Liputan6.com, Jakarta Di tengah hiruk-pikuk distrik perbelanjaan Azabu Juban di Tokyo, Jepang, terdapat sebuah restoran sate yang telah mencuri perhatian dunia kuliner, dan menjadi salah satu restoran populer disana, karena menyajikan rasa sate yang enak dan digemari oleh banyak pelanggannya, yang berasal dari berbagai golongan usia.Â
Restoran yang bernama Abe-chan ini tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang lezat, tetapi juga karena praktik kontroversial yang telah dijalankan selama hampir enam dekade terakhir lamanya.
Sempat ditayangkan di acara televisi populer di Jepang, praktik kontroversial Abe-chan ini menuai berbagai tanggapan dan menjadi viral di media sosial.Â
Advertisement
Dilansir dari Oddity Central, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Kamis (12/10/2023).Â
Sebuah Tradisi Unik di Restoran Sate Terkenal di Tokyo
Di tengah hiruk-pikuk distrik perbelanjaan Azabu Juban di Tokyo, Jepang, terdapat sebuah restoran sate babi yang telah mencuri perhatian dunia kuliner. Restoran yang bernama Abe-chan ini tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang lezat, tetapi juga karena praktik kontroversial yang telah dijalankan selama hampir enam dekade terakhir.
Abe-chan, yang didirikan pada tahun 1933 oleh kakek dari pemilik saat ini, mengklaim bahwa salah satu rahasia kesuksesannya adalah toples saus yang sudah lebih dari setengah abad tidak pernah dibersihkan.Â
Dalam sebuah acara televisi populer di Jepang, terungkap bahwa toples saus ini digunakan untuk mencelupkan tusuk sate babi selama enam puluh tahun terakhir, dan massa berwarna coklat tua yang mengelilingi toples tersebut adalah saus yang tumpah dan mengeras selama beberapa dekade.Â
Hal ini mungkin membuat sebagian orang merasa jijik, tetapi pemilik generasi ketiga Abe-chan yakin bahwa kebersihan toples tersebut telah menjadi salah satu faktor kesuksesan bisnis keluarganya.
Advertisement
Kritik dan Pertahanan atas Tradisi Unik
Pengungkapan mengenai toples saus yang tidak pernah dibersihkan selama 60 tahun ini telah memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat Jepang maupun di dunia maya. Para ahli dalam acara televisi tersebut memberikan pandangan beragam mengenai masalah kebersihan.Â
Sebagian menyatakan bahwa jika saus dipanaskan cukup lama, maka tidak ada bahaya kontaminasi bakteri. Namun, percobaan menambahkan air bersih ke dalam wadah berisi saus yang sudah lama menunjukkan bahwa sebagian besar isi aslinya bahkan tidak ada lagi pada akhirnya.
Pelanggan Abe-chan pun berbicara. Beberapa dari mereka membela restoran tersebut, mengklaim bahwa mereka telah makan di sana selama bertahun-tahun tanpa mengalami masalah kesehatan apa pun. Namun, yang lain merasa cemas akan masalah kebersihan yang muncul akibat praktik ini. Bagaimanapun, restoran sate ini telah menjadi viral dan menjadi perbincangan di seluruh dunia.
Kontroversi Sejenis
Saat artikel ini ditulis, masih belum jelas bagaimana Abe-chan akan menangani kritik dan kontroversi yang muncul akibat praktik mereka. Beberapa sumber mengklaim bahwa pemiliknya memutuskan untuk melanjutkan bisnis seperti biasa meskipun ada kontroversi, sementara sumber lain mengatakan bahwa dia telah membersihkan toples tersebut untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.
Abe-chan tidaklah sendirian dalam praktik kontroversial semacam ini. Beberapa tahun sebelumnya, ada restoran Jepang lain yang telah menggunakan kaldu yang sama selama 65 tahun. Selain itu, kita juga pernah mendengar tentang kuah mie di Wattana Panich, di Thailand, yang dimasak dalam panci yang sama selama 45 tahun.
Advertisement