalat Subuh, kamu tidak bisa menjamaknya.

Shalat jamak tentunya perlu dipahami oleh umat Islam yang kerap bepergian jauh. Ketika kamu sedang dalam perjalanan dan tidak memungkinkan untuk shalat, kamu bisa menjamaknya. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi sehingga kamu diperbolehkan menjamak shalat.  

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023) tentang shalat jamak.

2 dari 9 halaman

Shalat Jamak adalah

Shalat jamak adalah salah satu kemudahan atau keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Secara Bahasa, Jamak artinya mengumpulkan. Melansir laman Kemenag Jabar, shalat jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut.

Contohnya, kamu bisa mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar pada waktu shalat Zuhur. Caranya yaitu, pertama mengerjakan shalat Zuhur dan setelah selesai dilanjutkan dengan shalat Ashar tanpa terpisah oleh zikir atau kegiatan lainnya. Shalat jamak adalah ibadah yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:

“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat Zuhur ke waktu ‘Ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)

3 dari 9 halaman

Ketentuan Shalat Jamak

Ketentuan shalat jamak adalah hanya shalat Zuhur dengan Ashar dan shalat Maghrib dengan Isya saja yang boleh dijamak. Sementara itu, shalat Subuh tidak boleh dijamak dengan shalat lainnya dan tetap dilaksanakan pada waktunya sendiri, walaupun dalam kendaraan. Demikian pula shalat Ashar tidak boleh dijamak dengan Isya ataupun Maghrib.

Menurut Muhammad Bagir dalam Fiqih Praktis (2016: 2013-2015), beberapa kondisi yang membuat seseorang boleh melakukan shalat jamak adalah ketika dalam perjalanan, ketika turun hujan, sakit, hingga keperluan-keperluan mendesak lainnya.

Shalat jamak adalah keringanan yang memang diperuntukkan bagi umat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan shalat fardu tepat pada waktunya. Ketentuan perjalanan yang membuat seseorang diperbolehkan melakukan shalat jamak adalah:

Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)

Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa

Sedang dalam keadaan bahaya, seperti hujan lebat disertai angin kencang, perang, atau bencana lainnya. Syarat ketiga ini hanya berlaku bagi orang yang senang melaksanakan shalat berjemaah di masjid.

4 dari 9 halaman

Jenis Shalat Jamak

Ketentuan diperbolehkannya menjamak shalat tentunya tidak boleh main-main. Semisal kamu sedang malas lalu menjamak shalat, tentu hal ini tidak diperbolehkan. Menjamak shalat hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang benar-benar dalam kondisi darurat. Adapun jenis shalat jamak dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak takdim dan jamak takhir.

1. Jamak Takdim

Jamak Takdim adalah menggabungkan pengerjaan dua shalat dalam satu waktu, yaitu pada waktu shalat yang pertama. Contohnya, shalat Zuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Zuhur, dan shalat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.

2. Jamak Takhir

Jamak takhir adalah menggabungkan pengerjaan dua shalat dalam satu waktu, yaitu pada waktu shalat yang terakhir. Contohnya, shalat Zuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar, dan shalat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Isya.

5 dari 9 halaman

Tata Cara Shalat Jamak Takdim Zuhur dan Ashar

1. Membaca niat shalat jamak takdim Zuhur dan Ashar (dilakukan saat waktu Zuhur)

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Zuhur 4 rakaat dijamak takdim dengan Ashar, karena Allah Ta’aala.

2. Takbiratul ihram.

3. Shalat Zuhur empat rakaat seperti biasa.

4. Salam.

5. Setelah selesai shalat Zuhur, langsung lanjut shalat Ashar dengan bacaan niat (setelah salam pada shalat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdoa, bercakap-cakap, dan lain-lain). Berikut bacaan niat shalat jamak takdim untuk Ashar:

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Ashar 4 rakaat dijamak takdim dengan Zuhur, karena Allah Ta’aala.

6. Takbiratul Ihram.

7. Shalat Ashar empat rakaat seperti biasa.

8. Salam.

6 dari 9 halaman

Tata Cara Shalat Jamak Takhir Zuhur dan Ashar

1. Niat shalat jamak takhir Zuhur dan Ashar (dilakukan saat waktu Ashar)

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Zuhur 4 rakaat dijamak takhir dengan Ashar, karena Allah Ta’aala.

2. Takbiratul ihram.

3. Shalat Zuhur empat rakaat seperti biasa.

4. Salam.

5. Setelah selesai shalat Zuhur, langsung lanjut shalat Ashar dengan bacaan niat (Setelah salam pada shalat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap, dan lain-lain). Berikut bacaan niat shalat jamak takhir untuk Ashar:

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Ashar 4 rakaat dijamak takhir dengan Zuhur, karena Allah Ta’aala.

6. Takbiratul Ihram.

7. Shalat Ashar empat rakaat seperti biasa.

8. Salam.

7 dari 9 halaman

Tata Cara Shalat Jamak Takdim Maghrib dan Isya

1. Niat shalat jamak takdim Maghrib dan Isya (dilakukan saat waktu Maghrib)

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Maghrib 3 rakaat dijamak takdim dengan Isya, karena Allah Ta’aala.

2. Takbiratul ihram

3. Shalat Maghrib tiga rakaat seperti biasa.

4. Salam.

5. Setelah selesai shalat Maghrib, langsung lanjut shalat Isya dengan bacaan niat (Setelah salam pada shalat yang pertama harus langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap, dan lain-lain). Berikut bacaan niat shalat jamak takdim untuk Isya:

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Isya 4 rakaat dijamak takdim dengan Maghrib, karena Allah Ta’aala.

6. Takbiratul Ihram

7. Shalat Isya empat rakaat seperti biasa.

8. Salam.

8 dari 9 halaman

Tata Cara Shalat Jamak Takhir Maghrib dan Isya

1. Niat shalat jamak takhir Maghrib dan Isya (dilakukan saat waktu Isya)

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Maghrib 3 rakaat dijamak takhir dengan Isya, karena Allah Ta’aala.

2. Takbiratul ihram

3. Shalat Maghrib tiga rakaat seperti biasa.

4. Salam.

5. Setelah selesai shalat Maghrib, langsung lanjut shalat Isya dengan bacaan niat (Setelah salam pada shalat yang pertama harus langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap, dan lain-lain). Berikut bacaan niat shalat jamak takhir untuk Isya:

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Artinya: Sengaja aku shalat fardu Isya 4 rakaat dijamak takhir dengan Maghrib, karena Allah Ta’aala.

6. Takbiratul Ihram

7. Shalat Isya empat rakaat seperti biasa.

8. Salam.

9 dari 9 halaman

Mengqashar Shalat

Berbeda dengan shalat jamak adalah menggambungkan, shalat qashar artinya meringkas. Rukhsah shalat qashar adalah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, shalat Zuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun shalat Ashar dan Isya. Namun hanya shalat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qashar. Maka dari itu, kamu tidak diperbolehkan meng-qashar shalat Subuh dan Maghrib. Berikut niat shalat qashar:

Niat shalat qashar dan jamak takdim

Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat shalat fardu Zuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak Ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”

Niat shalat qashar dan jamak ta’khir

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku berniat shalat fardu Ashar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada Zuhur, karena Allah ta’ala.”