Sukses

Ilmu Falak Adalah Ilmu Hisab, Pahami Juga Sejarah, Ruang Lingkup dan Fungsinya

Pengertian ilmu falak dan sejarah perkembangannya, serta fungsi dan ruang lingkupnya dalam Islam.

Liputan6.com, Jakarta Ilmu falak adalah bidang pengetahuan yang mungkin tidak selalu mendapat sorotan di dunia modern, tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Ilmu falak adalah ilmu yang memahami pergerakan dan posisi benda-benda langit, dan dalam konteks Islam, ilmu falak adalah kunci untuk melaksanakan ibadah dengan tepat waktu dan arah yang benar. 

Ilmu falak adalah ilmu yang mencakup sejarah perkembangan panjang dari zaman Yunani Kuno hingga masa keemasan peradaban Islam, dan akhirnya mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan modern di Eropa. Ilmu falak adalah ilmu yang membawa pemahaman tentang tanda-tanda kebesaran Allah melalui fenomena alam, seperti gerhana matahari dan bulan, serta pemahaman tentang dasar menjalankan ibadah.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (6/10/2023). Pengertian ilmu falak dan sejarah perkembangannya, serta fungsi dan ruang lingkupnya dalam Islam.

2 dari 5 halaman

Pengertian Falak

Ilmu Falak merupakan salah satu cabang ilmu yang mengkaji pergerakan dan posisi benda-benda langit, terutama Bumi, Bulan, dan Matahari. Dalam bahasa Arab, kata "falak" sendiri merujuk pada konsep orbit atau jalur perjalanan yang ditempuh oleh benda-benda langit. 

Istilah ilmu falak sering kali digunakan secara bersamaan dengan astronomi, yang lebih dikenal dalam masyarakat umum. Ilmu falak memadukan unsur ilmu pengetahuan dengan keimanan dalam tradisi Islam, sehingga ia memiliki fungsi yang khusus dalam kehidupan seorang Muslim.

Di dalam kitab suci Al-Quran, istilah galak disebutkan sebanyak dua kali. Pertama, dalam Surat Al-Anbiya ayat 33, yang menyatakan: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." 

Kedua, dalam Surat Yasin ayat 40 yang menyebutkan: "Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." Kedua ayat ini menegaskan pentingnya pemahaman akan pergerakan benda-benda langit dalam konteks agama Islam.

 
3 dari 5 halaman

Sejarah Perkembangan Ilmu Falak

Yunani Kuno

Pada masa Yunani Kuno, ilmu falak digunakan untuk menghitung waktu ibadah kepada para Dewa. Namun, beberapa tokoh pada masa ini memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu falak, meskipun pemahaman mereka tidak selalu akurat.

Thales mengemukakan konsep perputaran Bumi seperti cakram atau piringan yang datar, mencoba memberikan penjelasan awal tentang pergerakan benda-benda langit. Pitagoras menyatakan bahwa Bumi adalah bola tanpa ujung dan pangkal, meletakkan dasar-dasar untuk memahami bentuk Bumi sebagai objek tiga dimensi.

Aristoteles berpendapat bahwa Bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi Matahari, meskipun ia tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang apa yang menyebabkan planet dan bintang melayang dan tidak jatuh. Ptolomeus menciptakan model geosentris, di mana Bumi adalah pusat alam semesta. Model ini mendominasi pemikiran ilmuwan selama hampir 16 abad dan naskahnya, "Almagest" atau "Tabril Magesti," menjadi panduan utama dalam ilmu falak.

Mesir Kuno

Sama seperti Yunani Kuno, bangsa Mesir Kuno juga menggunakan ilmu falak untuk menentukan waktu ritual keagamaan dan memprediksi banjir Sungai Nil. Pengetahuan ini sangat penting bagi pertanian mereka.

Arab

Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab telah memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu falak, meskipun belum dirumuskan secara ilmiah. Perkembangan ilmu falak dalam budaya Arab terjadi pada masa Bani Abbasiyyah, ketika terjadi akulturasi budaya dengan Persia, India, dan Yunani. 

Salah satu faktor kunci dalam perkembangan ini adalah gairah penerjemahan buku ilmiah ke dalam bahasa Arab. Buku-buku karya ilmuwan terdahulu seperti "Almagest" karya Ptolomeus, karya Plato, dan Aristoteles diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan menjadi landasan ilmu falak. Tokoh-tokoh seperti Al-Khawarizmi dan Abul Abbas Ahmad Al-Farghani berperan penting dalam perkembangan ilmu falak.

Eropa

Setelah runtuhnya kekaisaran Islam, pengetahuan ilmu falak beralih ke Eropa. Di Eropa, ilmuwan seperti Copernicus, Giordeno Bruno, dan Galileo Galilei memperjuangkan teori heliosentris, yang menyatakan bahwa semua planet dan matahari tidak mengelilingi Bumi, melainkan Matahari. 

Meskipun mereka menghadapi perlawanan dari kaum agamawan, teori ini membawa perubahan besar dalam pemahaman ilmu falak. Para ilmuwan ini, seperti Johannes Kepler, Tycho Brahe, dan Isaac Newton, melanjutkan penelitian yang mengukuhkan teori heliosentris dan mengembangkan pemahaman ilmu falak modern.

Dengan demikian, sejarah perkembangan ilmu falak menggambarkan perjalanan panjang dari pemahaman kosmologi primitif hingga perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam astronomi. Ilmu falak memainkan peran penting dalam perkembangan pemikiran manusia tentang alam semesta dan juga memiliki signifikansi yang mendalam dalam pandangan dunia dalam konteks agama Islam.

4 dari 5 halaman

Ruang Lingkup Ilmu Falak

Ilmu Falak adalah cabang ilmu yang sangat luas dan mencakup berbagai aspek dalam memahami pergerakan benda-benda langit. Dalam pandangan Islam, ilmu falak memiliki peran penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks ibadah dan penentuan waktu. Ruang lingkup ilmu falak bisa dibagi menjadi dua bagian utama: ilmu falak ilmiy (astronomi teoritis) dan ilmu falak amaliy (astronomi praktis).

Ilmu Falak Ilmiy

Ilmu falak ilmiy, atau astronomi teoritis, merupakan bagian ilmu falak yang membahas konsep-konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan benda-benda langit. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang alam semesta, dan beberapa sub-diseplin ilmu falak ilmiy antara lain:

a. Kosmogoni

Kosmogoni adalah cabang ilmu yang mempelajari latar belakang atau asal-usul terjadinya peristiwa-peristiwa langit. Ini mencakup studi tentang bagaimana alam semesta ini terbentuk, bagaimana planet-planet, bintang, dan galaksi-galaksi terbentuk, serta apa yang terjadi selama evolusi alam semesta.

b. Kosmologi

Kosmologi adalah studi tentang tata letak, sifat-sifat, dan perluasannya dari alam semesta. Prinsip dasarnya adalah mengatakan bahwa alam semesta ini homogen dan isotropik, artinya alam semesta tampak sama dari segala arah dan posisi dalam skala yang cukup besar.

c. Kosmografi

Kosmografi adalah ilmu yang lebih fokus pada pengumpulan data tentang benda-benda langit, seperti jumlah dan sifat-sifat bintang, planet, dan galaksi. Ini termasuk dalam pemetaan benda-benda langit dan pencatatan pergerakan mereka.

d. Astrometry

Astrometri adalah cabang ilmu astronomi yang membahas ukuran benda-benda langit dan jarak antara satu benda dengan yang lainnya. Ini melibatkan pengukuran posisi benda-benda langit dan pengembangan metode untuk mengukur jarak antara mereka.

e. Astro Mekanika

Astromekanika adalah cabang ilmu falak yang mempelajari tentang gerakan dan gaya gravitasi benda-benda langit menggunakan hukum dan teori mekanika. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana planet-planet mengelilingi Matahari dan interaksi gravitasi antara mereka.

f. Astrofisika

Astrofisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit dengan pendekatan fisika, menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk memahami fenomena alam semesta. Ini melibatkan penelitian tentang struktur dan sifat-sifat bintang, galaksi, dan fenomena kosmik lainnya.

Ilmu Falak Amaliy

Ilmu falak amaliy, atau astronomi praktis, berfokus pada perhitungan dan pengamatan untuk menentukan posisi dan kedudukan benda-benda langit dalam konteks keagamaan dan praktis. Ini termasuk pergerakan Bumi, Matahari, dan Bulan, yang memiliki relevansi langsung dalam pelaksanaan ibadah dalam Islam. Beberapa aplikasi praktis ilmu falak amaliy antara lain:

Penentuan Arah Kiblat: Salah satu fungsi utama ilmu falak dalam Islam adalah menentukan arah kiblat yang harus dihadapi oleh umat Muslim saat melaksanakan shalat. Perhitungan ini terus berkembang seiring waktu dan perubahan geografis, dan ilmu falak memainkan peran penting dalam menentukan arah yang benar.

a. Penentuan Waktu Shalat

Al-Quran dan hadis mengatur batas waktu shalat yang telah ditentukan. Ilmu falak membantu dalam menentukan waktu shalat dengan merujuk pada posisi Matahari terhadap permukaan Bumi.

b. Penentuan Awal Bulan Qamariah

Dalam kalender Hijriah, penentuan awal dan akhir bulan Qamariah sangat penting. Ilmu falak memainkan peran kunci dalam perhitungan ini, terutama dalam menentukan awal bulan dengan memonitor hilal (sabit) dan posisi Matahari.

c. Perhitungan Gerhana

Gerhana matahari dan gerhana bulan adalah fenomena alam yang penting dalam Islam. Ilmu falak membantu dalam perhitungan akurat kapan gerhana akan terjadi, sehingga umat Muslim dapat mempersiapkan shalat gerhana dengan tepat.

Dengan demikian, ilmu falak amaliy menjadi bagian integral dalam praktik keagamaan dan ritual kehidupan sehari-hari umat Islam. Dalam kaitannya dengan Islam, ilmu falak bukan hanya sekadar ilmu pengetahuan, tetapi juga merupakan alat yang sangat penting untuk memahami dan mempraktikkan agama dengan benar.

5 dari 5 halaman

Fungsi Ilmu Falak dalam Islam

Ilmu Falak memegang peran sentral dalam Islam dan berkontribusi secara signifikan dalam menjalani kehidupan beragama. Ini adalah salah satu cabang ilmu yang sangat penting karena membantu umat Muslim dalam melaksanakan ibadah dan memahami fenomena alam yang mengandung tanda-tanda kebesaran Allah. Fungsi ilmu falak dalam Islam mencakup beberapa aspek utama:

1. Ilmu Falak untuk Menentukan Arah Kiblat

Salah satu syarat sah dalam menjalankan shalat (ibadah rutin Muslim) adalah menghadap ke arah kiblat, yaitu Kabah di Mekah. Arah kiblat ini berbeda-beda di berbagai lokasi di seluruh dunia. Oleh karena itu, ilmu falak memiliki peran kunci dalam menentukan arah kiblat yang tepat. Para ilmuwan falak menggunakan perhitungan matematika yang canggih untuk menentukan arah kiblat berdasarkan lokasi geografis tertentu. Ini memastikan bahwa umat Muslim dimanapun mereka berada dapat shalat menghadap ke arah yang benar.

2. Ilmu Falak untuk Menentukan Waktu Shalat

Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW telah menentukan batas waktu untuk pelaksanaan shalat, seperti Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Ilmu falak digunakan untuk menghitung waktu-waktu ini berdasarkan posisi Matahari terhadap permukaan Bumi. Pemahaman yang tepat tentang waktu shalat adalah penting karena shalat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim.

3. Ilmu Falak untuk Menentukan Awal Bulan Qamariah

Dalam kalender Hijriah (kalender Islam), bulan Qamariah (bulan lunar) memainkan peran penting dalam menentukan tanggal-tanggal penting seperti Ramadan dan Idul Fitri. Ilmu falak digunakan untuk mengamati hilal (sabit) atau bulan baru, yang menandai awal setiap bulan dalam kalender Hijriah. Penentuan yang akurat tentang awal bulan Qamariah sangat penting karena berdampak pada perayaan-perayaan agama dan pelaksanaan ibadah.

4. Ilmu Falak untuk Memperhitungkan Terjadinya Gerhana

Gerhana matahari dan gerhana bulan adalah fenomena alam yang menakjubkan dan merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah dalam agama Islam. Saat terjadi gerhana, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana sebagai ekspresi syukur dan ketaatan kepada Allah. Ilmu falak memiliki peran penting dalam menghitung waktu dan lokasi terjadinya gerhana, baik dalam jangka dekat maupun jangka panjang.

5. Penentuan Awal Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan suci dalam Islam di mana umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Penentuan awal bulan Ramadhan sangat penting karena menentukan awal ibadah puasa. Ilmu falak digunakan untuk memantau hilal (sabit) dan posisi Matahari untuk menentukan kapan Ramadhan dimulai.

6. Rukyat Hilal

Rukyat hilal adalah praktik pengamatan bulan sabit baru untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah. Ilmu falak memberikan metode ilmiah untuk melakukan rukyat hilal dengan akurasi yang tinggi. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk memulai ibadah dan perayaan agama pada waktu yang tepat.

Dengan semua fungsi ini, ilmu falak menjadi instrumen penting dalam menjalani kehidupan beragama dalam Islam. Ini membantu umat Muslim untuk mengamati tata cara ibadah yang benar dan memahami aspek-aspek astronomi yang relevan dalam pandangan agama mereka.