Liputan6.com, Jakarta Binturong (Arctictis binturong) adalah hewan yang tergolong dalam keluarga Viverridae, yang juga dikenal sebagai keluarga musang. Binturong juga sering disebut dengan beberapa nama umum lainnya, termasuk "bearcat" karena penampilannya yang mirip beruang dan kucing.
Binturong memiliki tubuh yang berotot dan relatif besar, dengan bulu berwarna hitam atau cokelat tua yang panjang dan lebat. Salah satu ciri khasnya adalah ekor yang sangat panjang dan bercabang, yang dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan saat mereka bergerak di atas pepohonan.
Binturong biasanya ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk wilayah seperti India, Nepal, Bhutan, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Mereka adalah makhluk arboreal, yang berarti mereka lebih sering berada di pohon daripada di tanah.
Advertisement
Binturong adalah spesies yang dilindungi di beberapa negara, karena terancam oleh hilangnya habitat hutan dan perburuan ilegal. Mereka juga merupakan spesies yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan dengan mengendalikan populasi serangga dan menyebarkan benih tumbuhan melalui kotorannya.
Untuk mengenal lebih dalam soal Binturong, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (6/10/2023).
Ciri-Ciri Fisik yang Membuat Binturong Disebut Juga Bearcat
Binturong adalah hewan yang sering disebut sebagai "bearcat" karena memiliki beberapa ciri fisik yang mirip dengan beruang (bear) dan kucing (cat). Berikut adalah ciri-ciri fisik binturong yang memberinya julukan "bearcat":
- Ukuran Tubuh: Binturong memiliki tubuh yang relatif besar, panjangnya sekitar 60 hingga 95 sentimeter, dengan ekor yang panjang dan bisa mencapai 60 hingga 90 sentimeter lagi. Panjang ekor yang memanjang ini mirip dengan panjang ekor beruang.
- Bulu: Bulu binturong umumnya berwarna hitam atau cokelat tua, sering kali dengan sedikit warna keputih-putihan di sekitar wajah dan tengkuk. Bulunya lebat dan panjang, menambah kesan beruang.
- Ekor: Salah satu ciri khas yang paling mencolok adalah ekornya yang panjang dan bercabang, mirip dengan ekor beruang. Ekor ini membantu mereka menjaga keseimbangan saat bergerak di atas pohon dan sering digunakan untuk berpegangan ketika berayun di antara cabang-cabang.
- Wajah: Binturong memiliki wajah yang agak mirip dengan kucing besar. Mereka memiliki hidung yang lebar, mata cokelat gelap, dan telinga kecil yang tidak begitu mencolok. Pada wajahnya terdapat area berwarna terang di sekitar mata dan tengkuk yang menambah kesan mirip kucing.
- Gigi: Binturong memiliki gigi yang kuat dan tajam, yang membantu mereka dalam mengunyah berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan, daging, dan tumbuhan.
- Kaki: Kaki binturong dilengkapi dengan cakar yang tajam untuk memanjat pohon dengan mudah, mirip dengan kaki kucing.
Meskipun memiliki ciri-ciri fisik yang mirip dengan beruang dan kucing, binturong sebenarnya bukan anggota dari kedua keluarga tersebut. Mereka termasuk dalam keluarga Viverridae, yang juga mencakup musang dan genet. Julukan "bearcat" digunakan karena ciri-ciri fisik yang mencolok ini, meskipun binturong memiliki tempat tersendiri dalam kerajaan hewan sebagai spesies yang unik dan menarik.
Advertisement
Dimana habitat hewan binturong?
Habitat utama binturong terletak di hutan-hutan tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk di beberapa wilayah di Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang habitat binturong di Indonesia:
1. Pulau Sumatera
Binturong dapat ditemukan di berbagai wilayah di Pulau Sumatera, yang merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau ini memiliki hutan-hutan tropis yang luas, seperti Taman Nasional Gunung Leuser, yang merupakan habitat yang cocok untuk binturong.
2. Pulau Kalimantan (Borneo)
Binturong juga mendiami hutan-hutan di Pulau Kalimantan (Borneo), yang terbagi antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Di sini, mereka bisa ditemukan di hutan-hutan yang lebat seperti Hutan Taman Nasional Tanjung Puting dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.
3. Pulau Jawa
Meskipun populasi binturong di Pulau Jawa mungkin lebih terbatas karena hilangnya habitat alami akibat urbanisasi dan perambahan hutan, masih ada beberapa wilayah di pulau ini di mana binturong dapat ditemukan di hutan-hutan yang tersisa.
4. Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi juga menjadi habitat bagi binturong, terutama di hutan-hutan pegunungan dan hutan dataran rendah yang lebat. Mereka dapat ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu dan wilayah-wilayah lain di pulau ini.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, binturong adalah hewan arboreal, yang berarti mereka lebih sering berada di pohon daripada di tanah. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kanopi hutan, menggunakan ekor mereka yang panjang dan kuat untuk berpegangan saat bergerak di antara cabang-cabang. Mereka memakan berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan, daging, dan tumbuhan, dan habitat hutan tropis yang luas di Indonesia menyediakan sumber makanan dan tempat perlindungan yang penting bagi mereka.
Fakta Unik Binturong
Binturong, juga dikenal sebagai "bearcat," adalah hewan yang memiliki banyak keunikan yang membedakannya dari hewan-hewan lain. Salah satu ciri paling mencolok adalah ekor mereka yang sangat panjang, hampir sepanjang tubuh mereka. Ekor ini sering digunakan sebagai alat bantu bergerak di atas pohon dan untuk menjaga keseimbangan saat mereka meraih makanan atau berpindah dari satu cabang ke cabang lainnya.
Selain itu, binturong memiliki ciri khas lainnya yang unik, yaitu bau khas yang dihasilkan dari kelenjar di pangkal ekor mereka. Bau ini sering dijelaskan mirip dengan bau pandan atau popcorn yang sudah basi. Mereka menggunakan bau ini untuk menandai wilayah kekuasaan dan mungkin sebagai alat komunikasi dengan sesama binturong.
Meskipun binturong adalah hewan omnivora, yang berarti mereka dapat makan berbagai jenis makanan, mereka cenderung lebih menyukai buah-buahan, pucuk, dan daun tumbuhan. Mereka sering memakan buah-buahan seperti beri dan pisang, dan ini menjadikan mereka penting dalam penyebaran benih tanaman di hutan-hutan tempat mereka tinggal.
Terakhir, binturong adalah hewan arboreal yang sangat terampil dalam bergerak di atas pohon. Kaki dan cakar mereka yang kuat memungkinkan mereka untuk melompat dan berpindah dari satu cabang ke cabang lainnya dengan keahlian yang luar biasa. Semua keunikan ini menjadikan binturong sebagai bagian penting dari ekosistem hutan di Asia Tenggara.
Advertisement
Populasi Binturong di Indonesia
Binturong termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia karena beberapa alasan utama. Salah satu alasannya adalah karena populasi binturong di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain di Asia Tenggara, mengalami penurunan yang signifikan akibat hilangnya habitat mereka dan perburuan ilegal. Beberapa faktor yang menyebabkan binturong menjadi terancam punah adalah:
1. Pengrusakan Habitat
Hilangnya hutan tropis akibat pembukaan lahan pertanian, perambahan hutan, dan deforestasi menyusutkan habitat alami binturong. Hewan-hewan ini sangat bergantung pada hutan untuk makanan dan tempat berlindung.
2. Perburuan Ilegal
Meskipun di beberapa daerah masyarakat menganggap binturong sebagai hewan peliharaan eksotis yang unik, perburuan ilegal untuk perdagangan hewan hidup dan bagian-bagian tubuhnya seperti bulu dan daging tetap merupakan ancaman serius terhadap populasi binturong.
3. Penangkapan untuk Pasar Pet
Beberapa individu binturong ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan eksotis. Ini adalah praktik ilegal dan merugikan karena binturong tidak sesuai untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan dan lebih baik dilepaskan kembali ke habitat aslinya.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan banyak organisasi konservasi telah mengambil tindakan untuk melindungi binturong dan habitatnya. Salah satu langkah utama adalah dengan menjadikan binturong sebagai spesies yang dilindungi secara hukum, sehingga pemburu dan pedagang ilegal dapat dihukum jika tertangkap. Selain itu, upaya juga dilakukan untuk melestarikan hutan-hutan tempat binturong hidup dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia. Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa binturong tetap ada di alam liar dan berkontribusi pada ekosistem hutan yang sehat.