Sukses

Ciri-Ciri Masuk Angin pada Orang Dewasa dan Anak, Begini Mengobatinya

Ciri-ciri masuk angin yang umum adalah merasa tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, hingga hidung tersumbat.

Liputan6.com, Jakarta - Masuk angin adalah suatu kondisi yang dapat dialami oleh individu dari berbagai kelompok usia, baik orang dewasa, anak-anak, maupun bayi. Ciri-ciri masuk angin mirip dengan gejala sakit meriang. Terdapat sejumlah tanda dan gejala umum yang seringkali muncul pada penderita masuk angin.

Ciri-ciri masuk angin yang umum dialami orang adalah merasa tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, hidung tersumbat, dan gejala lainnya. Menurut penjelasan dari Siloam Hospital, dalam ranah medis, kondisi kesehatan yang menghasilkan gejala-gejala mirip masuk angin ini sebenarnya merupakan penyakit flu atau common cold.

Pemakaian istilah "masuk angin" sebagai istilah umum berasal dari keyakinan beberapa orang yang mengira bahwa kondisi ini disebabkan oleh banyaknya udara atau angin yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat peralihan musim seperti musim pancaroba. Pada kenyataannya, masuk angin lebih berkaitan dengan infeksi virus yang menyebabkan gejala tersebut, seperti flu biasa.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang ciri-ciri masuk angin pada orang dewasa dan anak-anak, Jumat (13/10/2023).

2 dari 4 halaman

Masuk Angin pada Orang Dewasa

Dalam buku berjudul "Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit" (2008) karya Prof H. Hembing W., ciri-ciri masuk angin pada orang dewasa merupakan aspek penting yang perlu dipahami dengan lebih mendalam.

1. Mual dan Muntah

Salah satu efek dari masuk angin adalah munculnya rasa mual yang dapat memicu muntah. Hal ini disebabkan oleh akumulasi gas di dalam perut yang memengaruhi sistem pencernaan. Mual dan muntah adalah gejala lain yang dapat mengiringi kondisi ini dan memberikan informasi tambahan kepada seseorang tentang kondisi kesehatannya.

2. Perut Terasa Kembung

Salah satu ciri utama masuk angin adalah ketika perut terasa kembung. Fenomena ini dapat dengan mudah dikenali dengan cara menepuk perut yang menghasilkan bunyi "bung..bung." Ini disebabkan oleh adanya gas yang terperangkap di dalam perut. Perasaan kembung ini sering kali menjadi tanda khas yang menyertai masuk angin.

3. Sering Kentut dan Sendawa

Masuk angin memiliki hubungan erat dengan adanya gas yang terakumulasi di dalam perut. Untuk meredakan gejala masuk angin, tubuh cenderung memberikan respons dalam bentuk kentut atau sendawa. Ini adalah cara alami bagi tubuh untuk mengeluarkan gas yang berlebihan dan meredakan kembung di perut.

4. Badan Menjadi Tidak Enak

Masuk angin, terutama ketika gas-gas dalam perut tidak dapat dikeluarkan dengan lancar melalui mulut atau dubur, seringkali menyebabkan seseorang merasa tidak enak badan. Hal ini dapat memicu sensasi pusing yang tidak menyenangkan dan rasa mual. Ketidaknyamanan ini adalah salah satu gejala yang sering dihadapi oleh individu yang mengalami masuk angin.

5. Keluar Keringat Dingin

Dalam beberapa kasus, masuk angin dapat disertai dengan keluarnya keringat dingin. Ketika kondisi masuk angin mencapai tingkat keparahan tertentu, keringat dingin mungkin muncul sebagai respons tubuh terhadap gangguan ini. Ini menjadi tanda bahwa masuk angin dapat memiliki derajat keparahan yang beragam dan mungkin memerlukan penanganan medis lebih intensif.

 

 

3 dari 4 halaman

Masuk Angin pada Anak

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah ciri-ciri masuk angin pada anak atau bayi:

1. Hidung Tersumbat atau Meler

Salah satu ciri-ciri masuk angin pada anak paling umum masuk angin pada bayi adalah hidung tersumbat atau meler. Ini membuat pernapasan bayi terganggu, dan mereka mungkin merasa tidak nyaman karena kesulitan bernapas melalui hidung.

2. Cairan Hidung yang Berubah

Awalnya, cairan yang keluar dari hidung bayi mungkin bening, tetapi seiring waktu, cairan tersebut bisa berubah menjadi berwarna hijau atau kuning. Perubahan warna ini bisa mengindikasikan infeksi atau peradangan dalam saluran pernapasan bayi.

3. Sensitif Terhadap Cahaya

Bayi yang mengalami masuk angin mungkin juga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Hal ini bisa disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang mereka alami akibat gejala masuk angin.

4. Susah Minum ASI atau Susu

Hidung tersumbat dari ciri-ciri masuk angin pada anak bisa membuat bayi kesulitan saat menyusui atau minum susu dari botol. Mereka mungkin terhambat dalam proses hisapan karena hidung tersumbat.

5. Demam Ringan

Bayi yang mengalami masuk angin biasanya mengalami ciri-ciri masuk angin berupa demam ringan. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi, dan pada bayi, ini bisa menandakan bahwa tubuh mereka sedang berusaha melawan penyakit.

6. Bersin

Bayi yang sedang mengalami masuk angin mungkin sering bersin. Bersin adalah cara tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan atau patogen yang dapat menyebabkan gejala.

7. Batuk

Batuk adalah gejala lain yang dapat muncul pada bayi dengan masuk angin. Batuk adalah respons tubuh untuk menghilangkan lendir atau benda asing dari saluran pernapasan.

8. Nafsu Makan Menurun

Selama periode masuk angin, bayi cenderung memiliki nafsu makan yang menurun. Ini bisa disebabkan oleh kesulitan bernapas karena hidung tersumbat atau oleh gejala lain yang mereka alami.

Perlu diingat bahwa masuk angin pada bayi biasanya akan sembuh dalam waktu sekitar 10-14 hari. Namun, jika gejala berlanjut lebih dari 2 minggu, disarankan untuk segera membawa bayi ke dokter. Selain itu, jika bayi berusia di bawah 2 bulan dan mengalami masuk angin, sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter anak untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.

Untuk bayi yang berumur di atas 3 bulan, perlu waspada terhadap gejala seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, batuk yang berlanjut, mata merah, dan penurunan minat makan. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala ini, segera periksakan bayi ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin. Kesehatan bayi adalah prioritas utama, dan perhatian medis adalah langkah yang tepat untuk memastikan pemulihan yang cepat dan aman.

 

4 dari 4 halaman

Cara Mengobatinya

Mengobati Orang Dewasa

1. Menggunakan Bawang Merah:

  1. Ambil 5 siung bawang merah.
  2. Cuci bawang merah hingga bersih.
  3. Parut seluruh bawang merah.
  4. Campurkan parutan bawang merah dengan air rendaman kapur sirih.
  5. Gosokkan campuran ini ke daerah tengkuk, perut, dan panggung.

2. Menggunakan Daun Mimba:

  1. Cuci segenggam daun mimba yang telah dikeringkan.
  2. Rebus dengan dua gelas air dan satu rimpang jahe hingga tinggal separuhnya.
  3. Saring dan minum airnya setelah dingin.

3. Menggunakan Rimpang Kencur:

  1. Siapkan 1 rimpang kencur dan garam secukupnya.
  2. Kupas kencur hingga bersih.
  3. Makan kencur dengan sedikit garam.
  4. Minum 1 gelas air putih, dan ulangi langkah ini 2 kali sehari.

Mengobati Anak-Anak

1. Perbanyak Konsumsi Cairan:

Pastikan anak mendapatkan cukup cairan. Bayi yang hanya minum ASI atau susu harus mendapatkan asupan yang cukup. Pada bayi di atas 6 bulan, Anda bisa memberikan air putih untuk membantu menjaga hidrasi tubuh.

2. Pelembab Udara:

Gunakan pelembab udara di ruangan anak untuk menjaga kelembaban udara. Ini dapat membantu meredakan gejala flu, batuk, dan sakit tenggorokan pada bayi.

3. Mandi dengan Air Hangat:

Mandikan bayi dengan air hangat. Air hangat bisa membantu mengurangi demam dan memberikan rasa nyaman pada bayi.

4. Pastikan Istirahat Cukup:

Pastikan bayi mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu sistem imun tubuhnya. Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan.

5. Bersihkan Hidung Bayi:

Gunakan alat penyedot ingus untuk membantu mengatasi hidung tersumbat atau meler pada bayi.

6. Gunakan Tetes Air Garam:

Produk tetes air garam dapat membantu mengatasi keluhan hidung tersumbat dan tenggorokan berlendir pada bayi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter.