Liputan6.com, Jakarta Berapa hari lagi bulan Ramadhan akan tiba? Pertanyaan ini seringkali menggema di antara umat Muslim menjelang datangnya bulan suci ini. Penetapan awal puasa Ramadhan adalah suatu hal yang penuh antisipasi dan kegembiraan, tetapi juga kadang-kadang menjadi perdebatan karena perbedaan metode penetapannya. Bagi banyak orang, tanggal pasti awal Ramadhan adalah topik yang penuh menarik.
Baca Juga
Advertisement
Bagaimana kita bisa menentukan Berapa hari lagi bulan Ramadhan? Ada dua metode utama yang digunakan, rukyatul hilal (pengamatan langsung bulan sabit) dan hisab (perhitungan matematis). Kedua metode ini bisa menghasilkan tanggal yang berbeda-beda, dan perbedaan ini bisa mencapai satu hari. Tapi jika kita menghitungnya dari tanggal hari ini berdasarkan hisab, berapa hari lagi bulan Ramadhan akan tiba?
Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (2/10/2023). Metode dan cara menentukan awal bulan Ramadhan, serta hasil perhitungannya.
Bagaimana Cara Penetapan Awal Puasa Ramadhan
Penetapan awal puasa Ramadhan adalah proses penting dalam Islam yang melibatkan dua metode utama: rukyatul hilal (pengamatan langsung bulan sabit) dan hisab (perhitungan matematis berdasarkan data astronomi). Cara penetapan awal puasa Ramadhan dapat berbeda-beda tergantung pada negara, organisasi, atau mazhab Islam yang digunakan. Berikut adalah langkah-langkah umum yang digunakan dalam penetapan awal puasa Ramadhan:
1. Rukyatul Hilal (Pengamatan Bulan Sabit)
- Umat Muslim atau para pengamat bulan khusus dipilih untuk melihat munculnya bulan sabit pada awal bulan Hijriah (bulan lunar) di langit.
- Pengamatan dilakukan setelah matahari terbenam pada malam yang biasanya menjadi awal bulan Hijriah (biasanya tanggal 29 dalam kalender Hijriah).
- Jika bulan sabit terlihat, ini menandakan awal bulan baru dan awal puasa Ramadhan. Namun, jika bulan tidak terlihat karena cuaca buruk atau karena bulan masih terlalu rendah di horison, maka pengamatan dapat ditunda hingga malam berikutnya.
2. Hisab (Perhitungan Matematis)
- Hisab melibatkan perhitungan matematis berdasarkan data astronomi yang mencakup posisi dan fase bulan.
- Data astronomi seperti pergerakan bulan dan informasi tentang hilal (bulat atau tidak) digunakan dalam perhitungan.
- Metode hisab dapat berbeda-beda, dan ada berbagai model hisab yang digunakan oleh berbagai organisasi dan mazhab Islam.
Tanggal awal puasa Ramadhan dapat bervariasi antara negara, organisasi, atau mazhab Islam karena perbedaan dalam metode rukyatul hilal dan hisab yang digunakan. Dalam beberapa kasus, perbedaan ini hanya satu atau dua hari.
Setelah awal puasa Ramadhan ditetapkan berdasarkan rukyatul hilal atau hisab, pengumuman resmi biasanya dilakukan oleh otoritas Islam setempat, organisasi, atau pemerintah. Pengumuman ini memberitahu umat Muslim kapan mereka harus memulai puasa Ramadhan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada perbedaan dalam metode penetapan awal puasa, umat Muslim umumnya menghormati dan mengikuti penetapan yang dikeluarkan oleh otoritas Islam setempat atau organisasi yang mereka percayai. Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah penting dalam Islam, dan penetapan awalnya penting untuk menjaga kesatuan dalam pelaksanaannya.
Advertisement
Lantas Berapa Hari Lagi Bulan Ramadhan?
Awal puasa Ramadhan tahun 2024 diprediksi akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024 berdasarkan Kalender Islam Global. Namun, kemungkinan akan ada perbedaan dalam penetapan tanggal antara beberapa organisasi di Indonesia, Tergantung dari metode yang digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadhan.
Sekarang, jika kita ingin menghitung berapa hari lagi hingga awal Ramadhan 2024 dari tanggal 2 September 2023, kita dapat menghitung selisih hari antara tanggal tersebut dengan tanggal awal puasa yang diprediksi. Mari kita hitung:
Dari tanggal 2 September 2023 hingga 12 Maret 2024 (tanggal yang diprediksi oleh Pemerintah Indonesia), terdapat sekitar 192 hari.
Jadi, jika saat ini adalah tanggal 2 September 2023, maka ada sekitar 192 hari lagi hingga awal puasa Ramadhan 2024, tergantung pada organisasi atau otoritas yang Anda ikuti dalam menentukan awal puasa.
Tanggal Penting di Kalender Islam Tahun 2024
Berikut adalah beberapa tanggal penting dalam Kalender Islam Tahun 2024 (1445 Hijriah).
Januari (Jumadil-Akhirah – Rajab)
- Tanggal 13: Awal bulan Rajab (Bulan Mulia)
- Tanggal 25 – 27: Puasa Ayyamul Bidh Rajab
Februari (Rajab – Sya’ban)
- Tanggal 8: Isra’ Mi’raj
- Tanggal 11: Awal bulan Sya’ban
- Tanggal 23 – 25: Puasa Ayyamul Bidh Sya’ban
- Tanggal 25: Nishfu Sya’ban
Maret (Sya’ban – Ramadan)
- Tanggal 12: Awal bulan Ramadan (hari pertama puasa Ramadhan)
- Tanggal 28: Nuzulul Qur’an
April (Ramadan – Syawal)
- Tanggal 10: Awal bulan Syawal (Hari Raya Idul Fitri)
- Tanggal 22-24: Puasa Ayyamul Bidh Syawal
Mei (Syawal – Dzulqaidah)
- Tanggal 9: Awal bulan Dzulqaidah
- Tanggal 21-23: Puasa Ayyamul Bidh bulan Dzulqaidah
Juni (Dzulqaidah – Dzulhijjah)
- Tanggal 8: Awal bulan Dzulhijjah
- Tanggal 8-17: 10 hari awal bulan Dzulhijjah
- Tanggal 16: Wukuf di Arafah (puasa Arafah)
- Tanggal 17: Hari Raya Idul Adha
- Tanggal 18-20: Hari Tasriq
- Tanggal 21-23: Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah
Semua tanggal ini memiliki makna dan pentingnya masing-masing dalam kalender Islam, dan beberapa di antaranya melibatkan puasa sunah dan perayaan penting dalam agama Islam. Ini adalah momen yang penting bagi umat Muslim untuk beribadah, merenungkan, dan merayakan keagamaan mereka.
Advertisement