Sukses

Kandungan QS An Nisa, Ketahui Juga Ayat Istimewa dan Keutamaannya

Melalui QS An Nisa, Allah SWT membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan perempuan, seperti hukum-hukum pernikahan, warisan, hak dan kewajiban dalam keluarga, perlindungan terhadap hak-hak perempuan, dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta QS An Nisa adalah surah keempat dalam Al-Quran, yang terdiri dari 176 ayat, dan merupakan surah Madaniyyah. Surah ini dinamakan "An Nisa" yang artinya perempuan karena banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan. QS An Nisa menjadi surah yang paling mendalam dalam pembahasannya terkait perempuan dibanding dengan surah-surah lainnya.

Melalui QS An Nisa, Allah SWT membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan perempuan, seperti hukum-hukum pernikahan, warisan, hak dan kewajiban dalam keluarga, perlindungan terhadap hak-hak perempuan, dan sebagainya. Selain itu, surah ini juga mengandung berbagai hukum sosial dan etika yang berlaku dalam masyarakat Muslim pada saat itu dan hingga kini.

Selain QS An Nisa, terdapat satu surat lain yang banyak membahas perkara yang berkaitan dengan perempuan, yaitu QS At Talaq. QS At Talaq bahkan dijuluki sebagai “Surah An Nisa Assughra"  atau Surah An Nisa kecil. Berikut ulasan tentang QS An Nisa yang Liputan6.com yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/10/2023).

2 dari 4 halaman

Kandungan QS An Nisa

QS An Nisa adalah surah yang berisi sejumlah peraturan dan hukum penting dalam agama Islam. Termasuk hukum keluarga, hukum perang, dan prinsip-prinsip keadilan. Berikut isi kandungan dari QS An Nisa.

1. Hukum Keluarga dan Warisan

QS An Nisa membahas berbagai aspek hukum keluarga, termasuk masalah poligami, mahar, dan warisan. Ini mencakup kewajiban para waris dan prinsip-prinsip hukum warisan (faraidh).

2. Hukum Perkawinan

Surah ini juga memberikan panduan mengenai perkawinan, cara memperlakukan istri, dan peraturan hidup suami istri.

3. Kewajiban Manusia Terhadap Allah

QS An Nisa berbicara tentang kewajiban manusia terhadap Allah, termasuk larangan syirik (bersekutu dengan Allah) dan keburukan orang munafik.

4. Dasar-Dasar Pemerintahan

Surah ini mencakup dasar-dasar pemerintahan dalam Islam, memberikan pedoman untuk tata cara menjalankan masyarakat dengan adil.

5. Siasat dan Adab Perang dalam Islam

QS An Nisa juga berisi informasi tentang taktik dan etika perang dalam Islam, serta kewajiban berhijrah (migrasi) dan mengerjakan salat.

6. Kewajiban Berlaku Adil

Surah ini menekankan pentingnya berlaku adil dalam hubungan sosial dan hukum.

7. Pelanggaran Orang-orang Yahudi

QS An Nisa mengulas pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa orang Yahudi dalam konteks sejarah Islam.

8. Pandangan Al-Qur'an terhadap Nabi Isa AS

Terdapat pula pandangan Al-Qur'an terhadap Nabi Isa AS, menjelaskan posisi dan peran beliau dalam ajaran Islam.

3 dari 4 halaman

5 Ayat Istimewa dalam QS An Nisa Menurut Ibnu Mas'ud

Salah satu sahabat Rasulullah, Ibnu Mas'ud, pernah berkata, “Sesungguhnya di dalam surat An-Nisaa ada 5 ayat yang lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya”. Berikut adalah 5 ayat tersebut. 

Ayat 31

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

Artinya: Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

Ayat 40

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya: Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.

Ayat 48

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

Ayat 64

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Ayat 110

وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya: Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

4 dari 4 halaman

Keutamaan QS An Nisa

1. Surah yang Membuat Rasulullah SAW Menangis

QS An Nisa memiliki keutamaan khusus karena membawa Rasulullah Muhammad SAW hingga menangis saat mendengarnya. Ini menunjukkan pentingnya isi dan pesan dalam surah ini, termasuk peringatan tentang kekafiran dan masalah sosial.

2. Menghilangkan Kejelekan Sebagaimana Api Membersihkan Karat Besi

Ayat dalam QS An Nisa, khususnya ayat 88, dianggap sebagai penawar atau pelipur lara. Ayat ini membantu mengatasi konflik dan perpecahan di antara umat Islam. Dikatakan bahwa ayat ini seperti api yang membersihkan karat besi, menghilangkan kejelekan, dan memulihkan persatuan.

3. Surah yang Dibaca Nabi Ketika Salat Malam

Nabi Muhammad SAW sering membaca QS An Nisa dalam salat malam, menunjukkan pentingnya surah ini dalam ritual ibadah.

4. Ayat Terakhir An-Nisa Adalah Ayat yang Mencukupi

Ayat terakhir dari QS An Nisa dianggap sebagai jawaban yang mencukupi terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam masalah hukum, menunjukkan kelengkapan dan kebijaksanaan dalam ayat-ayat Al-Quran.