Sukses

Apa Tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa? Pahami Sejarah Kerajaan Majapahit

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa berkaitan dengan menyatukan Nusantara saat itu.

Liputan6.com, Jakarta Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa perlu diketahui dalam mempelajari sejarah Majapahit. Seperti yang diketahui, Gajah Mada adalah Mahapatih Majapahit yang sangat disegani dan terkenal pada masanya.

Pada masanya menjadi Mahapatih Majapahit, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada zaman kepemimpinan raja Hayam Wuruk. Di bawah perintah Gajah Mada, Majapahit menguasai lebih banyak wilayah pada saat itu.

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa berkaitan dengan menyatukan Nusantara saat itu. Kepemimpinan Gajah Mada saat itu masih dijadikan acuan dan teladan oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023) tentang apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

2 dari 4 halaman

Apa Tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa?

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa tentunya harus dipahami dari sejarah Majapahit. Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa pastinya berkaitan dengan kejayaan Majapahit dan perkembangannya. Menurut Agus Aris Munandar dalam “Sumpah Palapa Gajah Mada”, apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yaitu untuk membendung pengaruh kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara.

Masa itu (abad ke-14), berdiri Kerajaan Ayut’ia (Ayudhya) yang pengaruhnya sampai ke Myanmar. Ada juga Kerajaan Champa (Cina) yang sudah menjalin hubungan baik dengan Majapahit. Di Trowulan bahkan ditemukan makam Putri Campa serta boneka tanah liat bakar yang menggambarkan figur wajah Asiatic Mongoloid. Di pihak lain, serangan Jayakatwang berhasil menghancurkan Singasari dengan terbunuhnya Raja Kertanegara. Khubilai Khan pun terus memperluas wilayah kekuasaannya. Namun seiring kematiannya, justru banyak terjadi pemberontakan yang merongrong kekuasaan raja-raja Mongol.

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa berkaitan dengan hal ini. Gajah Mada berencana memperkuat posisi Kerajaan Majapahit yang sudah disegani oleh para mitra satata. Negarakertagama menyebut para negara sahabat itu adalah kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara selatan, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam. Gajah Mada pun mengangkat sumpah di pertemuan lengkap para pejabat tinggi Majapahit, di balairung tanpa dihadiri Ratu Tribhuwana Tungga Dewi.

Seperti ditafsirkan dari Pararaton, Gajah Mada tampil berdiri sambil memegang senjatanya (masih diperdebatkan apakah keris atau gadha), lalu berkata:

“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa.”

Sumpah Gajah Mada dapat ditafsirkan, “Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa jikalau seluruh Nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara.” Amukti palapa di sini diartikan cuti, bebas tugas, menghentikan aktivitas atau bersenang-senang.

3 dari 4 halaman

Wilayah-Wilayah yang Harus Mengakui Kejayaan Majapahit

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa ini berkaitan dengan ada 10 wilayah di Nusantara yang harus mengakui kejayaan Majapahit, yaitu Gurun (Lombok), Seran (kepala burung di Papua), Tanjung Pura (Kalimantan), Haru (Sumatera Utara), Pahang (Semenanjung Melayu), Dompo (Sumbawa, dekat Bima), Sunda (Jawa Barat), Bali, Palembang (Sumatera Selatan), dan Tumasik (Singapura).

Sejarah Melayu menyebut Gajah Mada berhasil menaklukkan Tumasik yang telah menjadi jalur strategis dari Selat Malaka ke Laut Cina Selatan dan sebaliknya. Gajah Mada juga diberitakan telah menyerang Sriwijaya dan lalu Pasai pada 1350. Penduduk setempat di Pasai menyatakan ada bukit di dekat Kota Langsa bernama Manjak Pahit, yang berasal dari kata Majapahit.

Rawa yang membentang di antara Perlak dan Peudadawa dinamai Rawa Gajah, besar kemungkinan dari kata Gajah Mada. Ini menunjukkan bala tentara Majapahit di bawah pimpinan Gajah Mada pernah datang ke Pasai. Jadi, apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yaitu untuk menyatukan Nusantara.

Secara umum Gajah Mada dianggap berhasil melaksanakan sumpahnya karena ia memang penjelmaan beberapa dewa penting. Gajah Mada dianggap anak Dewa Brahma, menyerupai Ganesha, reinkarnasi vahana (hewan tunggangan) Indra dan sumber-sumber Bali—tempat yang dipercaya menjadi tempat kelahiran Gajah Mada—menyebutnya penjelmaan Dewa Wisnu.

4 dari 4 halaman

Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa cukup berhasil, namun suatu masa tentunya akan berakhir juga. Kematian Gajah Mada pada tahun 1364 adalah titik tolak kemerosotan politik di pusat pemerintahan Majapahit. Setelah Gajah Mada wafat, kerajaan mengalami perubahan karena jabatan yang dipegang penerusnya tidak mampu ditangani. 25 tahun setelah Gajah Mada, Hayam Wuruk meninggal dan menjadi awal dari penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. 

Runtuhnya Majapahit diawali dari perang saudara. Perang saudara yang dikenal sebagai perang Paregreg terjadi akibat perebutan kekuasaan antara Wikramawardana dan Bhre Wirabhumi yang merupakan putra Hayam Wuruk dari selir. Saat Hayam Wuruk masih hidup, ia berwasiat bahwa Wikramawardana lah yang akan meneruskan tahtanya. Namun, ia juga meninggalkan wasiat untuk Wirabhumi agar ditempatkan di sebelah timur Jawa. Usai Hayam Wuruk wafat, Wirabhumi tidak patuh terhadap kerajaan pusat kerana Wirakramawardana hanyalah menantu Hayam Wuruk, sedangkan Wirabumi adalah anak kandung Hayam Huruk. Wirabhumi akhirnya tewas dalam perang saudara tersebut.

Selain itu, munculnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah menjadi salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Kemunculan Demak sebagai kerajaan islam di tanah Jawa menyebabkan Majapahit semakin terhimpit dalam situasinya yang semakin terpuruk. Sampai di masa pemerintahan terakhir Majapahit, Pati Unus yang berkuasa di Demak setelah Raden Patah menyerang. Pada tahun 1527, Kerajaan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana kembali menyerang Majapahit. Serangan-serangan inilah yang akhirnya benar-benar meruntuhkah kerajaan Majapahit. Demak di bawah pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit.

Selain Kerajaan Demak, Kerajaan Melaka pada tahun 1400 juga menjadi penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Melaka muncul sebagai satu kerajaan yang unggul di selat Melaka dan terkenal sebagai pusat perdagangan. Akibatnya kerajaan Majapahit mengalami kemunduran di selat Melaka dalam kegiatan perdagangan. Hal ini juga diakibatkan meluasnya ajaran Islam di pulau Jawa yang membuat kerajaan Majapahit makin runtuh.