Sukses

Contoh Perilaku Syaja'ah dalam Kehidupan Sehari-Hari, Simak Pula Definisinya

Syaja’ah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara berani dan terpuji.

Liputan6.com, Jakarta Contoh perilaku syaja’ah dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab, syaja’ah artinya berani, tekun, gagah, kuat hati, tenang, sabar, memiliki kekuatan yang jelas, dan bisa menguasai diri.

Dalam buku yang berjudul Aqidah Akhlak (2021) karya Syafiruddin, menjelaskan bahwa syaja’ah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara berani dan terpuji.

Agar lebih padam akan definisinya, anda perlu mengamati contoh perilaku syaja’ah yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh perilaku syaja’ah adalah sebuah keberanian.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai contoh perilaku syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (7/10/2023).

2 dari 5 halaman

Mengenal Syaja’ah

Sebelum mengetahui contoh perilaku syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari, anda perlu mengenal dan memahami definisi syaja’ah. Dalam buku berjudul Jalan Menggapai Ridho Ilahi (2019) oleh Abdul Aziz Ajhari, ‎Aliyah Siti Nurlathifah, dan ‎Ariyanda Safitri, secara etimologi “As-Syaja'ah” artinya berani. Istilah syaja’ah ini, digambarkan pada keberanian seseorang ketika berada di medan perang.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Aqidah Akhlak (2021) karya Syafiruddin, menjelaskan bahwa syaja’ah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara berani dan terpuji.

Orang yang memiliki sifat syaja’ah berani membela kebenaran dan siap menanggung risiko apa pun yang akan menimpa dirinya dan keluarganya. Selain itu, dalam diri mereka juga akan muncul rasa takut untuk berbuat yang tidak benar atau takut untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Sikap syajaah menjadi salah satu ciri yang perlu dimiliki oleh orang yang istiqomah di jalan Allah SWT. Mereka akan berani menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit. Hal ini karena mereka yakin dengan pertolongan Allah SWT.

Imam Syahid Hasan Al-Banna mendefinisikan pengertian syajaah sebagai ‘Azhimul Ihtimal yang artinya besarnya daya pikul dan daya tahan. Ia akan bersabar ketika diberi ujian, dan ia akan bersyukur ketika ia diberi kenikmatan.

Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu. Pada diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu Syaja’ah (berani) bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Syaja’ah

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis syaja’ah yang bisa anda kenali, yakni:

1. Syaja’ah Habiyah

Syaja’ah harbiyah adalah keberanian yang kelihatan atau tampak, misalnya keberanian waktu menghadapi musuh dalam peperangan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 244, yang artinya:

“Dan berperang lah kamu di jalan allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui “ ( Qs. Al- baqarah: 244)

2. Syaja’ah Nafsiyah

Syaja’ah nafsiyah adalah keberanian dalam menegakkan kebenaran dan menghadapi bahaya atau penderitaan. Berani menyatakan suatu perkara yang diyakini sendiri kebenarannya walaupun akan dibenci orang lain. Bentuk-bentuk syaja’ah nafsiyah diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Keberanian mengatakan kebenaran
  2. Keberanian mengendalikan nafsu marah.
  3. Keberanian mengakui kesalahan
  4. Keberanian dalam menghadapi kesulitan, penderitaan, dan ujian.
  5. Keberanian dalam menjaga rahasia.
4 dari 5 halaman

Manfaat Penerapan Syaja’ah dalam Kehidupan

Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak menjadi penakut dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa kegagalan dan kekalahan. Keberanian adalah tuntutan keimanan. Iman pada Allah Swt. mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani menghadapi beragam tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.

Islam tidak menyukai orang yang lemah atau penakut. Orang yang lemah atau penakut biasanya tidak berani untuk mempertahankan hidup sehingga gampang putus asa. Ketakutan itu diantaranya karena takut dikucilkan dari lingkungannya. Takut karena berlainan sikap dengan banyak orang atau takut untuk membela sebuah kebenaran dan keadilan.

Keberanian dalam ajaran Islam disebut Syajaah. Syajaah menurut bahasa artinya berani. Sedangkan menurut istilah pengertian syajaah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Jadi syajaah dapat diartikan keberanian yang berlandaskan ke benaran, dilakukan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan keridaan Allah Swt.

Keberanian (syajaah) merupakan jalan untuk mewujudkan sebuah kemenangan dalam keimanan. Tidak boleh ada kata gentar dan takut bagi muslim saat mengemban tugas bila ingin meraih kegemilangan. Semangat keimanan akan selalu menuntun mereka untuk tidak takut dan gentar sedikit pun. 

5 dari 5 halaman

Contoh Perilaku Syaja’ah

Supaya lebih memahami pengertian syaja’ah, berikut ini terdapat beberapa contoh perilaku syaja’ah yang bisa anda temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  1. Keberanian jihad fii sabilillah atau menghadapi musuh dalam peperangan.
  2. Keberanian menyatakan kebenaran atau kalimah al-haq, meskipun di depan penguasa yang lazim.
  3. Keberanian untuk mengendalikan diri sendiri.
  4. Mampu menguasai diri sendiri saat marah. Pemberani itu, seseorang mampu bermujahadah li nafsi, melawan nafsu dan amarah, menekan beragam keinginan, meski ia memiliki kemampuan.
  5. Mampu bersifat objektif kepada diri sendiri. Ada saja orang yang cenderung over estimasi terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni, dan tidak memiliki kelemahan serta kekurangan.
  6. Mau untuk mengakui kesalahan diri sendiri merupakan ciri pribadi yang pemberani.
  7. Mampu memegang rahasia, baik itu rahasia besar maupun rahasia kecil. Kerahasiaan terlebih lagi dalam konteks perjuangan adalah sesuatu yang berat dan besar resiko dan akibatnya.