Liputan6.com, Jakarta Kasus mati batang otak kini sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya di Kota Bekasi ada dugaan malapraktik hingga menyebabkan pasien anak mengalami mati batang otak.
Laporan tersebut dilayangkan oleh orang tua pasien RS Kartika Husada Bekasi ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 29 September 2023 lalu. Laporan tersebut berawal dari ada dua anak kakak-adik yang berisial J (10) dan A (7) menderita gangguan pada amandel dan melakukan tindakan operasi.
Sayangnya, salah satu pasien tersebut ada yang masih belum sadarkan diri. Bahkan pihak keluarga mendapatkan kabar bahwasanya A divonis mengalami mati batang otak. Lantas apa itu mati batang otak?
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai mati batang otak beserta tanda-tanda dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/10/2023).
Apa Itu Mati Batang Otak
Mati batang otak adalah suatu kondisi ketika batang otak Anda tidak lagi berfungsi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapas, sehingga penderitanya membutuhkan ventilator agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darahnya.
Dikutip dari laman National Health Service atau NHS, mati batang otak atau brain death merupakan hilangnya seluruh fungsi otak secara permanen, termasuk batang otak. Tiga temuan penting dalam kematian otak adalah koma, tidak adanya refleks batang otak, dan apnea.
Seseorang yang mengalami mati batang otak tidak akan pernah sadar kembali dan tidak dapat bernapas dengan sendirinya tanpa bantuan alat. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami mati batang otak tidak memiliki kesempatan untuk pulih. Untuk itu, seorang pasien yang dinyatakan mati otak atau brain death berarti sudah dinyatakan meninggal secara hukum dan medis.
Advertisement
Tanda-Tanda Mati Batang Otak
Batang otak merupakan bagian otak yang berada di paling bawah. Bagian ini terhubung dengan sumsum tulang belakang, yang juga merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Sehingga batang otak sangat berkaitan dengan fungsi refleks atau otomatis pada tubuh. Jika salah satu refleks tubuh tertentu ada yang hilang, maka itu merupakan tanda seseorang mengalami mati batang otak. Berikut ini terdapat beberapa tanda-tanda mati batang otak atau brain death yang dapat dikenali, yakni:
- Pupil tidak merespons cahaya.
- Orang tersebut tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit.
- Mata tidak berkedip saat permukaan mata disentuh (refleks kornea).
- Mata tidak bergerak ketika kepala digerakkan (refleks oculocephalic).
- Mata tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulo-vestibular).
- Tidak ada refleks tersedak saat bagian belakang tenggorokan disentuh.
- Orang tersebut tidak bernapas ketika ventilator dimatikan.
- Tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali.
- Hilangnya kesadaran.
Penyebab Mati Batang Otak
Mengutip dari laman resmi National Health Service atau NHS, mati batang otak atau kematian otak dapat terjadi karena suplai darah atau oksigen ke otak terhenti. Ada beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut ini:
- Henti jantung, ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen.
- Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.
- Stroke, ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu.
- Pembekuan darah, ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh
- Cedera kepala yang parah.
- Pendarahan otak.
- Infeksi, seperti ensefalitis.
- Tumor otak.
Advertisement
Perbedaan Koma dan Mati Batang Otak
Dikutip dari laman Better Health Channel, perbedaan koma dan mati batang otak atau kematian otak dapat terlihat dari kondisi otak pasien. Koma merupakan suatu kondisi ketidaksadaran mata tertutup yang mendalam di mana seseorang tidak mampu memberikan respon terhadap orang atau lingkungan disekitarnya. Dalam keadaan koma, pasien masih hidup dan ada aktivitas otak. Tergantung pada tingkat keparahan cedera, waktu pemulihan, dan koma dapat bersifat sementara atau permanen.
Pasien dalam keadaan koma mungkin mengalami respons batang otak, pernapasan spontan, dan/atau respons motorik yang tidak bertujuan. Koma mempunyai tiga kemungkinan akibat dari perkembangan menjadi kematian otak, pemulihan kesadaran, atau evolusi ke keadaan kesadaran yang tertekan secara kronis, seperti keadaan vegetatif. Pasien dalam keadaan koma tidak dipertimbangkan untuk menerima donor organ, mata, atau jaringan.
Sedangkan, mati batang otak atau kematian otak adalah suatu kondisi ketika batang otak Anda tidak lagi berfungsi. Kematian otak disebabkan oleh pembengkakan di otak, aliran darah di otak terhenti dan jaringan akan mati. Hal ini bisa bersifat permanen, sehingga pasien akan kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapas. Ketika jaringan otak mati, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya.
Otak menjalankan banyak fungsi, termasuk berpikir, bergerak, dan semua fungsi neurologis yang memungkinkan tubuh menjaga tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, hormon, pernapasan, dan lainnya. Ketika kondisi seseorang memburuk hingga kematian otak, seluruh sistem tubuh akan terhenti. Dalam kondisi ini, maka anda tidak dapat bernapas, jantung Anda tidak dapat berdetak, dan tubuh Anda tidak dapat berfungsi. Tindakan medis buatan secara besar-besaran harus dimulai untuk mempertahankan fungsi organ (seperti adanya bantuan alat ventilator), namun intervensi ini hanya bersifat sementara.