Sukses

Apa Itu Waqaf Jaiz? Pahami Definisi, Jenis-Jenis dan Contohnya dalam Al-Qur’an

Waqaf Jaiz adalah tanda yang boleh diberhentikan bacaannya, namun bisa juga dilanjutkan.

Liputan6.com, Jakarta Waqaf jaiz adalah salah satu tanda waqaf yang sering ditemui ketika membaca Al-Qur’an. Secara bahasa, arti kata waqaf adalah pemberhentian pengucapan. Sementara itu, dari sudut istilah tajwid, wakaf adalah penghentian bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Tanda waqaf dalam ilmu tajwid sendiri memiliki berbagai jenis, salah satunya waqaf jaiz. Secara umum, pengertian dari waqaf Jaiz adalah tanda yang boleh diberhentikan bacaannya, namun bisa juga dilanjutkan.

Supaya lebih mengenal apa itu waqaf jaiz, anda perlu memperhatikan contoh tanda waqaf jaiz di berbagai surat dalam Al-Qur’an. Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa itu waqaf jaiz beserta jenis-jenis dan contohnya dalam Al-Qur’an yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/10/2023).

2 dari 3 halaman

Apa itu Waqaf Jaiz

Dikutip dari buku yang berjudul Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas V (2021) oleh Fida’ Abdilah, menjelaskan bahwa apa itu waqaf jaiz adalah tanda yang boleh diberhentikan bacaannya, namun bisa juga dilanjutkan. Namun ada yang diutamakan berhenti dan ada pula yang diutamakan terus membaca.

Sedangkan dalam buku Metode Pengajaran Alquran dan Seni Baca Alquran dengan Ilmu Tajwid (2020) oleh Dr. Hj. Nur'aini, M.Ag, tidak ada tuntutan waqaf atau washal pada waqaf jaiz. Itu karena kedua-duanya tidak ada yang lebih baik, justru memiliki kedudukan yang sama.

3 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Waqaf Jaiz dan Contohnya

Mengutip dari buku yang berjudul Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas V (2021) oleh Fida’ Abdilah, tanda waqaf jaiz dibedakan menjadi tiga jenis, yakni waqaf jaiz kafi, waqaf jaiz tasawi, dan waqaf jaiz hasan. Berikut ini penjelasannya beserta contohnya dalam Ak-Qur’an, yakni:

1. Waqaf Jaiz Kafi

Tanda waqaf kaiz kafi adalah dikenali dengan adanya tanda ( قال ). Apabila anda menemukan tanda tersebut saat membaca Al-Qur’an, maka anda boleh berhenti atau lanjut membaca. Nanum, lebih diutamakan untuk berhenti. Contoh tanda baca tersebut terdapat pada surat Ali Imran ayat 15, yang berbunyi:

قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِۚ

Arab Latin: Qul a'unabbi 'ukum bikhairim min zaalikum. lillaziinat taqaw 'inda Rabbihim jannaatun tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa wa azwaajum mutahharatunw wa ridwaanum minal laah.

Artinya: "Katakanlah, 'Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya."

Selain contoh dia atas, terdapat pula contoh lain yang menggunakan tanda waqaf jaiz kafi di surat Al Kahf ayat 13, yang berbunyi:

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ

Arab Latin: Nahnu naqussu 'alaika naba ahum bilhaqq

Artinya: "Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya."

2. Waqaf Jaiz Tasawi

Tanda waqaf jaiz tasawi adalah dikenali dengan adanya tanda ( ج ). Apabila menemukan tanda tersebut ketika membaca Al-Qur’an, boleh berhenti atau lanjut baca. Hukum keduanya sama dan tidak ada yang lebih diutamakan. Contoh tanda baca tersebut terdapat pada surat An Nisa’ ayat 6, yang berbunyi:

وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ ۚ فَاِنْ اٰنَسْتُمْ مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوْٓا اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ ۚ

Arab Latin: Wabtalul yataamaa hattaaa izaa balaghun nikaaha fa in aanastum minhum rushdan fad fa'uuu ilaihim amwaalahum wa laa taa kuluuhaaa israafanw wa bidaaran ai yakbaruu.

Artinya: “Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya.”

Selain contoh dia atas, terdapat pula contoh lain yang menggunakan tanda waqaf jaiz tasawi di surat Al Kahf ayat 22, yang berbunyi:

سَيَـقُوۡلُوۡنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ‌ۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ خَمۡسَةٌ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمًۢا بِالۡغَيۡبِ‌ۚ

Arab Latin: Sayaquluna salasatur rabi'uhum kalbuhum, wa yaquluna khamsatun sadisuhum kalbuhum rajmam bil-gaib(i).

Artinya: “Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ‘(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,’ dan (yang lain) mengatakan, ‘(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,’ sebagai terkaan terhadap yang gaib.”

3. Waqaf Jaiz Hasan

Tanda waqaf hasan adalah dikenali dengan adanya tanda ( صلى ). Apabila menemukan tanda tersebut ketika membaca Al-Qur’an, boleh berhenti atau lanjut baca. Namun lebih diutamakan untuk melanjutkan membaca Al-Qur’an. Contoh tanda baca tersebut terdapat pada surat Ali Imran ayat 21, yang berbunyi:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِحَقٍّۖ

Arab Latin: Innal laziina yakfuruuna bi Aayaatil laahi wa yaqtuluunan Nabiyyiina bighairi haqqinw.

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil,”

Selain contoh dia atas, terdapat pula contoh lain yang menggunakan tanda waqaf jaiz hasan di surat Al Kahf ayat 13, yang berbunyi:

اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

Arab Latin:  Innahum fityatun aamanuu bi Rabbihim wa zidnaahum hudaa

Artinya: "Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka."