Liputan6.com, Jakarta - Ayam adalah salah satu jenis hewan yang memiliki metode reproduksi khas yang disebut sebagai ovipar. Ini berarti ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Proses reproduksi ini melibatkan ayam betina yang terus-menerus memproduksi telur, dan hal ini tidak dipengaruhi oleh kehadiran atau ketiadaan ayam jantan yang dapat membuahi telur tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ayam betina dapat memulai proses bertelur sejak mereka mencapai usia sekitar 5 hingga 7 bulan. Ini merupakan tahap perkembangan yang wajar dalam kehidupan ayam betina ketika organ reproduksi mereka telah matang dan siap untuk memproduksi telur.
Metode reproduksi ovipar ini merupakan salah satu ciri khas dari kehidupan ayam dan sering digunakan dalam pemeliharaan ayam di berbagai peternakan. Proses ini juga memungkinkan produksi telur yang berkelanjutan dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan telur, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk reproduksi ayam.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang ayam berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar melalui pembuahan eksternal, Kamis (5/10/2023).
Ayam Bertelur
Ayam adalah salah satu jenis hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar dan proses pembuahan terjadi secara eksternal. Agar lebih memahami siklus kehidupan ayam, merujuk pada buku berjudul "Ayam" (2007) yang ditulis oleh Hannah Raya. Siklus kehidupan ayam dimulai dari sebuah telur yang dihasilkan oleh induknya. Telur ayam memiliki kemiripan dengan telur yang dihasilkan oleh kelompok hewan reptil.
Telur ayam dapat dianggap sebagai wadah organik yang mengandung zigot, yaitu sel hasil pembuahan, dan embrio yang berkembang di dalamnya hingga mampu bertahan hidup secara mandiri.
Telur kemudian menjalani proses pengeraman, yang berlangsung selama 21 hari atau tiga minggu. Pengeraman ini adalah fase krusial dalam perkembangan telur, dan selama periode ini, kondisi lingkungan yang tepat, seperti suhu dan kelembaban, sangat penting untuk memastikan perkembangan embrio yang sehat.
Istilah "ovipar" berasal dari kata "ovum," yang berarti telur. Oleh karena itu, hewan ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara meletakkan telur. Konsep ini juga dijelaskan dalam buku "Ilmu Pengetahuan Alam" oleh Tim Sains Quadra. Ayam adalah salah satu contoh hewan ovipar yang memproduksi telur sebagai bagian dari siklus reproduksi atau perkembangbiakannya.
Frekuensi bertelur pada ayam dapat bervariasi tergantung pada musim dan usia ayam tersebut. Apakah telur tersebut akan menjadi anak ayam atau tidak, ditentukan oleh proses pembuahan.
Proses ini dimulai ketika kuning telur yang ada di ovarium ayam dilepaskan dan masuk ke saluran bernama infundibulum. Di sinilah telur menunggu sperma yang akan membuahi. Setelah pertemuan antara sperma dan kuning telur terjadi, kuning telur akan dilapisi oleh putih telur, membentuk telur yang lengkap.
Pembentukan cangkang telur kemudian terjadi di isthmus. Menariknya, ayam betina tidak akan bertelur pada malam hari. Mereka akan menahan proses bertelur hingga pagi tiba, saat kondisi lebih mendukung untuk menjaga keamanan telur yang baru saja dihasilkan. Proses reproduksi ovipar ayam ini adalah contoh luar biasa dari adaptasi alami yang memungkinkan kelangsungan hidup spesies ini.
Advertisement
Ketika Menetas
Secara alami, ayam memiliki insting untuk menggunakan sarangnya sebagai alat bantu dalam menghangatkan telur yang telah mereka bertelur. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa telur-telur tersebut memiliki suhu yang tepat untuk menetas. Namun, ketika manusia campur tangan dalam proses reproduksi ayam, seringkali digunakan metode incubator untuk menjaga suhu telur tetap hangat dan kondisi yang ideal untuk perkembangan embrio.
Setelah telur berhasil menetas, anak ayam membutuhkan lingkungan yang memiliki suhu yang hangat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Pada awalnya, anak ayam yang baru menetas mungkin sulit untuk diidentifikasi karena mereka masih sangat muda. Namun, setelah mencapai usia minimal tiga hari, mereka akan mulai menampakkan beberapa ciri-ciri fisik yang khas, seperti jenis kelamin dan warna bulu mereka.
Penting untuk diingat bahwa anak ayam jantan biasanya memiliki perkembangan bulu yang sedikit lebih lambat daripada yang betina. Ini adalah salah satu cara untuk membedakan jenis kelamin pada anak ayam.
Menurut penjelasan Hannah, setelah melewati fase dalam telur dan menetas menjadi anak ayam, fase selanjutnya dalam siklus hidup ayam adalah menjadi ayam dewasa. Ayam betina biasanya dianggap dewasa dan siap untuk reproduksi ketika mereka mencapai usia sekitar 7 hingga 8 bulan. Pada tahap ini, ayam betina memiliki sel telur yang cukup matang untuk dibuahi oleh ayam jantan.
Ciri-ciri yang mengidentifikasi ayam dewasa termasuk bola mata yang sudah menjorok ke dalam dan terlihat bersih, kaki yang kering dan jari-jari kaki yang memanjang, serta bulu yang mengkilap dan bercahaya. Ini adalah tanda-tanda yang membedakan ayam dewasa dari ayam yang masih dalam fase pertumbuhan.
Sementara itu, menurut penjelasan dari Tim Sains Quadra, terdapat ciri-ciri umum yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hewan ovipar seperti ayam.
- Hewan ovipar umumnya tidak memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya, karena hewan ini berkembang biak dengan cara meletakkan telur.
- Selain itu, hewan ovipar seringkali tidak memiliki daun telinga yang menonjol seperti yang dimiliki oleh beberapa jenis hewan lainnya.
- Salah satu ciri yang juga mencolok adalah bahwa hewan ovipar tidak dapat mengerami telurnya hingga menetas, sehingga telur-telur ini memerlukan lingkungan yang tepat atau perawatan dari induknya untuk bisa berkembang menjadi individu yang mandiri.