Sukses

9 Ular Berbisa Paling Mematikan di Dunia, Jangan Sampai Ketemu!

Walau angka kematian karena gigitan ular berbisa relatif kecil dibandingkan kematian karena kanker, penyakit jantung, atau kecelakaan mobil, ketakutan bertemu dengan hewan melata ini cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Ular menjadi salah satu hewan yang banyak ditakuti oleh manusia, terutama jenis ular berbisa. Walau angka kematian karena gigitan ular berbisa relatif kecil dibandingkan kematian karena kanker, penyakit jantung, atau kecelakaan mobil, ketakutan bertemu dengan hewan melata ini cukup tinggi.

Ada berbagai jenis ular berbisa yang dikenal karena racunnya yang mematikan. Mereka sebagian besar hidup di wilayah tropis. Tapi sebenarnya ular adalah hewan yang jarang menyerang manusia apabila tidak diprovokasi terlebih dahulu. 

Meski memiliki reputasi yang menyeramkan, ular juga bagian dari ekosistem yang memiliki peran penting. Namun, jika berada di daerah di mana ular-ular ini hidup, penting untuk selalu berhati-hati dan memahami risiko yang mungkin ada. Berikut ulasan tentang 9 ular paling mematikan yang Liputan6.com rangkum dari laman britannica.com, Rabu (4/10/2023).

2 dari 4 halaman

1. Mamba Hitam (Dendroaspis Polylepis)

Black Mamba atau Mamba Hitam umumnya ditemukan di savana berbatu Afrika. Nama Mamba Hitam berasal dari warna bagian dalam mulutnya yang kehitaman. Mamba Hitam memiliki racun yang sangat kuat hingga dapat membunuh sebagian besar korban manusia. Meski mendapat julukan salah satu ular paling mematikan di dunia, serangan tanpa Mamba Hitam provokasi pada manusia jarang terjadi.

2. Barba Amarilla (Dagu Kuning) dari Amerika Latin

Okinawa Habu merupakan spesies yang agresif yang sering masuk ke tempat tinggal manusia di Kepulauan Ryukyu, Jepang. Meskipun racunnya tidak sekuat mamba hitam, gigitannya masih bisa menyebabkan masalah serius.

Jenis lain dari spesies ini, adalah Terciopelo yang juga dikenal sebagai Fer De Lance Amerika Tengah. Terciopelo memiliki racun yang nekrosis (merusak jaringan tubuh), menyakitkan, dan sering berakibat fatal. Terciopelo adalah salah satu penyebab utama kegagalan antivenom di Amerika Tengah.

3. Boomslang (Dispholidus Typus)

Ular ini berburu dengan cara menyerupai cabang di pohon. Meskipun racunnya tidak sekuat beberapa ular lainnya, ular ini melumpuhkan mangsanya dengan mengunyah dengan gigi bagian belakang yang mengirimkan racun ke tubuh korbannya. Cara ini menjadi metode unik yang mematikan.

3 dari 4 halaman

4. Ular Cobra Harimau Timur (Notechis Scutatus)

Eastern tiger snake atau Cobra Harimau Timur mendiami Australia dan memiliki kemampuan menghasilkan racun neurotoksin yang paralisis. Saat bersiap untuk menyerang, ular ini memanjangkan lehernya dan melebarkan kepala, menyerupai gerakan cobra pada umumnya.

5. Saw Scaled Viper (Echis Carinatus)

Saw Scaled Viper mungkin merupakan salah satu yang paling mematikan, meskipun racunnya mematikan hanya pada sebagian kecil korban yang tidak segera mendapatkan pertolongan. Kecenderungan serangan agresif membuatnya menjadi ancaman.

6. Banded Krait (Bungarus Fasciatus)

Banded Krait adalah kerabat cobra dan menghasilkan racun neurotoksin yang menyebabkan kelumpuhan. Corak belang-belang di tubuhnya membuatnya mudah dikenali.

4 dari 4 halaman

7. Ular King Cobra (Ophiophagus Hannah)

King cobra adalah ular berbisa terpanjang di dunia. Racunnya sangat kuat dan cukup untuk membunuh gajah dalam waktu singkat. King cobra juga terkenal karena monarki di dunia ular.

8. Coastal Taipan (Oxyuranus Scutellatus)

Ular ini mendiami wilayah pesisir Australia dan menghasilkan racun yang hampir identik dengan sepupu mereka di pedalaman. Gigitannya mematikan dalam lebih dari 80 persen kasus yang tidak diobati.

9. Inland Taipan (Oxyuranus Microlepidotus)

Inland Taipan  juga dikenal sebagai "ular garang," ular ini memiliki racun yang sangat mematikan yang mencakup neurotoksin, procoagulant, dan mikotoksin. Meskipun jarang berinteraksi dengan manusia, gigitannya adalah ancaman serius jika terjadi.