Liputan6.com, Jakarta Kura-kura berkembang biak dengan cara yang sangat menarik dan unik. Metode perkembangbiakan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan dan evolusi spesies kura-kura. Kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur, yang sering disebut sebagai metode ovipar.Â
Penting untuk memahami bahwa kura-kura betina mencari lokasi yang sesuai untuk meletakkan telur, sebuah langkah penting dalam proses berkembang biak mereka. Dari sini kita bisa mengatakan bahwa kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur di tempat yang telah mereka siapkan.
Bertelur adalah strategi adaptasi yang memungkinkan kelangsungan hidup spesies ini di berbagai lingkungan di seluruh dunia. Kura-kura merupakan makhluk yang unik, dan metode perkembangbiakan ovipar mereka adalah salah satu aspek menarik dalam kehidupan mereka.Â
Advertisement
Untuk lebih memahami bagaimana kura-kura berkembang biak, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber proses lengkap perkembangbiakan kura-kura, beserta macam-macam perkembangbiakan lainnya, Kamis (12/10/2023).
Kura-kura berkembang biak dengan cara apa?
Kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur, yang biasanya disebut sebagai ovipar. Proses ini terjadi di darat, tempat kura-kura betina mencari lokasi yang aman untuk meletakkan telurnya. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam reproduksi kura-kura:
1. Mencari Pasangan
Reproduksi kura-kura biasanya dimulai dengan kura-kura jantan mencari pasangan betina. Kura-kura mungkin menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian betina, seperti gerakan dan vokalisasi.
2. Persiapan Pra-Bertelur
Sebelum kura-kura betina dapat meletakkan telur, mereka perlu mencapai kesiapan biologis. Ini mungkin melibatkan peningkatan asupan makanan untuk mendukung pertumbuhan telur. Proses persiapan ini dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.
3. Memilih Lokasi Bertelur
Setelah siap, kura-kura betina akan mencari lokasi yang cocok untuk meletakkan telurnya. Lokasi ini biasanya adalah area berpasir atau tanah yang lembab. Beberapa spesies kura-kura cenderung memilih pantai, sementara yang lain mungkin lebih suka daerah berumput.
4. Penggalian Lubang
Kura-kura betina menggunakan kaki belakangnya yang kuat untuk menggali lubang di tanah. Lubang ini akan menjadi tempat di mana telur-telur akan diletakkan. Kura-kura betina seringkali sangat hati-hati dalam proses penggalian ini untuk memastikan lubang memiliki kedalaman yang cukup dan merupakan tempat yang aman untuk telur.
5. Meletakkan Telur
Setelah lubang selesai digali, kura-kura betina akan meletakkan telur-telurnya di dalamnya. Jumlah telur yang diletakkan dapat bervariasi, tergantung pada spesies kura-kura dan faktor-faktor seperti usia dan kondisi betina.
6. Penutupan Lubang
Setelah telur diletakkan, kura-kura betina akan menutup lubang dengan hati-hati, menggunakan kakinya untuk menggali kembali tanah di atas telur. Ini adalah langkah penting untuk melindungi telur dari predator dan fluktuasi suhu yang ekstrem.
7. Inkubasi
Telur-telur kura-kura akan mengalami periode inkubasi di dalam lubang. Inkubasi tergantung pada faktor-faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban. Panjang periode inkubasi bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.
8. Pemecahan Telur
Setelah periode inkubasi, telur-telur akan menetas. Anak kura-kura menggunakan cangkangnya yang kuat untuk memecahkan telur dan keluar dari sarang.
9. Perjalanan ke Air
Setelah menetas, anak kura-kura akan mencari jalan menuju air, seperti sungai, danau, atau laut, tergantung pada spesiesnya. Di sana, mereka akan memulai perjalanan hidup mereka, menghadapi berbagai tantangan seperti predasi dan persaingan makanan.
Advertisement
Apa itu perkembangbiakan dengan cara bertelur?
Perkembangbiakan dengan cara bertelur, atau yang disebut sebagai ovipar, adalah salah satu metode perkembangbiakan yang umum ditemui di dunia hewan. Proses ini terjadi ketika hewan betina meletakkan telur, yang kemudian akan menetas menjadi anak hewan. Telur ini biasanya diletakkan di lingkungan yang cocok untuk melindungi dan mendukung perkembangan embrio hewan tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang perkembangbiakan ovipar:
1. Mencari Lokasi Bertelur
Hewan betina yang melakukan perkembangbiakan ovipar akan mencari lokasi yang sesuai untuk meletakkan telur. Lokasi ini biasanya dipilih dengan hati-hati untuk memenuhi kebutuhan lingkungan dan keselamatan telur.
2. Pembuatan Telur
Telur adalah struktur yang berisi embrio yang berkembang. Proses pembuatan telur biasanya dimulai dalam tubuh betina, di mana sel telur dibuahi oleh sel sperma. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi embrio.
3. Meletakkan Telur
Setelah telur terbentuk, hewan betina meletakkannya di lokasi yang telah dipilih. Telur mungkin diletakkan di tanah, air, atau tempat lain yang sesuai. Beberapa hewan meletakkan telur dalam lubang bawah tanah, sedangkan yang lain melakukannya di permukaan tanah atau di dalam sarang.
4. Perlindungan Telur
Hewan betina seringkali melibatkan berbagai strategi untuk melindungi telur dari predator dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Ini bisa termasuk penutupan lubang, penggalian sarang, atau pengelolaan telur secara aktif.
5. Inkubasi
Telur memasuki periode inkubasi setelah diletakkan. Proses inkubasi adalah saat telur berada dalam kondisi optimal untuk berkembang menjadi embrio. Faktor seperti suhu dan kelembaban lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan telur selama inkubasi.
6. Pemecahan Telur
Setelah masa inkubasi selesai, telur akan menetas. Anak hewan akan mencoba memecahkan cangkang telur dan keluar. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
7. Perjalanan Hidup
Setelah menetas, anak hewan akan memulai perjalanan hidupnya di lingkungan sekitar. Mereka akan mencari makanan, menghindari predator, dan berkembang menjadi individu dewasa.
Metode perkembangbiakan ovipar umum ditemui pada berbagai hewan, termasuk reptil (seperti kura-kura), burung, ikan, amfibi, serangga, dan banyak lagi. Cara ini memungkinkan hewan untuk melestarikan spesies mereka dengan cara yang efisien dan mengadaptasi diri terhadap berbagai kondisi lingkungan. Selain itu, hal ini juga memungkinkan pelestarian keturunan dalam waktu yang tepat ketika kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Macam-macam cara berkembang biak
Terdapat berbagai cara berkembang biak selain bertelur yang ditemui dalam dunia hewan. Beberapa di antaranya melibatkan perkembangbiakan melalui persalinan hidup, perkembangbiakan aseksual, dan bahkan perkembangbiakan parasit. Berikut beberapa contoh cara berkembang biak selain bertelur:
1. Persalinan Hidup (Vivipari)
Dalam perkembangbiakan vivipar, hewan betina melahirkan anak-anak mereka langsung ke dunia luar tanpa meletakkan telur. Anak hewan biasanya berkembang dalam rahim ibu dan menerima nutrisi dan perlindungan dari ibu selama perkembangan. Contoh hewan vivipar termasuk manusia, kucing, dan anjing.
2. Ovovivipar
Ovovivipar adalah kombinasi antara vivipari dan ovipar. Dalam kasus ini, hewan betina menghasilkan telur, tetapi telur-telur tersebut tetap berada dalam tubuh betina hingga menetas. Saat telur menetas, anak hewan lahir langsung dalam bentuk hidup. Misalnya, ular boa konstriktor adalah hewan yang menerapkan ovovivipar.
3. Perkembangbiakan Aseksual
Dalam perkembangbiakan aseksual, hewan menghasilkan keturunan tanpa melalui proses pembuahan. Anak-anak yang dihasilkan memiliki genetik yang identik atau hampir identik dengan induknya. Contoh hewan yang melakukan perkembangbiakan aseksual termasuk beberapa jenis kecoa dan tawon.
4. Parthenogenesis
Ini adalah bentuk perkembangbiakan aseksual di mana betina menghasilkan keturunan tanpa bantuan sperma jantan. Telur-telur yang dihasilkan oleh betina secara otomatis mulai berkembang menjadi individu baru. Partenogenesis terjadi pada beberapa spesies reptil, serangga, dan amfibi.
5. Perkembangbiakan Fragmentasi
Beberapa hewan, seperti cacing planaria, dapat berkembang biak melalui fragmentasi. Dalam proses ini, tubuh hewan terbelah menjadi dua atau lebih potongan yang kemudian regenerasi menjadi individu baru. Potongan-potongan ini memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali menjadi individu yang lengkap.
6. Budding (Pembelahan Gemmule)
Budding adalah cara perkembangbiakan aseksual yang melibatkan pembentukan tunas atau gemmule dari tubuh induk. Gemmule kemudian tumbuh menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan budding termasuk spons laut.
7. Perkembangbiakan Parasit (Reproduksi Parasit)
Beberapa parasit memanfaatkan inangnya untuk berkembang biak. Misalnya, cacing pita manusia menghasilkan telur yang kemudian melewati inang dan berkembang menjadi bentuk larva yang menyerang inang baru ketika dimakan oleh inang yang lain.
8. Perkembangbiakan Hermafrodit
Beberapa hewan, seperti siput darat, adalah hermafrodit, yang berarti mereka memiliki organ seks jantan dan betina dalam satu individu. Ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan telur dan sperma sendiri, atau mereka bisa berpasangan dengan individu lain yang juga hermafrodit.
Setiap cara perkembangbiakan ini memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing, dan sesuai dengan lingkungan, kebutuhan spesies, dan strategi kelangsungan hidupnya.
Â
Â
Advertisement