Sukses

Berkat Naluri, Ibu Ini Selamatkan Nyawa Bayinya dari Penyakit Berbahaya

Keajaiban naluri seorang ibu, wanita ini berhasil menyelamatkan nyawa bayinya yang baru lahir.

Liputan6.com, Jakarta Naluri ibu adalah insting atau dorongan alamiah untuk merawat, melindungi, dan memenuhi kebutuhan fisik serta emosional anak-anaknya. Naluri ini sering kali mengarahkan seorang ibu, untuk mengambil tindakan yang melibatkan perhatian dan perawatan terhadap anak-anaknya, bahkan tanpa panduan atau pengetahuan khusus yang lebih lanjut.

Naluri ibu dapat mencakup kemampuan untuk memahami keadaan anak, merasakan ketika ada sesuatu yang tidak beres, dan merespons dengan cepat demi keselamatan anak-anaknya. Hal ini juga yang dilakukan Jenna Doecke, seorang ibu yang baru-baru ini menghadapi situasi darurat, ketika bayinya mengalami kondisi medis yang serius.

Beruntungnya, ia berhasil menyelamatkan nyawa bayinya dengan cepat dengan membawanya ke rumah sakit. Melalui pengalaman ini, Jenna kemudian mengingatkan semua orang tua, agar lebih mendengarkan naluri dan insting, jika merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan anak-anak.

Jenna juga mencatat bahwa bahkan kondisi sederhana seperti flu, bisa menjadi sangat serius dan berbahaya bagi bayi yang rentan. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang kisah ibu yang selamatkan anaknya, Senin (9/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keajaiban Naluri Seorang Ibu

Jenna Doecke adalah seorang ibu, yang baru-baru ini menghadapi situasi mengejutkan dalam hidupnya. Diketahui, bayinya yang baru lahir mengalami kondisi tak mengenakan di mana berpotensi mengancam nyawanya.

Wanita ini kemudian dengan cepat membawa bayinya ke rumah sakit, untuk menyelamatkan nyawanya. Tak tanggung-tanggung dirinya memberi peringatan, kepada semua orang tua agar "percaya pada naluri mereka" jika merasa ada sesuatu yang mencurigakan.

Jenna Doecke, yang tinggal di dekat Melbourne segera membawa putrinya yang baru lahir ke rumah sakit, ketika bayi itu baru berusia dua minggu. Bayi tersebut terserang flu biasa, dan kondisinya dengan cepat menjadi sangat serius. Paru-paru bayi itu rusak dengan cepat, dan ia mengalami gagal jantung. Hal ini menyebabkan berbagai tindakan medis yang melelahkan, prosedur darurat, dan pemulihan yang berlangsung cukup lama.

Naluri seorang ibu yang tulus akhirnya menyelamatkan nyawa bayinya. Saat ini, bayi tersebut berusia 5 minggu, dan meskipun masih menghadapi beberapa masalah, kabar baiknya adalah Pixie akhirnya bisa bernapas sendiri. Meskipun awalnya terkejut, ibu ini sekarang merasa lega dan ingin memberi tahu orang tua lain, bahwa membawa bayi ke rumah sakit bukanlah tindakan berlebihan, jika mereka merasa ada yang tidak beres.

3 dari 3 halaman

Selamatkan Nyawa Bayinya

"Perawat Pixie mengatakan untuk selalu mempercayai naluri seorang ibu, dan kami benar-benar melakukan hal yang benar dengan membawanya ke rumah sakit pada waktu yang tepat" ujar Jena.

Ibu ini masih tidak bisa mempercayai, betapa flu biasa bisa menjadi begitu berbahaya. Ny. Doecke kini merenungkan apa yang telah terjadi, dengan mengatakan,

"Saya diberitahu bahwa naluri ibu saya yang menyelamatkan hidupnya. Seandainya saya menunggu hingga keesokan pagi, mungkin kisah ini akan berakhir berbeda." Dia menambahkan, "Dalam sejuta tahun, tidak pernah terpikirkan bahwa flu biasa hampir bisa membunuh bayi."

Menurut sang ibu, tanda yang paling mengkhawatirkan adalah ketika Pixie mulai bernapas dengan berat dan menjadi gelisah. Beberapa jam setelah Pixie menolak botol, bayi itu menjadi sangat gelisah, dan kondisinya semakin memburuk. Oleh karena itu, ibu ini memutuskan untuk segera membawanya ke rumah sakit. Dia sekarang sangat menekankan, bahwa gejala-gejala seperti itu tidak boleh diabaikan oleh orang tua.

Inilah peringatan dari seorang paramedis dan ibu yang menjelaskan, mengapa orang tua tidak boleh memberikan marshmallow kepada anak-anak mereka sampai mereka mencapai usia tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.