Liputan6.com, Jakarta Dalam urutan tata surya, Merkurius adalah planet pertama dan memiliki jarak rata-rata sekitar 57,9 juta kilometer dari Matahari. Planet ini adalah planet terkecil kedua dalam tata surya, setelah Pluto (yang sekarang diklasifikasikan sebagai "planet katai"). Adapun Ciri-ciri planet Merkurius yaitu, memiliki ukuran yang hampir setengah dari ukuran Bumi.
Baca Juga
Advertisement
Ciri-ciri planet Merkurius memiliki revolusi yang relatif pendek, yaitu sekitar 88 hari. Akan tetapi rotasinya yang lambat, mengakibatkan satu sisi planet yang terpapar sinar matahari menjadi sangat panas, sementara sisi lainnya sangat dingin.
Beberapa misi antariksa, seperti MESSENGER (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging), telah diluncurkan untuk mengumpulkan data dan gambaran lebih lanjut tentang Merkurius. Ciri-ciri planet Merkurius juga memiliki atmosfer yang sangat tipis, dan hampir tidak memiliki atmosfer yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi.
Karena ketiadaan atmosfer yang signifikan, Merkurius mengalami fluktuasi suhu yang ekstrem antara siang dan malam. Berikut ini ciri-ciri planet Merkurius yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/10/2023).Â
1. Jarak Dengan Matahari yang Sangat Dekat
Ciri-ciri planet Merkurius yang pertama adalah terdekat dengan Matahari dalam tata surya. Jaraknya hanya sekitar 58 juta kilometer dari Matahari. Akibatnya, suhu permukaan Merkurius sangat tinggi, mencapai lebih dari 400 derajat Celsius pada siangMerkurius adalah salah satu planet dalam tata surya kita dan merupakan planet terdekat dengan Matahari. hari, sementara suhu malamnya turun hingga -180 derajat Celsius.
2. Rotasi yang Lambat
Salah satu ciri-ciri planet Merkurius paling unik adalah rotasinya yang sangat lambat. Merkurius hanya membutuhkan sekitar 59 hari Bumi, untuk menyelesaikan satu rotasi penuh. Namun, planet ini membutuhkan sekitar 88 hari Bumi untuk mengorbit sekali mengelilingi Matahari. Ini berarti bahwa Merkurius mengalami tiga rotasi setiap dua orbitnya.
3. Hanya Beberapa Atmosfer
Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis dan hampir tidak ada. Kehadiran atmosfer yang sangat langka ini membuat planet ini rentan terhadap radiasi matahari, yang mematikan dan hampir tidak memiliki kemampuan untuk menjaga suhu permukaannya. Inilah sebabnya mengapa suhu ekstrem terjadi di planet ini.
4. Permukaan yang Penuh dengan Kawah
Permukaan Merkurius dipenuhi dengan kawah tabrakan. Struktur permukaan ini disebut sebagai "kerut-kerut Merkurius" dan terbentuk akibat tumbukan dengan benda-benda luar angkasa, seperti meteoroid dan komet. Kawah-kawah ini memberikan gambaran tentang sejarah tumbukan di planet ini, dan berapa lama planet tersebut telah menjadi target untuk tumbukan.
5. Kekurangan Magnetosfer
Merkurius memiliki magnetosfer yang lemah, atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Ini berarti planet ini tidak memiliki perlindungan kuat terhadap angin matahari, dan partikel berenergi tinggi yang dikeluarkan oleh Matahari. Akibatnya, atmosfer tipisnya terus tererosi oleh angin matahari dan radiasi.
6. Potensial untuk Kehidupan Tidak Ada
Karena suhu ekstrem, atmosfer yang tipis, dan paparan radiasi tinggi, Merkurius dianggap sebagai lingkungan yang tidak mungkin mendukung kehidupan seperti yang kita kenal. Namun, penelitian lanjutan mungkin dapat membantu kita memahami lebih banyak tentang planet ini, dan misteri yang belum terungkap.
7. Penelitian oleh Misi Antariksa
Beberapa misi antariksa telah diluncurkan ke Merkurius, untuk mempelajari planet ini lebih dekat. Salah satu misi yang paling terkenal adalah MESSENGER (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging), yang telah memberikan wawasan yang berharga tentang planet ini.
Â
Advertisement
Memahami Apa Itu Planet Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil dalam Tata Surya, yang juga dikenal sebagai planet paling dekat dengan Matahari. Dengan periode revolusi yang singkat yaitu 87,79 hari, Merkurius berputar di dalam orbit yang lebih dekat ke Matahari daripada Bumi, sehingga sering terlihat hanya beberapa derajat dari Matahari saat diamati dari Bumi. Planet ini muncul di ufuk barat setelah Matahari terbenam, atau di ufuk timur sebelum Matahari terbit, terlihat selama saat-saat senja atau fajar.
Merkurius ketika diamati dari Bumi, tampak seperti bintang yang sangat terang, meskipun seringkali lebih sulit untuk dilihat dibandingkan dengan planet Venus. Melalui teleskop, Merkurius menunjukkan serangkaian fase yang mirip dengan fase Bulan dan Venus saat bergerak, di dalam orbitnya yang relatif terhadap Bumi dengan siklus sinodik sekitar 116 hari.
Planet ini memiliki rotasi yang unik dalam Tata Surya. Merkurius terkunci pasang surut terhadap Matahari dalam sebuah resonansi orbit, yang berarti bahwa planet ini berotasi pada porosnya tiga kali untuk setiap dua kali mengorbit Matahari. Ketika dilihat dari Matahari, Merkurius tampak hanya berotasi sekali setiap dua tahun. Merkurius memiliki sumbu rotasi yang sangat miring, sekitar 1/30 derajat, dan orbitnya sangat eksentrik. Saat berada di titik perihelion (titik terdekat dengan Matahari), jarak Merkurius hanya sekitar dua per tiga atau 66 persen dari jaraknya saat berada di titik aphelion (titik terjauh dari Matahari).
Permukaan Merkurius dipenuhi dengan kawah dan mirip dengan permukaan Bulan. Ini menandakan bahwa aktivitas geologis di planet ini telah berhenti, selama miliaran tahun karena hampir tidak memiliki atmosfer yang cukuk untuk menjaga panas. Akibatnya, suhu permukaan Merkurius bervariasi secara dramatis, mulai dari -173 derajat Celsius hingga 427 derajat Celsius. Beberapa wahana antariksa telah mengunjungi planet ini, termasuk Mariner 10 pada tahun 1974 dan 1975, MESSENGER yang beroperasi dari tahun 2004 hingga 2015, dan BepiColombo yang diperkirakan akan tiba di Merkurius pada tahun 2025.
Struktur di Dalam Planet Merkurius
Terdapat beberapa teori yang menyatakan, bahwa Merkurius mungkin saja sudah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari sudah stabil. Awalnya, Merkurius memiliki dua kali dari massanya yang sekarang, tetapi dengan mengambangnya protomatahari, maka suhu yang ada di sekitar Merkurius bisa mencapai sekitar 2.500 hingga 3.500 Kelvin, dan mungkin saja mencapai 10.000 Kelvin.Â
Planet Merkurius adalah salah satu planet dalam tata surya, yang paling kecil dan padat. Meskipun pengetahuan kita tentang struktur internal planet ini, sebagian besar berasal dari pengamatan jarak jauh dan misi wahana antariksa, kita memiliki beberapa pemahaman tentang struktur di dalam Merkurius. Struktur internal planet ini dapat dibagi menjadi beberapa komponen utama:
Inti Besi yang Besar
Merkurius dikenal memiliki inti besi yang sangat besar dan padat. Inti ini mendominasi struktur dalam planet dan menyumbang sebagian besar massa Merkurius. Inti tersebut diperkirakan memiliki diameter sekitar 3.6 hingga 4.8 ribu kilometer. Inti besi ini merupakan sumber medan magnet lemah, yang ada di Merkurius.
Mantel
Di atas inti besi, terdapat mantel yang lebih tipis. Mantel adalah lapisan batuan dan mineral yang melapisi inti. Meskipun kami belum memiliki pemahaman yang lengkap tentang komposisi mantel Merkurius, pemantauan dari jarak jauh telah memberikan petunjuk, tentang keberadaan mineral seperti silikat.
Kerak dan Permukaan
Lapisan paling luar planet ini adalah kerak dan permukaan. Permukaan Merkurius dipenuhi dengan kawah tabrakan, yang disebabkan oleh tumbukan dengan benda-benda luar angkasa, seperti meteoroid dan komet. Kerak ini juga menciptakan kerutan-kerutan dan lekukan di permukaan, yang menggambarkan sejarah tumbukan di planet ini. Kerak Merkurius cukup tipis, jika dibandingkan dengan planet-planet lain dalam tata surya.
Perlu dicatat, bahwa struktur dalam planet Merkurius berbeda secara signifikan dengan planet seperti Bumi. Salah satu perbedaannya adalah inti yang lebih besar dan mantel yang lebih tipis. Selain itu, ciri-ciri planet Merkurius juga unik, seperti rotasi yang lambat dan hampir tidak adanya atmosfer yang signifikan, di mana mempengaruhi kondisi dan karakteristik struktur internalnya.
Advertisement
Fakta Tentang Merkurius
1. Planet Merkurius telah dikenal sejak zaman kuno oleh berbagai peradaban. Contohnya, bangsa Romawi Kuno menyematkan nama Dewa Perdagangan dan Komunikasi pada planet ini, sedangkan bangsa Yunani Kuno menyebutnya sebagai Hermes. Selain itu, budaya lain di seluruh dunia memberikan julukan seperti Budha dalam Mitologi Hindu, Dewa Odin dalam Agama Jermanik Kuno, Bintang Air dalam kebudayaan Asia, dan planet ini digambarkan sebagai empat ekor burung hantu oleh Suku Maya.
2. Merkurius adalah planet yang sangat dekat dengan Matahari, hanya sekitar 57 juta kilometer dari Matahari. Hal ini menyebabkan planet ini memiliki efek gravitasi yang lemah, dan para peneliti menduga bahwa Merkurius mungkin tidak memiliki bulan. Kedekatan dengan Matahari juga mempengaruhi absennya cincin seperti yang dimiliki Saturnus.
3. Merkurius adalah salah satu planet terkecil di Tata Surya dengan diameter sekitar 4.880 km, menjadikannya hampir mirip dengan Bulan. Namun, planet ini adalah salah satu planet terpadat setelah Bumi, dengan sekitar 70% material besi dan 30% silikat. Proses pendinginan inti besi membuat Merkurius menyusut hingga 7 km dan membentuk lereng curam serta tebing tinggi di permukaannya.
4. Suhu di Merkurius sangat ekstrem karena kedekatannya dengan Matahari, dan hampir tidak adanya atmosfer. Pada siang hari, suhu permukaannya mencapai 450 derajat Celsius, sementara pada malam hari, suhu bisa turun hingga -170 derajat Celsius. Meskipun ekstrem, Merkurius masih kalah panas dibandingkan dengan Venus yang mencapai suhu 471 derajat Celsius.
5. Merkurius memiliki sehari yang sangat lambat dan setahun yang sangat cepat karena pengaruh gravitasi Matahari. Planet ini mengelilingi Matahari dalam waktu hanya 88 hari, namun sehari di Merkurius berlangsung seperti 59 hari di Bumi. Selain itu, tampilan Matahari saat terbit dan terbenam di planet ini sangat unik, karena terjadi dua kali selama satu hari Merkurius.