Liputan6.com, Jakarta Satu windu berapa tahun mungkin belum diketahui oleh sebagian orang. Sebagai salah satu satuan waktu, kamu tentu perlu memahaminya. Namun, sebelum itu kamu juga perlu memahami satuan waktu yang biasa digunakan.
Baca Juga
Advertisement
Kamu mungkin mengenali beberapa satuan waktu, dari tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, hingga detik. Selain itu, kamu mungkin juga pernah mendengar satuan waktu seperti lustrum, dasawarsa, dekade, abad, milenium, dan juga windu. Satuan Internasional (SI) untuk waktu sendiri adalah detik.
Satu windu berapa tahun yaitu 8 tahun. Namun, kamu tentu perlu memahami penjelasan lebih lanjut tentang mengapa satu windu sama dengan 8 tahun. Selain itu, kamu juga perlu memahami konversi dari satuan waktu satu dengan yang lainnya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/10/2023) tentang satu windu berapa tahun.
Satu Windu Berapa Tahun?
Satu windu berapa tahun mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Satu windu berapa tahun yaitu 8 tahun. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian windu adalah jangka waktu yang lamanya delapan tahun. Jadi, sudah jelas satu windu berapa tahun adalah 8 tahun. Namun, kamu tentu perlu memahami penjelasan mengapa satu windu berapa tahun jawabannya 8 tahun.
Satu windu berapa tahun yaitu 8 tahun mengacu pada Penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram. Saat itu, satu windu berapa tahun terdiri dari 8 tahun dengan nama-nama tahunnya yaitu Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir.
Sebagai pembanding dengan satu windu berapa tahun ini sistem penanggalan Tiongkok dan Jepang menggunakan siklus dua belas tahun dengan menggunakan lambang-lambang binatang untuk memberi ciri kehidupan yang mungkin terjadi pada tahun-tahun yang bersangkutan. Satu windu berapa tahun juga memiliki siklus, yang terdiri dari empat, yang masing-masing dinamakan Windu Adi, Kunthara, Sengara, dan Sancaya. Jadi, satu siklus memakan waktu 32 tahun.
Selain mengenai satu windu berapa tahun, dalam perombakan kalender Jawa yang diadakan pada tahun 1633 Masehi (1555 tahun Saka) ini, Sultan Agung juga membagi satu pekan (peken) menjadi lima hari, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Waktu selang satu tahun dibagi menjadi dua belas bulan, sama halnya dengan sistem penanggalan berdasarkan bulan pada umumnya (mirip seperti yang dipakai pada sistem tahun Tiongkok dan tahun Hijriah). Lamanya waktu 1 tahun pada kalender bulan ini lebih sedikit dari tahun tahun Masehi (yang menggunakan patokan matahari). Secara umum, tiap satu tahun Saka (Jawa), kira-kira akan lebih pendek 10 atau 11 hari daripada tahun Masehi.
Advertisement
Mengenal Satuan Waktu yang Digunakan Secara Umum
Setelah mengetahui jawaban dari satu windu berapa tahun, kamu juga perlu mengetahui satuan waktu lainnya. Berikut ini rincian dari satuan waktu yang perlu kamu ketahui, di antaranya:
1 menit = 60 detik
1 Jam = 60 menit
1 hari = 24 jam
1 minggu = 7 hari
1 bulan = 4 minggu
1 bulan = 30 hari / 31 hari
1 tahun = 12 bulan
1 tahun = 365 hari
1 lustrum = 5 tahun
1 windu = 8 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 dekade = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
1 milenium = 1000 tahun
Perlu diketahui bahwa jam, menit, dan detik merupakan satuan waktu yang dapat membentuk satuan waktu lainnya, yaitu hari. Alat untuk menghitung hari, bulan dan tahun adalah kalender yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Perhitungan 1 Tahun Berapa Hari
1 tahun berapa hari bisa kamu ketahui dari kalender apa yang digunakan. 1 tahun berapa hari pada kalender Masehi, Kabisat, dan Hijriah memiliki jumlah yang berbeda-beda. Perbedaan 1 tahun berapa hari pada kalender Masehi biasa dan kalender Masehi Kabisat sebenarnya tidak begitu signifikan.
Bagi kamu yang belum mengenali apa itu tahun Kabisat bisa menyimak penjelasan berikut. Tahun Kabisat terjadi setiap empat tahun sekali. Biasanya tahun Kabisat terjadi pada tahun yang habis dibagi 4, contohnya tahun 2016, 2020, 2024, dan seterusnya. Sementara itu, 1 tahun berapa hari dalam kalender Kabisat berbeda dengan tahun biasa.
1 tahun berapa hari pada kalender biasa adalah 365 hari. Sementara itu, 1 tahun berapa hari pada kalender Kabisat adalah 366 hari. Perbedaan 1 tahun berapa hari dalam kalender biasa dengan Kabisat disebabkan karena akumulasi selisih ¼ hari dalam satu tahun, kemudian dikalikan 4 tahun menjadi 1 hari. Sehingga dalam tahun Kabisat terdapat 365 hari + 1 hari (akumulasi ¼ hari dalam 4 tahun) = 366 hari.
Sementara itu, 1 tahun berapa hari dalam kalender Hijriah beda lagi. 1 tahun berapa hari dalam kalender Hijriah adalah 354 hari. Jadi, bisa disimpulkan bahwa 1 tahun berapa hari bisa berbeda-beda sesuai dengan kalender yang kamu gunakan.
Advertisement