Sukses

Salah Satu Syarat Khatib adalah Suci dari Hadas, Pahami Penjelasan Khotbah Jumat

Salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas besar dan kecil.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas. Hal ini perlu dipahami sebelum kamu melakukan atau praktik khotbah. Khotbah disebut juga dengan pidato agama atau ceramah agama. Sementara itu, orang yang berkhotbah disebut juga dengang khatib.

Khotbah biasanya berisikan tentang nasihat untuk memperkuat iman dan takwa kepada Yang Maha Esa. Khotbah dikenal juga sebagai kegiatan memberi peringatan, pembelajaran, atau nasihat dalam kegiatan ibadah. Oleh karena itu, khatib tentunya bukanlah tugas sembarangan.

Salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas besar dan kecil. Selain itu, masih ada beberapa syarat menjadi khatib yang perlu kamu kenali. Kegiatan khotbah biasanya bersifat satu arah, yaitu hanya orang yang berkhotbah saja yang berbicara, sementara yang lain mendengarkan.

Khotbah dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah kegiatan ibadah, seperti salat jumat, salat Idul Fitri, salat Idul Adha, Wukuf, Nikah, dan lain sebagainya. Bahkan, khotbah Jumat atau khotbah pada salat Jumat merupakan rukun yang harus dipenuhi agar ibadah seorang muslim menjadi sah.

Khotbah Jumat terdiri dari dua bagian, yakni khotbah pertama dan khotbah kedua. Di antara keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khotbah. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (4/10/2023) tentang salah satu syarat khatib.

2 dari 5 halaman

Syarat Khatib Salat Jumat

Salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas besar dan kecil. Selain itu, tentunya ada berbagai macam syarat lainnya yang penting. Kamu tentunya tidak bisa hanya mengenali salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas saja. Berikut syarat khatib lainnya:

  1. Salah satu syarat khatib adalah Beragama Islam
  2. Seorang yang menjadi khatib pada khotbah Jumat harus laki-laki, tidak boleh perempuan.
  3. Salah satu syarat khatib adalah balig dan berakal sehat.
  4. Seorang yang menjadi khatib khotbah Jumat harus mengetahui syarat, rukun, dan sunah khotbah.
  5. Salah satu syarat khatib adalah suci dari hadas, baik badan maupun pakaian, serta auratnya tertutup.
  6. Seorang yang menjadi khatib khotbah Jumat harus tartil dan fasih saat mengucapkan ayat Al-Qur'an dan Hadis.
  7. Salah satu syarat khatib adalah Memiliki akhlak yang baik dan tidak tercela di mata masyarakat.
  8. Seorang yang menjadi khatib khotbah Jumat suaranya jelas dan dapat dipahami oleh jemaah.
  9. Salah satu syarat khatib adalah berpenampilan rapi dan sopan.
  10. Seorang yang menjadi khatib khotbah Jumat harus memiliki pengetahuan agama yang baik.
3 dari 5 halaman

Syarat-Syarat Khotbah Jumat

Berikut syarat-syarat khotbah Jumat:

  1. Khotbah salat Jumat dilaksanakan sesudah masuk waktu zuhur. Selesai khotbah, dilanjutkan dengan salat.
  2. Khotbah dilakukan dengan berdiri. Namun, jika tidak mampu, boleh dilakukan dengan duduk.
  3. Duduk sebentar di antara dua khotbah.
  4. Suara khotbah harus jelas dan dapat didengar oleh jemaah. Saat sekarang ini, pengurus masjid dapat menggunakan pengeras suara, televisi, atau monitor sehingga jemaah yang berada jauh atau di ruangan lain dapat melihat dan mendengar sang khatib.
  5. Tertib, yakni dimulai khotbah pertama, dilanjutkan ke khotbah kedua.

Berikut hadisnya:

Artinya: "Dari Jabir bin Samurah sesungguhnya Nabi saw. berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara dua khotbah." (H.R. Ahmad)

Hadis lain menyebutkan:

Artinya: "Dari Jabir bin ‘Abdullah berkata: Bila Rasulullah saw. berkhotbah, kedua matanya merah, tinggi suaranya, dan penuh semangat bagai seorang panglima yang memperingatkan datangnya musuh yang menyergap di saat pagi atau sore." (H.R. Muslim)

4 dari 5 halaman

Rukun Khotbah Jumat

Rukun khotbah yaitu sebagai berikut:

  1. Membaca hamdalah pada kedua khotbah.
  2. Membaca salawat kepada Nabi Muhammad saw.
  3. Berwasiat tentang takwa kepada diri dan jemaah.
  4. Membaca satu atau beberapa ayat suci Al-Qur'an pada kedua khotbah. Ayat yang dibaca biasanya disesuaikan dengan topik yang akan disampaikan.
  5. Berdoa pada khotbah kedua untuk memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi kaum muslim baik di dunia maupun akhirat.

 

Sunah Khotbah Jumat

Sunah khotbah adalah sebagai berikut:

  1. Khatib memberi salam pada awal khotbah, dan menghadap ke arah jemaah.
  2. Khotbah disampaikan di tempat yang lebih tinggi (di atas mimbar).
  3. Khotbah disampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematis dan temanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual yang saat itu terjadi.
  4. Khotbah hendaklah memperpendek khotbahnya, jangan terlalu panjang, sebaliknya salat Jumatnya saja yang diperpanjang.
  5. Khatib disunahkan membaca Q.S. Al-Ikhlas saat duduk di antara dua khotbah.
  6. Khatib menertibkan rukun-rukun khotbah, yaitu dimulai membaca hamdalah sampai rukun yang terakhir, yakni berdoa untuk kaum muslimin.
5 dari 5 halaman

Cara Praktik Khotbah Jumat

Praktik Khotbah Pertama

Urutan khotbah sebagai berikut:

  1. Khatib berdiri di mimbar yang diawali dengan ucapan salam.
  2. Khatib duduk kembali saat dikumandangkan azan.
  3. Selesai azan, khatib berdiri dan membaca rangkaian dari rukun-rukun khotbah secara tertib (berurutan yang dimulai hamdalah, selawat, dan seterusnya).
  4. Materi khotbah, hendaklah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang aktual atau terkini, yang diperkuat dengan rujukan atau dalil yang kuat, khususnya yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadis.
  5. Penutup khotbah Pertama

 

Praktik Khotbah Kedua

  1. Selesai khotbah pertama, khatib duduk sebentar (sambil berdoa mohon ampun untuk diri dan kedua orang tua), lalu berdiri untuk khotbah kedua.
  2. Khotbah kedua ini, membaca rukun-rukun khotbah mulai membaca hamdalah sampai berdoa.
  3. Setelah itu diakhiri dengan membaca doa
  4. Kalimat penutup khotbah kedua.
  5. Khatib turun dari mimbar, dan bersamaan dengan itu, muazin mengumandangkan ikamah.
Video Terkini