Sukses

Buang Air Besar Keluar Darah Disebabkan Oleh Apa? Pahami 8 Penyebab dan Cara Mengobati

Buang air besar keluar darah bisa disebabkan oleh wasir hingga penyakit inflamasi usus.

Liputan6.com, Jakarta Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Buang air besar keluar darah adalah kondisi, ketika darah muncul dalam tinja seseorang saat ia melakukan aktivitas buang air besar. Darah ini dapat terlihat dalam bentuk darah merah terang, atau bahkan terkadang sebagai darah yang lebih gelap yang bercampur dengan tinja.

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Kondisi ini juga dikenal dengan istilah medis "hematochezia." Keluarnya darah saat buang air besar bisa menjadi tanda, adanya berbagai masalah kesehatan di dalam sistem pencernaan atau rektal. Penyebab umumnya termasuk wasir, peradangan di dalam usus atau rektum, infeksi saluran pencernaan, divertikulosis, penyakit inflamasi usus, polip usus, atau bahkan kanker kolorektal.

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Ketika seseorang mengalami buang air besar keluar darah, sangat penting untuk mencari bantuan medis segera. Ini karena kondisi ini dapat berkaitan dengan masalah serius, yang memerlukan perawatan atau diagnosis yang tepat.

Dalam beberapa kasus, buang air besar keluar darah dapat menjadi gejala awal dari kondisi medis yang memerlukan perhatian medis segera, seperti kanker. Berikut ini penyebab BAB keluar darah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/10/2023). 

2 dari 4 halaman

1. Wasir (Hemoroid)

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Wasir adalah pembengkakan atau peradangan pada pembuluh darah, yang terletak di dalam atau sekitar area anus dan rektum. Wasir dapat berkembang akibat tekanan berlebihan, seperti yang sering terjadi selama konstipasi yang berkepanjangan atau saat hamil. Ketika wasir pecah atau terluka, darah segar dapat muncul dalam tinja atau pada tisu toilet setelah buang air besar. Selain itu, darah tinggi atau hipertensi, kegemukan atau obesitas, gaya hidup yang kurang sehat, serta konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan juga dapat menyebabkan wasir.

2. Luka atau Peradangan

Luka atau peradangan di dalam rektum atau usus besar, dapat mengakibatkan keluarnya darah saat tinja melewati area yang terluka atau meradang. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, pembedahan sebelumnya, atau penyakit inflamasi usus.

3. Polip Usus

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Polip usus adalah salah satu penyebab buang air besar berdarah, yang perlu diperhatikan. Polip adalah pertumbuhan jaringan di dinding usus yang menjorok ke arah lumen usus. Meskipun polip umumnya bersifat jinak, mereka dapat menyebabkan pendarahan dalam saluran pencernaan. Jika tidak diatasi, pendarahan ini dapat memiliki konsekuensi yang serius. Beberapa faktor risiko yang berkontribusi pada perkembangan polip usus meliputi peradangan dalam usus, usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga yang memiliki polip usus, kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol, obesitas, tingkat aktivitas fisik yang rendah, dan diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar gula darah yang tidak terkendali.

4. Angiodisplasia

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Jika buang air besar berdarah tidak disebabkan oleh gangguan organ pencernaan yang jelas, maka kemungkinan pemicunya adalah angiodisplasia. Angiodisplasia adalah kelainan pada pembuluh darah di saluran cerna, seringkali terkait dengan penyakit ginjal dan penyakit von Willebrand. Pengobatan untuk angiodisplasia dapat melibatkan terapi hormon, transfusi darah rutin, dan pemberian suplemen zat besi. Untungnya dalam banyak kasus, perdarahan akibat angiodisplasia dapat berhenti dengan sendirinya seiring waktu.

5. Divertikulosis

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Divertikula adalah kantung-kantung kecil yang bisa terbentuk di dinding usus besar. Jika divertikula ini meradang atau pecah, hal ini dapat menyebabkan keluarnya darah dalam tinja. Divertikulosis adalah penyakit yang sering terjadi pada orang di atas usia 40 tahun.

6. Penyakit Inflamasi Usus (PIU)

Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa adalah contoh penyakit inflamasi usus, yang dapat menyebabkan peradangan di dalam usus. Peradangan ini dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan keluarnya darah dalam tinja.

7. Kanker Kolorektal

Ini adalah penyebab yang paling serius dari keluarnya darah saat buang air besar. Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang paling umum terjadi di usus besar, dan salah satu gejalanya adalah perdarahan saat tinja. Kondisi ini sering kali memerlukan pengobatan segera untuk hasil yang lebih baik.

8. Aneurisma Aorta Abdominal

Aneurisma aorta abdominal adalah pelebaran abnormal pada arteri besar yang berjalan melalui perut. Jika aneurisma ini pecah atau bocor, darah dapat mencampur dengan tinja, yang merupakan tanda darurat medis.

3 dari 4 halaman

Gejala BAB Berdarah

Perubahan Pola Buang Air Besar

Salah satu gejala yang sering terkait dengan buang air besar keluar darah, adalah perubahan dalam pola buang air besar. Ini bisa mencakup diare, di mana seseorang mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dengan tinja yang cair atau sembelit, di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar dengan tinja yang keras atau kering. Perubahan ini bisa menjadi respons tubuh terhadap peradangan atau iritasi, yang ada dalam saluran pencernaan.

Nyeri atau Ketidaknyamanan Abdominal

Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut bawah, adalah gejala tambahan yang seringkali menyertai buang air besar keluar darah. Rasa nyeri ini bisa bervariasi dari sensasi terbakar atau tertekan, hingga rasa sakit yang lebih intens, tergantung pada penyebabnya. Perasaan ini dapat muncul sebelum, atau setelah proses buang air besar.

Kelelahan Kronis atau Lemah

Khususnya dalam kasus kondisi medis yang bersifat kronis atau serius seperti penyakit inflamasi usus atau kanker kolorektal, kelelahan yang kronis atau perasaan lemah bisa menjadi gejala yang signifikan. Kelelahan ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk perdarahan yang berkelanjutan dan defisiensi nutrisi yang mungkin terjadi akibat kondisi tersebut.

Perasaan Terus-Menerus Ingin Buang Air Besar

Beberapa kondisi, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, dapat menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar secara terus-menerus, bahkan jika hasilnya hanya sedikit. Perasaan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan stres bagi penderitanya.

4 dari 4 halaman

Cara Mengobati BAB Berdarah

Buang air besar keluar darah disebabkan oleh apa? Setelah mengetahuinya, makaAnda perlu memahami cara mengobati buang air besar berdarah, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami buang air besar berdarah, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis untuk diagnosis akurat dan penanganan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengobati buang air besar berdarah diantaranya:

  1. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari bantuan medis profesional. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merujuk Anda untuk tes lebih lanjut seperti kolonoskopi, sigmoidoskopi, atau pemeriksaan darah.
  2. Jika penyebab buang air besar berdarah adalah wasir atau fisura ani, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti meningkatkan asupan serat makanan, minum banyak air, dan menghindari mengejan terlalu keras saat buang air besar.
  3. Tergantung pada penyebabnya, dokter Anda dapat meresepkan obat-obatan seperti krim atau salep yang mengandung kortikosteroid, untuk meredakan peradangan dan nyeri pada wasir atau fisura ani.
  4. Jika buang air besar berdarah disebabkan oleh penyakit medis seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, polip usus, atau kanker kolorektal, maka pengobatan yang lebih intens akan diperlukan.
  5. Terapi medis, pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi dari berbagai metode pengobatan tersebut mungkin diperlukan, tergantung pada diagnosis dan tingkat keparahannya.
  6. Dalam beberapa kasus, perawatan tambahan mungkin diperlukan, seperti terapi nutrisi untuk mengatasi defisiensi nutrisi yang mungkin terjadi, akibat perdarahan dalam saluran pencernaan.